Produktivitas Primer TINJAUAN PUSTAKA

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Produktivitas Primer

Persediaan energi yang tersimpan didalam komunitas dianggap sebagai produktivitas suatu ekosistem. Nybakken 1982 mengatakan, produktivitas primer ialah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa-senyawa anorganik. Produktivitas primer merupakan persediaan makanan untuk organisme heterotrof yaitu bakteri, jamur dan hewan. Produktivitas primer total yaitu produktivitas yang masih berupa hasil fotosintesis belum dikurangi yang direspirasikan. Produktivitas primer suatu komunitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : cahaya, air, temperatur, kecepatan berkembang biak. Didaerah tropis yang beriklim lembab, produktivitas primer tinggi karena intensitas cahaya matahari tinggi dan merata sepanjang tahun Susanto,2000. Tingginya intensitas cahaya menyebabkan meningkatnya kecepatan fotosintesis. Adanya pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan fotosintesis menyebabkan produsen primer di lingkungan perairan dalam semakin rendah. Menurut Isnansetyo dan Kurniastuty 1995, fitoplankton dapat dikatakan sebagai pembuka kehidupan di planet bumi ini, karena dengan adanya fitoplankton memungkinkan mahluk hidup yang lebih tinggi tingkatannya ada di muka bumi. Fitoplankton diketahui hidup di muka bumi jauh sebelum manusia ada, beberapa ratus juta tahun yang lalu, dengan sifatnya yang autotrof mampu 8 merubah hara anorganik menjadi bahan organik dan penghasil oksigen yang sangat mutlak diperlukan bagi kehidupan makhluk yang lebih tinggi tingkatannya. Dilihat dari daya reproduksi dan produktivitasnya, maka fitoplankton mempunyai produktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan organisme autotrof yang lebih tinggi tingkatannya. Fitoplankton juga berperan sebagai produsen tingkat pertama yang ada diseluruh badan air dimuka bumi . Boney 1976 menjelaskan bahwa semua jenis fitoplankton yang hidup pada suatu perairan merupakan penyongkong produktivitas primer. Beberapa jenis fitoplankton yang ditemukan di Rawa Pening melalui hasil penelitian sebelumnya adalah Synedra sp, Navicula sp, Diatoma sp, Melosira sp, Cocconeis sp, Scenedesmus sp, Closterium sp, Peridinium sp, Staurastrum sp, Microcystis sp, Nitzchia, , Actinastrum sp, Cryptomonas sp, Flagellata sp, Tetrapedia sp, Tracellomonas sp Cyclotella sp, Chroomonas sp, Attheya sp Goeltenboth, 1979, sedangkan melalui penelitian yang dilakukan Maryanto 1991 didapatkan 10 jenis fitopalnkton, yaitu Cyrptomonas sp, Microcysits sp, Chroococcus sp, Tracelomonas sp, Melosira sp, Synedra sp, Navicula sp, Actinastrum sp, Tetraedon sp, Peridinium sp.

B. Distribusi, Keanekaragaman, Kemerataan, Dominansi dan Kepadatan Ikan