Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik 1.Uji Multikolinieritas

Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas dengan Metode Test J-B Hasil yang dilihatkan Tabel 4.13 menunjukan bahwa residual terdistribusi normal. Hal ini ditunjukan oleh nilai Probabilitas taraf nyata 10 0,10 yaitu sebesar 0,180305.

4.2.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu masalah heteroskedastisitas yang muncul adalah apabila residual dari model regresi memiliki varians yang tidak konstan. Padahal varians menurut asumsi model OLS harus bersifat homoskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan metode ARCH. Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan metode ARCH Heteroskedasticity Test: ARCH F-statistic 0.002586 Prob. F1,51 0.9596 ObsR-squared 0.002688 Prob. Chi-Square1 0.9587 2 4 6 8 10 -8000000 -4000000 4000000 Series: Residuals Sample 1 54 Observations 54 Mean -5.78e-10 Median 140251.0 Maximum 6249091. Minimum -9017296. Std. Dev. 2803512. Skewness -0.419002 Kurtosis 3.905818 Jarque-Bera 3.426206 Probability 0.180305 Untuk memutuskan terdapat heterokedastisitas atau tidak, pertama harus ditentukan terlebih dahulu nilai probabilitasnya. Dari hasil estimasi diatas menunjukan nilai probabilitas dari R 2 dikalikan dengan jumlah observasi n sebesar 0,9587 0,05. Maka model yang digunakan terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 4.2.4.4.Uji Autokorelasi Adalah keadaan dimana faktor-faktor pengganggu yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Pengujian terhadap gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan Uji Langrange Multiplier LM. Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi dengan Metode LM Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.064060 Prob. F2,45 0.3536 ObsR-squared 2.438427 Prob. Chi-Square2 0.2955 Dari hasil estimasi Tabel 4.15, pengujian autokorelasi dengan metode LM, model terbebas dari autokorelasi jika x 2 hitung x 2 tabel. Dari hasil uji LM diatas nilai x 2 hitung =2,438427 dan nilai x 2 tabel df 2= 0,3055 jadi x 2 hitung x 2 tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari masalah Autokorelasi.

4.3. Pembahasan

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat 3 variabel independen yang digunakan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan petani tebu di Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Variabel tersebut yaitu luas lahan, biaya tenaga kerja, dan umur. Sementara itu, terdapat 3 variabel independen yaitu modal, pendidikan, dan harga yang ber pengaruh signifikan pada α = 10 terhadap