8
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan yang efektif akan dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran, guru guru harus mengetahui beberapa beberapa kerangka teori yang dapat dijadikan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut. Di bawah ini
akan dipaparkan beberapa kerangka teori yang menunjang pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dengan menggunakan teknik modelling pada materi
karya kerajinan dan benda konstruksi antara lain:
2.1.1 Hakikat Belajar
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan perilaku adalah hasil
belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya Sumiati dan Asra 2008: 38
Belajar adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak
mampu melakukan sesuatu, menjadi kemampuan sesuatu itu atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil. Contoh lain, sebut saja umi, yang
tadinya tidak dapat berjalan menjadi dapat berjalan karena umi sudah belajar berjalan, begitu juga siswa SD menjadi pintar matematika, bahasa, seni kalau
9
siswa SD rajin belajar bidang studi tersebut, Siddiq, Isniatun dan Sungkono 2008: 1-3.
Siddiq, Isniatun dan Sungkono 2008:1-4 – 6 mengatakan bahwa bahwa belajar adalah proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat
dari pengalaman. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
perubahan perilaku individu berupa perubahan kemampuan diri akibat interaksi dengan lingkungannya.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari Suprijono, 2009: 13.
Pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran mempunyai dua manfaat dan karakter. Pertama, dalam proses pembelajaran, proses mental siswa terlibat secara
maksimal, maksudnya siswa tidak hanya mendengar dan mencatat melainkan juga harus berpikir. Kedua, dengan pembelajaran akan terbangun suasana dialogis dan
proses bertanya jawab secara terus menerus, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan yang
mereka konstruksi sendiri. Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau
yang lain untuk membelajarkan siswa yang sedang belajar. Pada pendidikan formal sekolah, pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru,
10
karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu Siddiq, Isniatun dan Sungkono 2008: 1-9.
Menurut Siddiq, Isniatun dan Sungkono 2008: 1-6 mengatakan bahwa Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan yang merangsang dan
menantang siswa untuk belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan alat peraga tentu kurang merangsang atau menantang siswa untuk belajar. Apalagi
bagi siswa SD yang perkembangan intelektualnya masih membutuhkan alat peraga.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah semua kegiatan yang dilakukan guru untuk membantu siswa mempelajari suatu
materi tertentu baik berupa pelajaran, pelajaran, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran yang baik perlu didukung dengan alat peraga agar dapat menantang
dan merangsang siswa untuk belajar.
2.1.3 Hakikat Pembelajaran Seni Rupa