12
langsung dalam melaksanakan suatu percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu. Dengan keterlibatan langsung ini berarti siswa aktif
mengalami dan melakukan proses belajar sendiri. Dari pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa aktivitas belajar siswa
adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar yang ditandai adanya keterlibatan siswa
secara langsung dalam pembelajaran.
2.1.4 Hasil Belajar Seni
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan
perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan
aktivitas belajar dirumuskan dengan tujuan pembelajaran Anni dkk 2004: 5. Menurut Bloom dalam Suprijono 2009: 6 Hasil Belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar seni rupa setiap siswa sesuai pengembangan kopetensi yang telah ditetapkan pada materi seni rupa
yang dipraktekkan Sumanto 2006:41. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar seni
rupa merupakan hasil kemampuan belajar siswa dalam berolah seni rupa yang meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan afektif sesuai jenjang kemampuan yang
akan dicapainya. Aspek kognitif meliputi perilaku daya cipta, yaitu berkaitan
13
dengan kemampuan intelektual manusia. Aspek afektif berkaitan dengan perilaku daya rasa atau emosional manusia, yaitu kemampuan menguasai nilai-nilai yang
dapat membentuk sikap seseorang. Aspek psikomotorik berkaitan dengan perilaku dalam bentuk keterampilan-keterampilan motorik gerakan fisik.
2.1.5 Seni Budaya dan Keterampilan
Seni adalah hasil atau proses kerja gagasan manusia yang melibatkan kemampuan terampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan pikir untuk
menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan indah, selaras, bernilai seni dan lainnya Sumanto 2006: 5-6. Seni di SD terdiri atas seni rupa, seni musik dan
seni tari. Diterapkannya konsep seni sebagai alat pendidikan di SD diarahkan pada
pembentukan sikap dan kemampuan atau kompetensi kreatif dalam keseimbangan kompetensi intelektual, sensibilitas, rasional dan irasional serta kepekaan emosi.
Arts education provides students with valuable opportunities to experience and build knowledge and skills in self expression,
imagination, creative and collaborative problem solving, communication, creation of shared meanings, and respect for self
and others Power dan Klopper.
Berdasarkan jurnal
tersebut, pendidikan seni memberikan siswa kesempatan berharga untuk mengalami dan membangun pengetahuan dan
keterampilan dalam ekspresi diri, imajinasi, kreatif dan memecahkan masalah bersama, komunikasi, penciptaan makna bersama, dan penghargaan terhadap diri
sendiri dan orang lain. Menurut Sofyan Salam dalam Sumanto 2006: 7 mengatakan bahwa seni
rupa adalah cabang seni yang diciptakan dengan menggunakan elemen atau unsur
14
rupa dan dapat diapresiasi melalui indera mata. Unsur rupa adalah segala sesuatu yang berwujud nyata kongkrit sehingga dapat dilihat, dihayati, melalui indera
mata. Elemen atau unsur rupa tersebut meliputi titik, garis, bentukbangun, warna, tekstur kesan bahan, isi, ruang dan cahaya. Seni rupa adalah kegiatan dan hasil
pernyataan keindahan manusia melalui media garis, warna, tekstur, bidang, volume dan ruang.
Pengertian lain seni rupa adalah bentuk ungkapan yang dinyatakan melalui media rupa. Menurut Kamtini dan Husni Wardi Tanjung 2006: 75 mengatakan
bahwa seni rupa adalah bentuk ungkapan yang dicurahkan melalui media rupa visual menjadi karya dwimatra dua dimensi atau trimatra tiga dimensi.
Secara luas seni rupa adalah perwujudan kesan yang diperoleh dari sesuatu yang dilihat dan diraba.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Pendidikan Nasional diamanatkan bahwa muatan seni budaya
dan keterampilan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya
dan Keterampilan aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada
dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Pelajaran seni budaya dan keterampilan merupakan salah satu pelajaran
yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan sikap seseorang khususnya siswa banyak
dipengaruhi lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan
15
bermainnya. Mata pelajaran seni budaya dan keterampilan bertujuan untuk membentuk keterampilan berolah seni yang baik. Oleh karena itu, seni budaya
dan keterampilan dapat dipergunakan untuk menanamkan pendidikan nilai, seni, dan keterampilan secara terus menerus, sehingga keterampilan tentang seni akan
terkuasai dengan baik dan terwujud di masyarakat. Berdasarkan beberapa paparan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
mata pelajaran seni budaya dan keterampilan memiliki peranan penting dalam diri siswa. Melalui seni budaya dan keterampilan siswa dapat mengembangkan
kemampuan dasar dalam dirisiswa seperti kemampuan fisik, perseptual, intelektual, emosional, kreativitas sosial dan estetika. Seiring dengan
bertambahnya usia siswa, seluruh kemampuan dasar dapat berkembang secara terpadu.
2.1.6 Metode Pembelajaran