22
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari prosedur yang ada. Secara umum prosedur pelaksanaan penelitian kelas tersebut meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Perencanaan tindakan dilaksanakan sebelum penelitian dilaksanakan, sedangkan dalam pelaksanaan
tindakan penelitian di dalamnya dilakukan observasi untuk mengumpulkan data dan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan tindakan
sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian pada siklus selanjutnya. Secara rinci prosedur penelitian yang dilaksanakan dijabarkan sebagai berikut:
3.1.1 Perencanaan Planning
Planning adalah kegiatan merencanakan tindakan penelitian kelas. Tahapan ini berupa penyusunan rencana tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan Arikunto dkk 2009:18.
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Acting
Acting adalah kegiatan menerapkan isi rancangan penelitian. Tahapan ini berupa pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan
penelitian tersebut, yaitu mengenai tindakan yang akan dilakukan di kelas Arikunto dkk 2009:18.
23
3.1.3 Pengamatan Observing
Observing adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan. Pengamatan
dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Arikunto dkk 2009:19
Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Arikunto dkk 2009:19.
3.1.4 Refleksi Reflecting
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Arikunto dkk 2009:80.
Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti setelah selesai melakukan tindakan untuk menemukan hal-hal yang sudah sesuai dengan rancangan dan mengetahui
secara cermat mengenai hal-hal yang masih perlu diperbaiki Arikunto dkk 2009:19. Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus 1 dan 2 terhadap
hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan performansi guru, maka peneliti akan menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika hasil
belajar, aktivitas siswa dan performansi guru sesuai indikator meningkat, maka teknik modelling yang diterapkan dapat meningkatkan pembelajaran materi
24
membuat karya kerajinan dan benda konstruksi. Jika aktivitas, hasil belajar dan performansi guru belum meningkat maka materi pembelajaran akan dilanjutkan
pada siklus berikutnya. Berikut ini adalah bagan prosedur PTK menurut Arikunto dkk 2009:16.
Gambar 2. Bagan Prosedur PTK Pada Penelitian Tindakan Kelas ini akan diawali dengan perencanaan awal
yang meliputi pembuatan: 1 jadwal penelitian; 2 pembuatan instrumen. Pembuatan instrumen terdiri dari: a kisi-kisi instrumen; b pembuatan RPP
Siklus I; c lembar observasi siswa; d lembar observasi pengamat; e penyediaan media dan bahan pembelajaran; f soal evaluasi; g merancang
APKG, dan hal-hal teknis lainnya. Setelah perencanaan pada tahap awal, dilanjutkan dengan pelaksanaan
siklus I yang didampingi oleh observer atau pengamat. Setiap pembelajaran yang dilakukan pengamat akan memberikan hasil evaluasinya terhadap jalannya KBM
25
maupun perencanaan dalam RPP. Setelah selesai pembelajaran untuk siklus I yang terdiri dari 2 pertemuan. Peneliti melakukan refleksi dari semua kegiatan
yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.
Untuk siklus II dibuatlah perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada penyempurnaan siklus I. pada pelaksanaan tahap ini sama dengan
pelaksanaan siklus sebelumnya. Di akhir siklus II, peneliti bersama observer mengevaluasi hasil penelitian secara keseluruhan. Apakah hasil belajar yang
diperoleh pada siklus II sudah mampu membuktikan adanya peningkatan hasil belajar. Jika hasil belajar sudah mampu membuktikan hipotesis, maka kegiatan
penelitian ini selesai.
3.2 Perencanaan Tahap Penelitian