Vitamin E TINJAUAN PUSTAKA

17 dapat meningkatkan fekunditas, derajat pembuahan dan kualitas telur. Peningkatan level n-3 HUFA khususnya decosahexanoic acid pada pakan induk mampu mempertinggi bobot larva ikan dan ketahanan larva terhadap tekanan osmotik lingkungannya Aby-ayad et al., 1997 dalam Izquierdo et al., 2001, serta dapat meningkatkan sintasan hidup larva setelah masa penyerapan kuning telur. Hasil penelitian Palacios et al. 1995 menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan 1.6 n-3 HUFA pada induk red seabream selama 3 minggu dapat meningkatkan kualitas pemijahan diantaranya fekunditas, derajat tetas dan kelangsungan hidup larva. Meinelt et al. 1999 mengungkapkan bahwa kualitas pemijahan ikan zebra secara langsung dipengaruhi oleh kadar asam lemak n-6 pada pakan induk. Pakan dengan proporsi n-3n-6 rendah menghasilkan derajat pembuahan yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Nurmalia 2005, pemberian pakan dengan kadar asam lemak n-3n-6 sebesar 1:2 pada induk zebra mampu memberikan fekunditas, derajat pembuahan telur dan derajat tetas telur tertinggi dibandingkan pakan dengan kadar asam lemak n-3n-6 sebesar 1.5:2 dan pakan dengan kadar asam lemak n-3n-6 sebesar 0:2.

2.4 Vitamin E

Salah satu vitamin yang dapat mempengaruhi reproduksi ikan adalah vitamin E. Fungsi vitamin E yang paling nyata adalah sebagai antioksidan, terutama untuk melindungi asam lemak tidak jenuh pada fosfolipid dalam membran sel Lie et al., 1994 dalam Mokoginta et al., 2000. Vitamin E berpengaruh pada kualitas telur yang dihasilkan, seperti terlihat dari rendahnya jumlah telur yang dibuahi pada red sea bream Watanabe et al., 1991. Effendie 1979 mengemukakan bahwa pada proses reproduksi, sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad. Pada masa reproduksi, a-tokoferol akan didistribusikan ke jaringan adipose a-tokoferol diangkut ke hati mungkin dalam bentuk gabungan kilomikron a-tokoferol dengan mono, di dan trigliserida, vitamin tersebut dibawa ke saluran limpatik. Dari sistem limpatik, a-tokoferol bersama Very Low Density Lipoprotein VLDL akan masuk ke dalam sirkulasi darah, dan sebagian lagi 18 terlebih dahulu masuk ke hati melalui ductus torakikus dan bergabung dengan VLDL yang kaya akan trigliserida dan HDL High Density Lipoprotein yang kaya akan fosfolipid , kolesterol dan ester. VLDL dan HDL ini disintesis oleh hati. Kemudian vitamin E kembali ke pembuluh darah. Di dalam pembuluh darah VLDL dan HDL dari hati dikonversi menjadi LDL Low Density Lipoprotein dengan bantuan enzim lipoprotein lipase dalam serum darah dan selanjutnya vitamin E dalam LDL siap diangkut ke jaringan adipose Linder, 1992. Seperti pada vertebrata yang lebih tinggi, defisiensi vitamin E mempengaruhi penampilan reproduksi, antara lain dapat menyebabkan gonad tidak matang, dan daya tetas telur serta tingkat kelangsungan hidup larva yang rendah. Penambahan kadar a-tokoferol pada pakan dapat mengurangi persentase telur abnormal dan meningkatkan fekunditas pada gilt head seabream. Kebutuhan ikan terhadap vitamin E berbeda –beda bergantung pada jenis dan umur ikan. Gatlin et al. 1992 menyatakan bahwa untuk jenis catfish kebutuhan vitamin E berkisar antara 60-240 mgkg ransum ikan. Vitamin E juga diperlukan selama proses embryogenesis dan perkembangan larva. Selama proses embryogenesis dan pertumbuhan larva terjadi penurunan kandungan vitamin E mulai dari telur sampai larva 2 hari. Hubungan antara perkembangan embrio dengan vitamin E merupakan hubungan melalui media tor asam lemak tak jenuh Yulfiperius, 2001. Dalam konsentrasi asam lemak yang berbeda kisaran kebutuhan vitamin E untuk rainbow trout ini adalah antara 30-50 mgkg pakan Cho et al., 1985 dalam Mokoginta et al., 2000. Berdasarkan hasil penelitian Zakaria 2005, pemberian pakan dengan kadar vitamin E sebesar 375 mgkg pakan pada induk zebra memberikan fekunditas, derajat tetas dan kelangsungan hidup larva yang tertingi dibandingkan pakan dengan kadar vitamin E sebesar 0, 125, dan 250 mg kg pakan .

2.5 Kualitas Air