Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

1.4 Hipotesis

a. Perbedaan lama fermentasi berpengaruh pada kekuatan tarik, bentuk struktur dan sifat elatisitas suatu selulosa mikrobial nata de soya. b. Perbedaan konsentrasi unsur Iodium berpengaruh terhadap sifat kelistrikan dan sifat mekanik.

1.5 Manfaat Penelitian

Semikonduktor yang sekarang banyak digunakan dalam bentuk semikonduktor anorganik seperti: Boron Nitrid, Diamond, Germanium, Galium Arsenide dan lain-lain. Semikonduktor organik mulai mendapat perhatian dari kalangan peneliti maupun industri seperti: Polipropilen, Polianilin dan lain-lain. Biosemikonduktor adalah material Semikonduktor yang dibuat melalui fermentasi whey dengan menggunakan bakteri Acetobacter Xylinum dan didoping dengan iodium. Whey merupakan limbah cair yang dibuang dan untuk memberikan nilai tambah serta mengurangi pencemaran lingkungan maka dibuat semikonduktor. Adapun biosemikonduktor yang dibuat ini mempunyai beberapa keunggulan dalam arti sifatnya yang ramah lingkungan yaitu mudah hancur oleh aktivitas mikroba tanah sehingga tidak merusak lingkungan serta bahan baku whey yang tersedia dalam jumlah melimpah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kedelai, Tahu, dan Whey

2.1.1 Kedelai

Saat ini kedelai merupakan salah satu tanaman multiguna karena dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku berbagai industri manufaktur dan olahan. Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan Soja max. Pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glysine. Max L. Merril. Kedelai merupakan tanaman dataran rendah dan daerah pertumbuhannya sampai 500 m dari permukaan laut, tumbuh baik pada iklim panas dengan curah hujan 20 mmbulan. Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak dan merupakan tanaman semusim. Secara umum waktu tanam kedelai di lahan kering dimulai pada awal musim hujan, yaitu antara bulan Oktober atau November musim tanam 1. Untuk musim tanam ke-2, dilakukan sekitar bulan Februari atau Maret. Untuk lahan sawah, permulaan waktu tanam antara akhir bulan Februari sampai pertengahan Maret musim kemarau 1 dan untuk penanaman ke-2 mulai awal bulan Juni sampai pertengahan Juli Adisarwanto,2005. Saat panen ditentukan oleh umur sesuai varietas kedelai yang ditanam dan ada perubahan warna polong, yaitu dari kehijauan menjadi coklat kekuningan. Panen dilakukan jika lebih dari 95 polong kedelai sudah berubah menjadi coklat kekuningan dan jumlah daun tersisa pada tanaman hanya sekitar 5 -10. Waktu panen disesuaikan dengan varietas kedelai dan untuk setiap daerah berbeda-beda. Penentuan waktu panen yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas biji yang dihasilkan. Pengunduran waktu panen 1-2 hari akan mengakibatkan kadar air biji lebih rendah yaitu antara 12-13, cuaca juga berpengaruh terhadap kuantitas dan mutu kedelai Adisarwanto,2005.