Asam Lemak Esensial TINJAUAN PUSTAKA

16 erosi sirip, penurunan reproduksi dan penurunan pertumbuhan Meinelt et al., 1999. Kadar lemak dalam pakan sebanyak 4-6 sudah memenuhi kebutuhan asam lemak essensial untuk red seabream, rainbow trout, ikan mas dan ayu Takeuchi, 1988. Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat bergantung kepada kemampuannya dalam menghasilkan enzim amylase . Umumnya ikan air tawar memerlukan karbohidrat lebih dari 20 Willson, 1994. Menurut Furuichi 1988 ikan Ichtalurus punctatus dapat memanfaatkan karbohidrat secara optimum pada tingkat 30-40 tetapi sedikit yang dimanfaatkan untuk perkembangan telur.

2.3 Asam Lemak Esensial

Asam lemak pada tubuh ikan adalah komponen penyusun senyawa fosfolipid membran sel. Sifat fluiditas dari membran sel ini dipengaruhi oleh komposisi asam lemak penyusunnya. Keberadaan asam lemak tidak jenuh dalam pakan induk seperti linoleat linolenat memang diperlukan NRC, 1977 . Kebutuhan asam lemak berhubungan dengan suhu perairan dimana ikan hidup. Ikan yang hidup di perairan dingin membutuhkan asam lemak n-3 tinggi sedangkan ikan diperairan hangat membutuhkan asam lemak n-6 lebih tinggi Watanabe, 1982. Berdasarkan hasil penelitian Meinelt et al. 2000 ikan zebra sebagai salah satu jenis ikan perairan tropis membutuhkan asam lemak n-6 PUFA yang lebih tinggi. Kebutuhan asam lemak esensial untuk reproduksi kemungkinan berbeda dengan kebutuhan untuk pertumbuhan pada spesies ikan yang sama. Trichogaster cosby dapat tumbuh dengan baik hanya diberi pakan yang mengandung linoleat, namun untuk reproduksi harus diberikan asam lemak linoleat dan linolenat dalam pakannya Rahn et al., 1997 dalam Mokoginta et al., 2000 Menurut Izquierdo et al. 2001 lemak dan komposisi asam lemak merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan reproduksi dan kelangsungan hidup larva. Highly Unsaturated Fatty Acids HUFA dengan atom karbon 20 atau lebih mempengaruhi metabolisme ikan, kematangan dan pembentukan hormon steroid. Pada beberapa spesies HUFA dalam pakan induk 17 dapat meningkatkan fekunditas, derajat pembuahan dan kualitas telur. Peningkatan level n-3 HUFA khususnya decosahexanoic acid pada pakan induk mampu mempertinggi bobot larva ikan dan ketahanan larva terhadap tekanan osmotik lingkungannya Aby-ayad et al., 1997 dalam Izquierdo et al., 2001, serta dapat meningkatkan sintasan hidup larva setelah masa penyerapan kuning telur. Hasil penelitian Palacios et al. 1995 menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan 1.6 n-3 HUFA pada induk red seabream selama 3 minggu dapat meningkatkan kualitas pemijahan diantaranya fekunditas, derajat tetas dan kelangsungan hidup larva. Meinelt et al. 1999 mengungkapkan bahwa kualitas pemijahan ikan zebra secara langsung dipengaruhi oleh kadar asam lemak n-6 pada pakan induk. Pakan dengan proporsi n-3n-6 rendah menghasilkan derajat pembuahan yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Nurmalia 2005, pemberian pakan dengan kadar asam lemak n-3n-6 sebesar 1:2 pada induk zebra mampu memberikan fekunditas, derajat pembuahan telur dan derajat tetas telur tertinggi dibandingkan pakan dengan kadar asam lemak n-3n-6 sebesar 1.5:2 dan pakan dengan kadar asam lemak n-3n-6 sebesar 0:2.

2.4 Vitamin E