nilai target strength
s
T
yang berbeda untuk satu target yang sama. Nilai target strength
s
T
pada off-axis bernilai lebih kecil daripada nilai target strength
s
T
pada on-axis. 4.4. Sebaran Suhu dan Salinitas
Data oseanografi diperlukan untuk mendukung data akustik. Informasi yang diperoleh dari data oseanografi digunakan untuk memperkuat dugaan tentang
objek yang diteliti ikan pelagis. Grafik yang ditampilkan berupa sebaran menegak suhu dan salinitas, seperti pada Gambar 6.
a b
Gambar 6. Sebaran salinitas a dan suhu b secara ve rtikal di perairan Parangtritis pada saat survei akustik
4.4.1. Sebaran suhu secara vertikal
Ikan akan selalu mencari tempat yang sesuai dengan dirinya. Suhu sangat berpengaruh bagi kehidupan ikan dan plankton yang menjadi sumber
makanannya. Perubahan suhu dapat menyebabkan terjadinya sirkulasi dan stratifikasi secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
distribusi organisme perairan. Perubahan sebesar 0,03
o
C akan berpengaruh pada kehidupan ikan.
Jenis ikan yang berbeda mempunyai suhu optimum yang sesuai untuk dirinya. Dengan ini dapat diramalkan daerah konsentrasi ikan, kelimpahan
musiman dan ruaya ikan. Pengkonsentrasian makanan ikan pun erat hubungannya dengan suhu, disamping berbagai faktor lain yang juga
mempengaruhinya. Ikan yang berukuran besar akan mencari daerah sumber makanan yang
bersuhu lebih rendah daripada ikan-ikan yang berukuran lebih kecil dari jenisnya, hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan fisiologisnya. Kondisi suhu pada
seluruh stasiun penelitian di perairan Parangtritis secara vertikal terbagi 3 kedalaman suhu yang berbeda, yaitu: sekitar kedalaman 11,25 - 25,00 m; sekitar
kedalaman 25,00 - 70,00 m dan sekitar kedalaman 70,00 - 150 m yang dapat dilihat pada Gambar 6.
Secara vertikal, suhu semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman perairan. Kedalaman 11,25 - 25,00 m mempunyai selang kisaran suhu yang
sangat dekat dibandingkan dengan kedalaman 25,00 - 70 m. Selang kisaran suhu yang dekat terjadi karena pada lapisan ini terjadi proses pengadukan
sehingga suhunya tidak berbeda jauh. Kisaran suhu pada kedalaman 11,25 - 25,00 m berkisar antara 28,539 - 29,259
o
C. Berdasarkan sebaran kedalaman dan ukuran ikan, kawanan ikan yang terdeteksi pada penelitian ini
banyak ditemukan pada kedalaman 11,25 - 22,50 m. Hal itu diperkuat dengan kisaran suhu pada kedalaman ini yang tergolong hangat. Pada kedalaman
25,00 - 70,00 m mempunyai kisaran suhu antara 27,064 - 28,821
o
C. Kawanan ikan yang ditemukan pada kedalaman ini cukup banyak. Hal ini dikarenakan ikan
pelagis menyukai daerah yang hangat. Kisaran suhu di lapisan tercampur kondusif bagi kehidupan ikan pelagis.
Kedalaman 70 - 150 m mempunyai sebaran suhu yang lebar dengan kisaran 15,669 - 27,888
o
C. Daerah ini lebih dingin daripada daerah di atasnya. Kawanan ikan yang ditemukan pada lapisan ini jauh lebih sedikit dari pada
kawanan di lapisan atasnya. Pada lapisan kedalaman ini, faktor pembatas bagi kehidupan ikan pelagis lebih besar faktor suhu yang dingin. Hal ini
menyebabkan kawanan ikan yang ditemukan jauh lebih sed ikit dibandingkan dengan kawanan ikan di bagian atasnya.
4.4.2. Sebaran salinitas secara vertikal