3.6. Metode pemrosesan 3.6.1. Pemrosesan data MVBS
Data dari KFC-Kaijo 3000 ditampilkan dengan Matlab 6.p.1 untuk mendapatkan volume backscattering coefficient
v
S
yang selanjutnya dimasukkan ke dalam microsoft office excel 2003, kemudian nilai
v
S
ditampilkan nilai untuk masing-masing frekuensi 38 kHz dan 120 kHz. Untuk masing-
masing frekuensi diambil kedalaman sel sampai 2250 sel kedalaman setiap sel mempunyai kedalaman 7,5 cm. Kemudian dirata-ratakan setiap 15 sel
kedalaman 1,125 m. Setelah dirata-ratakan, kedalaman sel berubah menjadi 150 sel kedalaman untuk masing-masing frekuensi. Setiap sel baru ini
merupakan nilai MVBS. Nilai MVBS 38 kHz di kurangi oleh MVBS 120 kHz sehingga didapatkan nilai
∆
MVBS. Untuk penentuan ESDU diusahakan sekecil mungkin, hal ini dikarenakan
dengan nilai ESDU yang kecil maka akan bisa ditentukan kawanan ikan dengan lebih tepat dan bisa membedakan spesies yang berbeda Kang, 2002.
3.6.2. Pemrosesan data
∆
MVBS
Setelah nilai MVBS didapatkan, kemudian pindah ke microsoft office excel 2003 untuk masing-masing frekuensi. Setelah kedua nilai pindah ke microsoft
office excel 2003 kemudian selisih nilai dari MVBS antar sel yang sama untuk nilai frekuensi yang berbeda. Threshold yang digunakan ada 3, yaitu: -80 dB,
-75 dB dan -70 dB. 1 Jika nilai MVBS untuk kedua frekunsi lebih besar dari threshold, maka :
MVBS 38 kHz – MVBS 120 kHz. 2 Jika dari salah satu frekuensi frekuensi 120 kHz mempunyai nilai MVBS
yang lebih kecil dari MVBS ambang maka MVBS frekuensi 38 kHz dikurangi MVBS ambang.
3 Dan jika nilai dari kedua frekuensi lebih kecil dari Threshold, maka dianggap tidak ada echo.
3.6.3. Pengelompokan nilai
∆
MVBS
Nilai
∆
MVBS kemudian dikelompokkan berdasarkan kisaran yang telah ditentukan, dimana nilai -1 dB
∆
MVBS 4 dB dikategorikan sebagai ikan, sedangkan nilai
∆
MVBS 10 dB dikategorikan sebagai plankton. Penggolongan ini mengikuti Kang 2002.
Penghitungan kawanan ikan dilakukan secara manual. Penghitungan jumlah kawanan ikan dilakukan berdasarkan setiap satu strata kedalaman 11,25 m
dengan menghitung jumlah kotak berwarna merah yang menyatu secara vertikal lebih dari 2 kotak = 2,25 m Gambar 4. Kawanan ditetapkan sebagai satu
kawanan jika ditemukan pada satu strata kedalaman. Akan tetapi jika satu kawanan yang ditemukan melewati batas dua strata kedalaman, maka kawanan
tersebut akan dikelompokkan menjadi dua kawanan dengan penentuan kelompok kawanan ikan untuk masing-masing strata kedalaman tergantung dari
bagian yang mendominasi. 3.6.4. Pengelompokan ukuran target
Hasil tampilan
∆
MVBS, selain dikelompokkan sebagai kawanan ikan maupun plankton, juga dilakukan pendugaan ukuran target yang ditemukan
berdasarkan 3 threshold yang berbeda. Thrshold yang digunakan berukuran besar -70 dB, sedang -75 dB dan kecil -80 dB. Target yang ditemukan pada
threshold besar diduga sebagai target dengan ukuran yang besar, begitu juga sebaliknya untuk target yang terdeteksi pada threshold kecil diduga sebagai
target dengan ukuran kecil.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil
Contoh nilai
∆
MVBS ditampilkan pada Gambar 4, dari hasil tampilan tersebut kemudian dihitung jumlah kawanan yang dikategorikandikelompokan
sebagai ikan berdasarkan tinggi kawanannya. Kawanan ikan berwarna merah, plankton berwarna hijau sementara yang bukan keduanya berwarna putih.
Angka yang tertulis di dalamnya adalah nilai
∆
MVBS untuk masing-masing target ikan atau plankton.
Setiap kotak pada Gambar 4 adalah nilai
∆
MVBS dengan ukuran sel sebesar 1 ping X 1,125 m, arah mendatar horizontal merupakan ping dan arah
vertikal merupakan kedalaman. Kedalaman perairan yang diteliti berawal dari kedalaman 11,25 sampai dengan 157,50 m.
Berdasarkan sebaran nilai
∆
MVBS, nilai
∆
MVBS yang kecil -1 dB
∆
MVBS 4 dB tersebar di daerah dekat permukaan dan berkurang