1 Under Nutrition : Kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolut
untuk periode tertentu. 2
Spesific Defisiency : Kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe dan lain-lain.
3 Over Nutrition : Kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu.
4 Imbalance : karena disproporsi zat gizi, misalnya : kolesterol terjadi karena
tidak seimbangnya LDL Low Density Lipoprotein, HDL Hight Density lipoprotein
, dan VLDL Very Low Density Lipoprotein I Dewa Nyoman Supariasa, 2002:18.
2.1.5.1 Penyebab Masalah Gizi
UNICEF 1988 telah mengembangkan kerangka konsep makro. Sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi masalah kurang gizi. Dalam kerangka
tersebut ditunjukkan bahwa masalah gizi kurang dapat disebabkan oleh: 1
Penyebab Langsung Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan kurang gizi.
Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita
sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan
akan mudah terserang penyakit. 2
Penyebab Tidak Langsung Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :
1 Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga
diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup, baik jumlah maupun mutu gizinya.
2 Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat
diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan
sosial. 3
Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan
sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan. Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat
pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan
pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.
2.1.5.2 Pokok Masalah Di Masyarakat
Pokok masalah yang ada di masyarakat antara lain berupa ketidak berdayaan masyarakat dan keluarga mengatasi masalah kerawanan ketahanan
pangan keluarga, ketidaktahuan pengasuhan anak yang baik, serta ketidakmampuan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia.
Kemiskinan memiliki hubungan timbal balik dengan gizi ini menyatakan bahwa, kemiskinan merupakan penyebab pokok atau akar masalah gizi kurang.
Proporsi anak gizi kurang berbanding terbalik dengan pendapatan. Makin kecil
pendapatan penduduk, makin tinggi prosentase anak yang kekurangan gizi. Makin tinggi pendapatan makin kecil prosentase anak yang kurang gizi, sementara itu
kurang gizi pada anak akan berlanjut hingga dewasa akan berpotensi sebagai penyebab kemiskinan melalui rendahnya prestasi pendidikan pada sekolah dan
rendahnya produktivitas pada saat mereka bekerja. Kemiskinan juga menjadi penyebab bagi keluarga dalam memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan .
Pemerintah dapat melaksanakan berbagai upaya untuk menurunkan penderita gizi kurang yaitu antara lain dengan cara menjamin setiap ibu menyusui
ASI eksklusif, menjamin setiap ibu memperoleh pendampingan dan dukungan program gizi .
2.1.6 Penerapan Kadarzi Merupakan Bentuk Perilaku 2.1.6.1 Pengertian Perilaku