Keadaan Geografis Kabupaten Kupang

tradisional. Umumnya kepemilikan sarana penangkapan ikan berupa perahu tanpa motor, baik itu jukung, perahu kecil dan besar dengan jumlah seluruhnya mencapai 2.049 unit, dengan sebaran terbanyak di Kecamatan Kupang Barat yakni sebanyak 361 unit, kemudian Kecamatan Semau dan Sulamu data tahun 2007. Ketiga kecamatan tersebut menjadi sentra perikanan tangkap di Kabupaten Kupang, sehingga kepemilikan armada penangkapan ikan berupa motor tempel dan kapal motor juga terbanyak pada wilayah-wilayah tersebut. Jika dilihat dari jenis alat tangkap yang digunakan, maka umumnya nelayan di Kabupaten Kupang masih menggunakan alat tangkap yang masih tradisional seperti pancing tangan dan gillnet monofilamen.

b. Data Sebaran Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya

Berhasilnya kegiatan budidaya laut, salah satunya ditunjang pula oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana prasarana budidaya laut yang selama ini terus dikembangkan yakni sarana budidaya rumput laut. Pengadaan tali PE dan pelampung, merupakan sarana utama dari kegiatan budidaya rumput laut di beberapa sentra pengembangan komoditi tersebut. Demikian pula untuk mengupayakan peningkatan produksi dan nilai tambah hasilnya maka diberikan bantuan patok besi, waring penjemuran dan bahkan alat pres rumput laut, sedangkan prasarana penyimpanan hasil gudang hanya terdapat 2 unit milik masyarakat. Saat ini para pengumpul hasil di Pulau Sabu masih menggunakan bangunan rumah miliknya sebagai tempat penampungan sementara. Untuk pengembangan budidaya pembesaran ikan, maka telah ada KJA yang diberikan kepada nelayan di Desa Tablolong Kupang Barat dan Desa Hansisi Semau. Gambaran sebaran dan jumlah sarana prasarana budidaya laut seperti pada Lampiran 10. Untuk pengembangan budidaya air tawar dan payau, maka sarana prasarana yang seharusnya menjadi pendukungnya yakni kolam permanen, tambak, bendungan dan embungcekdam, yang tentunya ditunjang dengan ketersediaan sumber air yang ada sepanjang tahun. Sarana prasarana ini tersebar pada beberapa kecamatan yang memiliki potensi sumberdaya air cukup banyak, yakni Kecamatan Kupang Tengah bendungan Tilong, Kupang Timur, Takari, Fatuleu dan Amabi Oefeto Timur. Luasan sarana prasarana ini secara keseluruhan mencapai 493,00 ha untuk embungcekdam, untuk kolam permanen seluas 27,80 ha, untuk tambak garam 420,75 ha dan luasan Bendungan Tilong mencapai sekitar 18,00 ha.

4.5.3 Sarana dan Prasarana Penunjang Pembangunan Perikanan

Sarana dan prasarana penunjang pemanfaatan sumberdaya perikanan menjadi bagian lainnya yang turut mendukung kelancaran dan kecepatan proses produksi, pengolahan dan distribusi hasil perikanan dari dan ke pusat-pusat perekonomian. Sarana dan prasarana penunjang dimaksud dapat berkontribusi dalam mendorong efektifitas dan efisiensi, terutama dalam menyalurkan hasil komoditas perikanan yang relatif cepat rusak. Pembangunan tambat labuh kapalperahu jetty di beberapa tempat menjadi salah satu upaya mempelancar arus orang dan barang termasuk aktifitas nelayan dalam pemasaran produksinya. Pembangunan jeti ini telah dilakukan di lokasi Desa Hansisi, Kecamatan Semau dan Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu. Selain itu, untuk memperlancar aktifitas nelayan dalam usaha penangkapan ikan, terutama dalam penyediaan bahan bakar, maka telah pula dibangun solar packed dealer nelayan SPDN di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat dan di Kelurahan Sulamu, Kecamatan Sulamu, serta ditunjang pula kedai pesisir pada kedua lokasi tersebut. Keberadaan balai benih ikan BBI di Desa Tablolong dan keberadaan BBI Noekele di Kecamatan Kupang Timur, juga menjadi salah satu bagian penting bagi perkembangan pembangunan perikanan di Kabupaten Kupang, walaupun sarana prasarana tersebut merupakan aset pemerintah Provinsi NTT. Gambaran sebaran sarana prasarana penunjang pembangunan perikanan seperti terlihat pada Lampiran 11.

4.5.4 Sumberdaya Manusia Perikanan

Sebagaimana diketahui jumlah rumah tangga perikanan sekitar 3.708 RTP rumah tangga perikanan. Dari jumlah tersebut beberapa kegiatan perikanan yang dilakukan seperti nelayan sekitar 6.379 orang, dan pembudidaya rumput laut sekitar 15.615 orang. Untuk wilayah-wilayah yang memiliki potensi pengembangan budidaya air tawar dan payau juga digeluti oleh masyarakat pembudidaya ikan yang berada di pantai maupun di wilayah pengembangan budidaya ikan air tawar, payau sebanyak 607 orang. Beberapa sentra perikanan seperti Kecamatan Kupang Barat, Sulamu, Semau, Semau Selatan dan Sabu Barat, menunjukkan jumlah RTP dan nelayan yang relatif banyak, sedangkan pembudidaya ikan umumnya berada di Kecamatan Kupang Timur, Kupang