2. 5. pF METODOLOGI 3. 1. Tempat Penelitian

11 [ ] 100 , 2 68 2 , 2 2 × − − − = BKM T H liat pasir liat debu 100 − − = Semua analisis sifat fisik tanah dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik tanah dalam mempengaruhi infiltrasi. 3. 3. 2. 5. pF pF ialah logaritma dari tegangan air tanah yang dinyatakan dalam sentimeter tinggi kolom air. Pori-pori dalam suatu masa tanah merupakan rongga-rongga diantara partikel-partikel tanah yang dapat berisi air atau udara. Proporsi antara air dan udara dalam pori-pori tanah tergantung dari kadar air tanah. Semakin tinggi kadar air tanah, maka semakin rendah pori-pori yang dapat diisi oleh udara atau sebaliknya. Untuk mengetahui distribusi pori dalam tanah di tetapkan kurva pF, yaitu suatu kurva yang menyatakan hubungan antara kandungan air tanah dengan pF. Tahap pekerjaannya sebagai berikut: a. Mengambil tanah dari lapang dalam ring setebal 1,5 cm di bagian tengah ring b. Kemudian membaginya menjadi 3, masing-masing untuk pF 1 tekanan 10 cm air, pF 2 tekanan 100 cm air, dan pF 2,54 tekanan 13 atm. Untuk pF 4,2 tekanan 15 atm digunakan contoh tanah kering udara berukuran 2 mm. c. Tanah untuk penetapan pF 1, 2 dan 2,54 diletakan diatas piringan plate dalam pressure plate apparatus, sedangkan tanah untuk penetapan pF 4,2 diletakan diatas piringan dalam pressure membrane apparatus. d. Memenuhi contoh tanah ini dengan air sampai berlebihan. dibiarkan selama 48 jam. e. Menutup alat rapat-rapat, kemudian diberikan tekanan sesuai dengan pF yang dikehendaki. f. Keseimbangan tercapai setelah kira-kira 48 jam tekanan-tekanan tersebut bekerja. g. Setelah keseimbangan tercapai keluarkan contoh tanah tersebut untuk ditetapkan kadar airnya. h. Terakhir membuat kurva pF pada excel, kandungan air sebagai absis dan pF sebagai ordinat.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Parameter dan Kurva Infiltrasi

Parameter Infiltrasi Dari hasil pengukuran laju infiltrasi selama 4 fase pertumbuhan tanaman padi, dapat diduga parameter-parameter infiltrasinya Tabel 8.. Nilai setiap parameter sangat dipengaruhi oleh sifat fisik tanah sawah terutama permeabilitas, porositas dan tekstur. Pada setiap fase laju infiltrasi juga akan bergantung dari kondisi lahan dan pertumbuhan sistem perakaran tanaman padi. Dari data pengukuran dapat diketahui laju infiltrasi rata-rata terbesar terjadi pada fase 3 di teras tengah sebesar 1065,2 mmjam Tabel 8. kondisi lahan pada fase ini dalam keadaan kering dan umur tanaman padi sudah mencapai 49 hari. Selain lahan yang kering, perakarannya pun sudah cukup untuk membuka ruang pori dalam tanah. Tabel 8. Parameter infiltrasi Fase 1 Teras fo mmjam fc mmjam t jam K A 537,3 140,7 65173 0,612 T 15,6 2191 B 179,0 76,0 3383 0,908 Fase 2 A 3,3 6565 T 1,9 5593 B 16,7 4362 Fase 3 A 743,2 367,0 1235 0,454 T 2886,0 1065,2 1660 0,822 B 300,3 120,9 2492 0,784 Fase 4 A 19,3 1830 T 27,4 20,1 2921 1,061 B 10,1 1819 Catatan: t adalah waktu pada saat laju infiltrasi konstan. Laju infiltrasi rata-rata terkecil terjadi pada fase 2 sebesar 1,9 mmjam Tabel 8. masih di teras tengah dimana pada fase ini kondisi lahan dalam keadaan tergenang dan dalam masa pelumpuran, pertumbuhan padi masih dalam masa pematangan dan pemanjangan batang. Padi baru berumur ± 20 hari setelah semai. Pada fase ini padi sedang dalam pemupukan.