Pengertian Tipografi Legibility dan Readibility

3. Sans Serif Sans serif merupakan jenis huruf tanpa sirip. Jadi huruf ini tidak memiliki sirip dan ketebalan huruf hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah modern, kontemporer, dan efisien. 4. Script Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas, atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah kesan eksklusif, pribadi, dan akrab. 5. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk huruf yang sudah ada. Ditambah dengan hiasan atau ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

2.6. Tenun

Tenun merupakan teknik pembuatan kain dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lungsin vertikal dan pakan horizontal secara bergantian, pola ini juga seringkali disebut dengan anyaman. Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutera, dan lain-lain. http:id.wikipedia.orgwikiMenenun Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat. Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan. Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut. http:id.wikipedia.orgwikiTenun

2.7. Definisi Warna-Warni

Dalam artikata.com, frasa warna- warni memiliki arti „bermacam-macam‟, „berbagai rupa‟, „berjenis-jenis‟, atau „kumpulan‟ yang mengacu pada berbagai bentuk atau banyak macamnya. Selain itu juga diartikan sebagai „mempunyai beragam warna‟, „beraneka warna‟, „pancawarna‟ yang berarti memiliki banyak warna.

2.8. Profil PT. Pismatex

Gambar 2.1. Logo Pismatex Sumber: http:gajahduduk.com PT. Pismatex didirikan pada tahun 1972 di Pekalongan, Jawa Tengah, oleh almarhum Ghozi Salim. Perusahaan ini bermula dari pabrik tekstil dengan 100 orang karyawan yang memproduksi berbagai macam sarung dengan mengunakan metode mesin non-tenun tradisional. Gajah Duduk merupakan merek yang digunakan perusahaan sejak awal masa produksi. Selama lebih dari 20 tahun perusahaan ini telah berhasil berjalan dengan sistem manajemen industri rumah tangga tradisional. Pada tanggal 1 Maret 1994 untuk memenuhi tantangan ekonomi global, perusahaan mengubah statusnya dari industri rumah tangga menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Pismatex Textile Industry. Sejalan dengan perubahan status tersebut terjadi pula perubahan susunan manajemen untuk mendukung perusahaan dalam menghadapi tantangan nyata dari ekonomi kontemporer. Perubahan-perubahan ini diprakarsai oleh Presiden Direktur Jamal Ghozi, dan memungkinkan sarung Gajah Duduk memasuki pasar international pada tahun 1995. Saat ini PT. Pismatex mempunyai sekitar 7.000 karyawan tetap dan telah membuka cabang-cabang di Jakarta dan Surabaya. Perusahaan ini sekarang juga