Studi Kepustakaan Dokumentasi Wawancara

Indonesia, Nomor: KEP-115AJ.A101999 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia. 5. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomer: KEP-132J.A111994 tentang Perubahan Keputusan Jaksa Agung R.I Nomor: KEP-120J.A121992 tanggal 31 Desember 1992 tentang Administrasi Perkara Tindak Pidana. 6. Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP-033JA31993. tentang Eksaminasi Perkara. b. Bahan hukum sekunder, adalah bahan hukum yang sifatnya menjelaskan bahan hukum primer, dimana bahan hukum sekunder berupa buku literatur, hasil karya sarjana meliputi skripsi, tesis dan desertasi serta literatur lain seperti website-website tentang pelaksanaan pengembalian barang bukti oleh jaksa dalam perkara pidana. c. Bahan hukum tersier, adalah bahan hukum sebagai pelengkap kedua bahan hukum sebelumnya, yaitu berupa: 1. Kamus Hukum; 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

3.5 Metode pengumpulan data

Untuk memperoleh data penelitian, akan dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :

3.5.1 Studi Kepustakaan

Penelitian pustaka library research, melalui penelitian ini penulis berusaha mempelajari buku-buku, majalah, surat kabar, serta beberapa peraturan perundang- undangan yang ada hubungannya dengan materi skripsi, selanjutnya mengutip dan menerjemahkan bagian-bagian tertentu yang mempunyai kaitan dengan materi skripsi Rachman, 1997:77. Studi kepustakaan adalah penelaahan bahan-bahan kepustakaan, dengan cara membaca dan mencatat literatur-literatur terkait. Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan membaca dan mencermati aturan-aturan hukum, dan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan, serta mempelajari literatur-literatur lainnya yang kemudian berdasarkan studi pustaka tersebut selanjutnya dapat diperoleh aturan-aturan hukum yang sesuai dalam mengatur permasalahan yang sedang di teliti. Rachman,1997:77 Untuk keperluan analisis kualitatif, peneliti akan mengambil beberapa contoh pelaksanaan pengambilan barang bukti oleh jaksa dalam perkara pidana dan kemudian dianalisis dengan data sekunder yang telah di peroleh dari studi kepustakaan serta buku- buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Sehingga dari analisis tersebut dapat diperoleh kesimpulan atas permasalahan yang sedang diteliti.

3.5.2 Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal –hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda dan lain sebagainya Arikunto,1998: 236. Dokumentasi dilakukan dengan cara mencatat dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dan dibutuhkan pada penelitian ini serta bertujuan untuk mencocokan dan melengkapi data primer, dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembalian barang bukti oleh jaksa dalam perkara pidana.

3.5.3 Wawancara

“Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara” Fathoni, 2006 : 105. Wawancara ini diadakan secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dan berwenang memberikan informasi yakni jaksa yang khususnya di Kejaksaan Negeri Semarang dalam penentuan pelaksanaan pengembalian barang bukti, serta para petugas RUPBASAN yang berkompeten untuk menyampaikan informasi yang diperlukan kepada peneliti.

3.6 Metode Analisis Data