Tabel 2. Komponen Kimia Kayu Pinus Pinus merkusii Jungh et de Vriese
Komponen Kimia Nilai
Kelarutan Nilai
Selulosa 54,9
Alkohol-Benzene 6,3
Lignin 24,3
Air Dingin 0,4
Pentosan 14,0
Air panas 3,2
Abu 1,1
NaOH 1 11,1
Silika 0,2
Sumber : Martawijaya et al. 1989
2.4.3 Angsana Pterocarpus indicus
Angsana atau sonokembang Pterocarpus indicus adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari suku Fabaceae Leguminosae, polong-
polongan. Tinggi pohon hingga 40 m, batang sering beralur atau berbonggol, biasanya dengan akar papan banir. Tajuk lebat serupa kubah dengan cabang-
cabang yang merunduk hingga dekat tanah. Pepagan kulit kayu abu-abu kecoklatan, memecah atau serupa sisik halus, mengeluarkan getah bening
kemerahan apabila dilukai. Kayu angsana tersebar di Jawa terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur serta terdapat juga di daerah Kalimantan Anonim 2011.
Kayu angsana atau sonokembang Pterocarpus indicus dapat digunakan dalam konstruksi ringan maupun berat. Dalam bentuk balok, kasau, papan dan
panil kayu yang lain untuk rangka bangunan, penutup dinding, tiang, pilar, jembatan, bantalan rel kereta api, kayu-kayu penyangga, untuk konstruksi perairan
bahari dan lain-lain. Warna dan motif serat kayunya yang indah kemerah- merahan, menjadikan kayu sonokembang sebagai kayu pilihan untuk pembuatan
mebel, kabinet berkelas tinggi, alat-alat musik, lantai parket, panil kayu dekoratif, gagang peralatan, serta untuk dikupas sebagai venir dekoratif untuk melapisi kayu
lapis dan meja berharga mahal Anonim 2011.
2.4.4 Sungkai Peronema canescens Jack
Sungkai Peronema canescens Jack termasuk dalam family Verbenaceae yang tersebar di Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, dan
seluruh Kalimantan. Tinggi pohon 20-25 m, panjang batang bebas cabang sampai 15 m, diameter 60 cm atau lebih, batang lurus dan sedikit berlekuk dangkal, tidak
berbanir, ranting penuh dengan bulu halus. Kulit luar berwarna kelabu atau sawo muda, beralur dangkal dan mengelupas kecil-kecil tipis.
Kayu sungkai Peronema canescens Jack cocok untuk rangka atap, karena ringan dan cukup kuat. Selain itu digunakan untuk tiang rumah dan
bangunan jembatan, serta mebel karena memiliki corak yang menarik berupa garis-garis indah Martawijaya et al. 1981.
Tabel 3. Komponen Kimia Kayu Sungkai Peronema canescens Jack
Komponen Kimia Nilai
Kelarutan Nilai
Selulosa 48,6
Alkohol-Benzene 4,0
Lignin -
Air Dingin 1,1
Pentosan 16,5
Air panas 5,3
Abu 1,6
NaOH 1 11,3
Silika 0,4
Sumber : Martawijaya et al. 1981
2.4.5 Kayu Manii Maesopsis eminii
Kayu manii Maesopsis eminii termasuk dalam family Rhamnaceae dan tumbuh alami di Afrika dari Kenya sampai Liberia, kebanyakan ditemukan di
hutan tinggi dalam ekozona antara hutan dan sabana. Kayu manii merupakan jenis suksesi yang tumbuh pada areal hutan yang terganggu ekosistemnya. Pada sebaran
alami, jenis ini tumbuh di dataran rendah sampai hutan sub pegunungan sampai ketinggian 1.800 m dpl. Biasanya ditanam di dataran rendah dan tumbuh baik
pada ketinggian 600 - 900 m dpl. Daunnya digunakan untuk pakan ternak karena kandungan bahan keringnya mencapai 35 dan dapat dicerna dengan baik oleh
ternak. Pulp dari jenis ini sebanding dengan pulp sebagai jenis kayu keras umumnya Joker 2002.
Kayu manii Maesopsis eminii adalah salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya cukup bagus dan berpotensi komersial untuk bahan bangunan
dan furniture. Kayu manii termasuk kelas awet V dan kelas kuat IIIIV, bertekstur kasar dan kayunya mudah menyerap zat-zat cair. Kayu ini banyak dimanfaatkan
untuk konstruksi ringan di bawah atap, peti kemas, dan kayu lapis Hadi 2008.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN