Karangka Berfikir Pemberdayaan empowerment, pada intinya, di tunjukan guna

39 2 warga belajar dilatih atau diberikan sebagai macam ketrampilan sebagai jawaban atas kebutuhan dan masalah yang dihadapinya, dan 3 Warga belajar dibina untuk selalu suka bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah.

2.4 Karangka Berfikir Pemberdayaan empowerment, pada intinya, di tunjukan guna

membantu klien memperoleh data untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya Payne dalam Isbandi Rukminto, 2001:21 sedangkan dalam pengertian lain pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengkontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Shardlow dalam strategi pemberdayaan 2001:33. Paparan pemberdayaan diatas menyatakan bahwa pemberdayaan sendiri adalah suatu proses untuk membantu klien mememperoleh daya dan menentukan dirinya sendiri, apa yang harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi permasalahan yang ia hadapi. Sehingga klien 40 mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh dalam membentuk hari depannya. Secara konsepsual sendiri pemberdayaan empowerment, berasal dari kata power kekuasaan, ide pertama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Pemberdayaan sendiri terdapat tiga komponen yang saling terkait yaitu pemberidaya yang memberikan bantuan, proses dan yang diberdayakan tiga komponen tersebut dapat digambarkan: Gambaran 1. Skema Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan berkaitan dengan kekuasaan, namun bukan pengertian kekuasaan yang sepenuhnya yaitu masyarakat yang diberdayakan sebagai objek tidak memiliki hak apapun untuk memikirkan hidupnya kedepan.pemberidaya social Worker atau pemerintah memberikan stimulus bahkan menyadarkan masyarakat yang diberdayakan untuk bangkit dan berkembang demi masa depannya. Keterlibatan masyarakat sangat diperlukan untuk terciptanya keberadaan, proses pemberdayaan tidak bisa dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah, peran serta masyarakat yang Pemberi daya Pemerintah, social Worker Pemberdaya an Masyarakat Petani, Pedagang Proses 41 diberdayakan sangat diperlukan, agar tidak terjadi proses yang kosong ”Zerosum”karena tidak mendapat tanggapan dari masyarakat yang diberdayakan. Gambar 2. Kerangka Pikir Pemerintah adalah sebagai pemegang kendali karena pemerintah memiliki kekuasaan untuk menentukan kebijakan. Kebijakan yang diharapkan adalah memberikan dampak yang positif bagi pedagang kaki lima atas masukan dari Sosial Worker, pengertian positif disini adalah kesejahteraan untuk pedagang kaki lima. Peran Sosial Worker di sini adalah sebagai penjembatan antar pedagang kaki lima dengan pemerintah dalam pemberdayaan pedagang kaki lima kususnya pedagang kaki lima di Alun- alun Brebes Kabupaten Brebes adalah adanya partisipasi dari komunitas Permasalahan kemacetan dan ketertiban Pemerintah Kebijakan Relokasi dan Pembinaan Monitorin Pelaksana Evaluasi PKL Social Worker : Satpol PP DPPKAD Hasil Akhir Kesejahteraan 42 pedagang kaki lima dan masyarakat yang peduli terhadap permasalahan pedagang kaki lima. 43 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendeketan Penelitian