33
3.1.7. Variabel Kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan sama karena
mempengaruhi hasil penelitian. Dalam penelitian ini variabel kontrolnya adalah bahan-bahan lain yang digunakan, ukuran bahan, alat yang digunakan, proses
pembuatan, suhu pembakaran, dan waktu pengovenan dan dikendalikan suhu dimana semua variabel ini dikondisikan.
3.2. Metode pendekatan penelitian
Metode yang akan dibahas dalam metode pendekatan penelitian ini adalah desain eksperimen dan tahap-tahap pelaksanaan eksperimen.
3.2.1. Desain Eksperimen Desain eksperimen merupakan langkah-langkah yang perlu diambil sebelum
eksperimen dilakukan agar data yang diperlukan dapat diperoleh sehingga akan membawa analisis objektif dan kesimpulan yang berlaku untuk persoalan yang
sedang dibahas Suharsimi, 2006:87. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain acak sempurna, dimana perlakuan dikenakan sepenuhnya
secara acak pada unit-unit eksperimen dapat dilihat pada pola berikut:
E X
O
1
K O
2
Keterangan ada di halaman berikut.
R
34
Keterangan : E : kelompok eksperimen yaitu kelompok yang dikenakan perlakuan eksperimen
K : kelompok kontrol yaitu kelompok yang digunakan sebagai pembanding. X :
Perlakuan R :
Random O
1
: Hasil observasi sesudah perlakuan eksperimen O
2
: Hasil observasi sesudah perlakuan kelompok kontrol Suharsimi Arikunto, 2006 :87
Desain acak sempurna yang dimaksud didalam penelitian ini adalah suatu proses pengacakan dalam perlakuan untuk menentukan kelompok eksperimen.
Proses pengacakan ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan, hal ini didasarkan pada jumlah sampel. Didalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok sampel ontbijtkoek
yang dikenai perlakuan berupa mengganti bahan dasar tepung terigu dengan tepung pati sagu dengan prosentase 100, 80 dan 60 yang diberi kode A,
B, dan C. kontrol dengan kode K disini kelompok kontrol tidak dikenai perlakuan sama sekali yang digunakan sebagai bahan pembanding terhadap kelompok
eksperimen. Kemudian dilakukan penilaian uji organoleptik, uji inderawi dan uji kimia. Setelah melakukan uji tersebut dapat dilakukan analisis data untuk
mengetahui kualitas ontbijtkoek dengan bahan dasar tepung pati sagu dengan prosentase tepung yang berbeda. Pola desain acak sempurna dapat dilihat dalam
skema desain eksperimen berikut:
35
Skema 1.2 Desain EksperimenKeterangan : K1
: Kelompok kontrol dengan pengulangan 1 kali K2
: kelompok kontrol dengan pengulangan 2 kali K3
: Kelompok kontrol dengan pengulangan 3 kali A1
: Kelompok eksperimen dengan pengulangan 1 kali
SAMPEL Kelompok kontrol
Kelompok Eksperimen Tanpa dikenai perlakuan
Dikenai perlakuan jumlah penggantian tepung pati sagu dengan 3 variasi dengan tepung terigu
K C
B A
K 1
A 3
B 1
B 2
B 3
C 1
C 2
C 3
K 2
K 3
A 1
A 2
Penilaian POPULASI
Penilaian Subjektif
Uji Kimiawi kandungan protein
dan kalori Uji Organoleptik
Uji Inderawi
Penilaian Obyektif
36
A2 : Kelompok eksperimen dengan pengulangan 2 kali
A3 : Kelompok eksperimen dengan pengulangan 3 kali
B1 : Kelompok eksperimen dengan pengulangan 1 kali
B2 : Kelompok eksperimen dengan pengulangan 2 kali
B3 : Kelompok eksperimen dengan pengulangan 3 kali
C1 : Kelompok eksperimen dengan pengulangan 1 kali
C2 : Kelompok eksperimen dengan pengulangan 2 kali
C3 : kelompok eksperimen dengan pengulangan 3 kali
3.2.2. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen Prosedur pelaksanaan eksperimen merupakan langkah-langkah yang telah
ditentukan dalam melaksanakan percobaan pembuatan ontbijtkoek tepung pati sagu dengan penggantian sebagian tepung terigu. Adapun prosedur pelaksanaan
eksperimen meliputi waktu dan tempat eksperimen, jenis dan jumlah bahan dan alat serta tahap-tahap eksperimen.
3.2.2.1. Tempat dan waktu eksperimen Eksperimen dilakukan di Jl.Bangun harjo Tengah nol.6 Semarang tengah
waktu pelaksanaannya pada tanggal 20 Mei 2010. 3.2.2.2. Jenis dan jumlah bahan
Dalam percobaan ini jenis dan jumlah bahan yang digunakan setiap percobaan sebagai berikut:
37
Tabel : 1.2 Daftar bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan ontbijtkoek dengan bahan dasar tepung pati sagu.
Kode Eksperimen No Nama
Bahan Kontrol
A 100
B 80
C 60
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10
Tepung pati sagu Tepung terigu
Gula pasir Gula palem
Telur tanpa kulit Susu bubuk
Bumbu spekoek Garam
Emulsifier Kenari
- 120 g
50 g 75 g
220 g 2 sdm
½ sdt ½ sdt
½ sdt 25gr
120 g -
50 g 75 g
220 g 2 sdm
½ sdt ½ sdt
½ sdt 25gr
96 g 24 g
50 g 75 g
220 g 2 sdm
½ sdt ½ sdt
½ sdt 25gr
72 g 48 g
50 g 75 g
220 g 2 sdm
½ sdt ½ sdt
½ sdt 25gr
3.2.2.3. Peralatan eksperimen Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan eksperimen menggunakan
peralatan yang higienis dan kondisi yang baik. Adapun peralatan tersebut yaitu: Timbangan
: 1 buah Kom adonan : 2 buah
Mixer : 1 buah
Wisking : 1 buah
Spatula : 2 buah
Loyang loaf : 1 buah cetakan ontbijtkoek
Oven : 1 buah
Kompor gas : 1 buah Sendok teh
: 1 buah Sendok makan : 1 buah
38
3.2.2.4. Tahap – tahap Pelaksanaan Eksperimen Eksperimen dalam pembuatan ontbijtkoek tepung pati sagu substitusi tepung
terigu ini meliputi beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
3.2.2.4.1. Tahap persiapan - Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan
ontbijtkoek - Menimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan ukuran.
3.2.2.4.2. Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan pembuatan ontbijtkoek dengan bahan dasar tepung pati
sagu yaitu : 1.
Telur gula pasir, gula palem emulsifier dikocok mengembang dan kaku. 2.
Masukkan tepung terigu, susu bubuk, bumbu spekoek dan garam hingga tercampur rata.
3. Tuang kedalam loyang yang telah dioles mentega, oven dengan suhu 180
c selama 30 menit .
3.2.2.4.3. Tahap penyelesaian Ontbijtkoek
dikeluarkan dari loyang dinginkan kemudian dimasukkan dalam kemasan simpan dalam tempat yang kering. Secara garis besar dapat dilihat pada
skema berikut:
39
Skema 1.3 Tahap Penyelesaian.
3.3. Metode pengumpulan data