Lokasi dan Waktu Penelitian Pengawit : Keluaran air dari Rawa Pening. Jarak dari bukit cinta + 700- Populasi dan Sampel Teknik Sampling

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini meliputi tiga zona, yaitu Njalen, Slumbu dan Pengawit dalam perairan Rawa Pening Kabupaten Semarang, sedangkan waktu penelitian berlangsung pada bulan Juli - Agustus 2005. Gambar 1. Lokasi penelitian di Rawapening Keterangan: A. Njalen B. Slumbu C. Pengawit 18 Gambar 2. Teknik pengambilan sampling 2.1. Gambar penempatan titik-titik pengambilan sampel 2.2. Gambar pengambilan sampel berdasarkan variasi kedalaman pada tiap stasiun 2. 3. Gambar pembagian lokasi pada tiap stasiun Keterangan : A. Njalen : Input air terbesar diperairan Rawa Pening. Jarak dari bukit cinta + 1km. Dimuara sungainya mempunyai kedalaman sekitar 2,13 m dan dibagian tengah 3,95m. Kedalaman pada musim penghujan dapat mencapai + 4-5m. Warna air 19 permukaan coklat muda, biasanya digunakan sebagai tempat menanam padi jika kondisi rawa surut. B. Slumbu : Daerah yang terletak diantara Njalen dan Pengawit, dengan kedalaman + 2,97 m dan jika pasang kedalamannya mencapai + 5-6 m. Warna air permukaan coklat. Permukaan airnya tertutup oleh enceng gondok dan paku air dalam jumlah yang sedang. C. Pengawit : Keluaran air dari Rawa Pening. Jarak dari bukit cinta + 700- 900 m dan kedalaman normalnya + 2,48 m. Jika musim penghujan kedalamannya menjadi + 4-5m. Pada daerah ini terdapat vegetasi hydrilla, elodia, enceng gondok dan paku air dalam jumlah yang relatif sedikit.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis ikan dan produktivitas primer fitoplankton di ekosistem perairan Rawa Pening Kabupaten Semarang. 2. Sampel a. Semua jenis ikan yang dapat ditangkap di ekosistem perairan Rawa Pening. b. Fitoplankton yang diukur produktifitas primernya berdasarkan respirasi pada botol gelap terang. 20

C. Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan metode purporsive sampling. Pengamatan ini dilakukan pada tiga stasiun yang berbeda, yaitu Njalen, Pengawit dan Slumbu. a. Teknik Sampling Produktivitas Primer Fitoplankton Pengambilan sampel produktivitas primer fitoplankton dilakukan pada setiap stasiun, dan masing-masing stasiun dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tepi utara rawa, tengah rawa dan tepi selatan rawa Gambar 2.3. Pada masing-masing bagian di ambil sebanyak 5 sampel, yaitu 4 sampel dibagian tepi dan 1 sampel dibagian tengah Gambar 2.1 . Pengambilan sampel dilakukan secara vertikal berdasarkan variasi kedalaman, yaitu permukaan , tengah , dan dasar Gambar 2.2 . Pada masing- masing sampel diambil 4 liter air, dimana 1 liter dimasukkan kedalam botol gelap, 1 liter dimasukkan kedalam botol terang dan sisanya digunakan untuk mengukur faktor abiotik perairan yang meliputi CO 2 terlarut dan kandungan organik total, sedangkan suhu air dan oksigen terlarutnya langsung diukur pada waktu pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali ulangan dengan selang waktu 1 minggu. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 09.00-14.00 WIB. Penentuan waktu ini didasarkan pada penelitian Tambaru 2003, yang menyatakan dalam pengukuran produktivitas fitoplankton dengan sistem inkubasi sebaiknya dilakukan antara pukul 09.00-14.00. Pada selang waktu inkubasi tersebut sudah ada penyesuaian cahaya oleh fitoplankton dalam melakukan 21 aktifitas . Penyesuaian tersebut telah berlangsung pada saat matahari terbit mulai sejak jam 06.00 pagi, dengan demikian intensitas cahaya pada selang waktu inkubasi tersebut oleh fitoplankton secara optimal digunakan untuk proses fotosintesis. b. Teknik Sampling Ikan Pengambilan sampel ikan dilakukan pada 3 stasiun penelitian. Pada setiap stasiun dilakukan penangkapan ikan dengan menggunakan jala tebar dan gill net. Jala tebar dan gill net ini dioperasikan selama 1-2 jam. Diharapkan dalam waktu tersebut jumlah ikan yang tertangkap dapat menggambarkan jumlah dan jenis ikan yang ada di stasiun tersebut. Selanjutnya jumlah ikan yang tertangkap pada setiap stasiun dihitung dan dipisahkan menurut jenisnya. Pengambilan sampel dilakukan selama 3 minggu dengan selang waktu 1 minggu. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan ikan kembali lagi kedaerah tersebut dan juga untuk memastikan ikan jenis lain masih ada yang tersampling sehingga diharapkan selama selang waktu penangkapan 1 minggu tersebut dapat terambil seluruh sampel ikan yang ada.

D. Variabel Penelitian