12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pedagang Kaki Lima
2.1.1 Pengertian Pedagang Kaki Lima
Menurut Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Brebes Nomor 2 tahun 1993, Pedagang kaki lima adalah pedagang golongan
ekonomi lemah yang dalam usahanya menggunakan sarana dan atau perlengkapan yang mudah dibongkar pasang atau dipindahkan serta
menggunakan bagian jalan trotoar dan atau tempat-tempat untuk kepentingan umum yang bukan diperuntukan bagi tempat usaha secara
tetap.
Pedagang kaki
lima adalah orang yang dengan modal yang relatif sedikit berusaha di bidang produksi
dan penjualan barang-
barang jasa-jasa untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat
yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan yang informal
Winardi dalam Haryono, 1989:8.
Pedagang kaki lima sangat populer di negara kita. Kepopuleran pedagang kaki lima ini mungkin dalam arti yang positif dan mungkin
juga dalam arti negatif. Positifnya pedagang kaki lima pasti dapat menyerap lapangan pekerjaan, dari sekian banyak penganggur. Para
13
penganggur ini mencoba berkreasi, berwirausaha, dengan modal sendiri ataupun tanpa modal. Negatifnya, pedagang kaki lima tidak
menghiraukan tata tertib, keamanan, kebersihan, dan kebisingan Alma, 2009:155-156.
Menurut hasil penelitian dari Fakultas Hukum Unpar tahun 1980 yang berjudul “Masalah Pedagang Kaki Lima di Kotamadya Bandung
dan penertibannya melalui operasi TIBUM”, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pedagang kaki lima ialah orang pedagang-
pedagang golongan ekonomi lemah, yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa dengan modal yang relatif kecil, modal
sendiri atau modal orang lain, baik berjualan di tempat terlarang ataupun tidak. Istilah kaki lima diambil dari pengertian tempat di tepi
jalan yang lebarnya lima kaki 5 feet. Tempat ini umumnya terletak di trotoir, depan toko dan tepi jalan Alma, 2009:156.
Lupiyadi Jerowacik dalam laporan penelitian pendidikan, 2002:16 menjelaskan pedagang kaki lima termasuk pedagang kecil
dan mereka melakukan usaha yang tidak tergantung kepada pemilik dan manajemennya serta tidak menguasai atau mendominasi pasar
dimana dia berada. Pedagang kaki lima adalah sektor informal yang melakukan
aktifitas ekonominya menggunakan ruas trotoar yang tidak mendapatkan tempat yang sebenarnya dari pemerintah.
14
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya pedagang kaki lima adalah salah satu kegiatan ekonomi
dalam wujud sektor informal. Pedagang kaki lima adalah orang yang membuka usahanya dalam bidang produksi dan jasa dengan
menggunakan modal yang relatif kecil dan menempati ruang publik.
2.1.2 Ciri-ciri Pedagang Kaki Lima Menurut jalan Buchari Alma, 2009:157 ada beberapa ciri-ciri