Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

27 Caranya dengan memasukkan tongkat berskala pada bagian yang akan diukur kedalamannya. Kemudian kedalaman air dapat dilihat pada skala. h. Kandungan bahan organik Mengambil sampel kemudian diujikan dilaboratorium.

F. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui jenis ikan dilakukan identifikasi dengan menggunakan acuan yang menunjang, yaitu Kottelat et al., 1993. Keanekaragaman jenis ikan dapat dihitung dengan menggunakan indeks keanekaragaman menurut Shannon Odum, 1993 dengan rumus yaitu : ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ N ni log N ni H Keterangan : ni = nilai kepentingan untuk setiap jenis jumlah individu tiap spesies N = nilai kepentingan total jumlah semua individu tiap spesies Hardjosuwarno 1990 menyatakan bahwa indeks keanekaragaman terdiri dari beberapa kriteria yaitu : H3,0 menunjukkan keanekaragaman sangat tinggi H= 1,6-3,0 menunjukkan keanekaragaman tinggi H= 1,0-1,5 menunjukkan keanekaragaman sedang H1 menunjukkan keanekaragaman rendah 28 Untuk mengetahui kemerataan jenis-jenis ikan di suatu tempat dapat diketahui dengan menggunakan indeks kemerataan dari Evenness e Odum, 1993 dengan rumus yaitu : e = S log H Keterangan : S = Banyaknya jenis pada zona yang ditentukan H = indeks keanekaragaman Dengan kriteria : Kemerataan dinyatakan tinggi jika nilai e =1 Untuk mengetahui dominansi jenis digunakan indeks dominansi Odum, 1993 dengan rumus yaitu : C = 2 N ni ∑ ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ Keterangan : ni = nilai kepentingan untuk tiap jenis jumlah individu tiap spesies N = nilai kepentingan total jumlah semua individu tiap spesies Dengan Kriteria : Dominansi dinyatakan tinggi jika nilai C=1 Dalam sampling fauna, menentukan kepadatan mutlak seringkali tidak mungkin dilakukan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat indeks kepadatan ID yang umum digunakan untuk keperluan pembandingan. Menurut Soegianto 1994 indeks itu dapat dinyatakan sebagai jumlah individu per unit usaha dengan rumus sebagai berikut: ID = Nunit usaha 29 Keterangan : ID = indeks kepadatan N = jumlah total ikan pada habitat tertentu Unit usaha = pengoperasian jala tebar dan gill net selama 2 jam Menurut Darmawan, dkk 2004 produktivitas dapat dinyatakan dalam satuan energi satuan area satuan waktu atau satuan biomasa atuan area satuan waktu. Hasil akhir perhitungan O 2 dikonversi menjadi senyawa karbon gross fotosintesis. Dengan menggunakan rumus : GPPmgC m 3 hari = xh x x Db f Db Lb 2 , 1 375 , 1000 Re − + − RE = xh x x Db f 2 . 1 375 . 1000 Re − sehingga, NPP = GPP – RE Keterangan : NPP : Produktivitas primer bersih mgC m 3 hari GPP : Produktivitas primer kotor mgC m 3 hari RE : Respirasi mgOL Lb : Harga rata-rata botol terang sesudah diinkubasi mgOL Db : Harga botol gelap sesudah inkubasi mgOL Ref : Harga rata-rata referensi waktu sebelum inkubasi mgOL h : Waktu inkubasi per hari 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASA