perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan Adi Heru, 1995:10.
Tugas kader dalam penyelenggaraan posyandu adalah: 1 Memberi tahu hari dan jam buka posyandu kepada para ibu-ibu pengguna posyandu ibu hamil,
ibu yang mempunyai bayi dan balita serta ibu usia subur sebelum hari buka posyandu; 2 Menyiapkan peralatan untuk penyelenggaraan posyandu sebelum
posyandu dimulai seperti timbangan, buku catatan, KMS, alat peraga penyuluhan dan lain – lain; 3 Melakukan pendaftaran bayi, balita, ibu hamil, dan ibu usia
subur yang hadir di posyandu; 4 Melakukan penimbangan bayi dan balita; 5 Mencatat hasil penimbangan kedalam KMS; 6 Melakukan penyuluhan
perorangan kepada ibu-ibu di meja IV dengan isi penyuluhan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi ibu ibu yang bersangkutan; 7 Melakukan
penyuluhan kelompok kepada ibu-ibu sebelum meja I satu atau setelah meja V kalau diperlukan; 8 Menyiapkan dan membagikan makanan tambahan untuk
bayi dan balita bila ada; 9 Melakukan kunjungan rumah.
2.1.7.8 Tingkat Masyarakat
Penanggulangan masalah kesehatan dan gizi di tingkat keluarga perlu keterlibatan masyarakat. Dari berbagai studi di Indonesia, ditemukan bahwa
masalah kesehatan dan gizi cenderung dianggap sebagai masalah individu keluarga, sehingga kepedulian masyarakat dalam penanggulangan masalah
kesehatan dan gizi masih rendah. Keterlibatan dan perhatian pihak LSM di pusat dan daerah terhadap masalah kesehatan dan gizi masyarakat belum memadai. Hal
serupa terjadi juga pada peranan tokoh masyarakat dan tokoh agama yang
sebetulnya memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat tetapi belum berperan secara optimal. Demikian pula dengan keterlibatan pihak swasta atau dunia usaha
yang seharusnya memiliki potensi besar dalam promosi kadarzi Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 2007.
2.1.7.9. Pola Asuh Gizi Anak
Pengasuhan merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak berusia di bawah lima tahun. Masa anak
usia 1-5 tahun balita adalah masa dimana anak masih sangat membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang memadai. Pada masa ini juga, anak-
anak masih sangat tergantung pada perawatan dan pengasuhan ibunya. Oleh karena itu pengasuhan kesehatan dan makanan pada tahun pertama kehidupan
sangat penting untuk perkembangan anak Santoso, 2005. Seorang ibu memegang peranan penting dalam pengasuhan anaknya. Pola
pengasuhan pada tiap ibu berbeda karena dipengaruhi oleh faktor yang mendukungnya, antara lain : latar bekang pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah
anak dan sebagiannya. Banyak penyelidik berpendapat bahwa status pendidikan ibu sangat berpengaruh terhadap kualitas pengasuhannya. Pendidikan ibu yang
rendah masih sering ditemui, semua hal tersebut sering menyebabkan penyimpangan terhadap keadaan tumbuh kembang dan status gizi anak terutama
pada anak usia balita Sudiyanto dan Sekartini, 2005. Pola asuh yang dimaksud adalah sikap, perilaku ibu dalam memberikan
makan, merawat bayi atau anak termasuk kebersihan diri, memberikan kasih sayang kedekatan ibu dan anak. Pola asuh ini dapat mempengaruhi keadaan gizi
dan kesehatan baik anak maupun ibunya sendiri.Sekretariat Tim Teknis Pangan dan Gizi, 2003:8
2.1.7.10. Umur