faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak. Karena pendidikan orang tua yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama
cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana cara menjaga kesehatan anaknya, pendidikan dan sebagainya Soetjiningsih, 1995:10.
Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur yang paling bermanfaat untuk menentukan status sosial ekonomi dan mempunyai tingkat ketepatan yang cukup
baik. Variabel ini bisa dicatat dalam kategori yang luas, tidak berpendidikan, berpendidikan, sekolah lanjutan, pendidikan yang lebih tinggi, dan latihan khusus.
Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai manfaat yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam keluarga.
Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktek nutrisi bertambah baik Mulyono
Joyomartono, 2004: 98
2.1.7.2 Status Pekerjaan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah mata pencaharian, apa yang dijadikan pokok kehidupan sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan
nafkah. Peningkatan kedudukan wanita dan tersedianya peluang yang sama di bidang pendidikan, latihan dan pekerjaan yang akan memberi kontribusi yang
berarti dalam perkembangan sosial ekonomi nasional khususnya dalam hal ini keluarga. Keluarga mempunyai tanggung jawab utama atas perawatan dan
perlindungan anak sejak bayi hingga dewasa Soetjiningsih, 1995:156. Salah satu penyebab terjadinya gizi kurang adalah karena status pekerjaan
ibu, karena peran ibu dalam keluarga. Mengatur makanan yang dikonsumsi untuk
keluarganya, sehingga ibu yang bekerja diluar rumah cenderung menelantarkan pola makan keluarganya sehingga mengakibatkan menurunnya keadaan gizi
keluarga yang hal ini akan berakibat pada keadaan status gizi anak-anaknya. Bagi wanita pekerja, bagaimanapun mereka adalah ibu rumah tangga yang
sulit lepas begitu saja dari lingkungan keluarga. Wanita mempunyai beban dan hambatan lebih berat dibanding rekan prianya. Dalam arti wanita harus lebih dulu
mengatasi urusan keluarga, suami, anak dan hal-hal yang menyangkut urusan rumah tangga seperti mengimunisasikan anak, menimbang anak, menyekolahkan
anak dan lain-lain Pandji Anoraga, 2001:121. Ibu yang bekerja tidak lagi dapat memberikan perhatian kepada anak balitanya apalagi mengurusnya. Jadi ibu yang
bekerja waktu untuk merawat anak menjadi terkurangi Achmad Djaeni S, 1996:239.
Dari uraian diatas menjelaskan bahwa status pekerjaan khususnya ibu sangat menentukan dalam keadaan gizi keluarga terutama balitanya dalam hal
persediaan pangan, pemilihan, pengolahan untuk dikonsumsi oleh keluarga, karena seorang ibu yang memiliki status pekerjaan bekerja dan tidak bekerja
akan memiliki keadaan gizi salah yang diakibatkan kurangnya waktu ibu dalam merawat, menjaga serta memberi kasih sayang dan perhatian pada balitanya
berbeda dengan ibu yang tidak bekerja ibu rumah tangga mereka akan memiliki status gizi keluarga yang baik khususnya status gizi balitanya.
2.1.7.3 Pendapatan Keluarga