Perencanaan Planning Pelaksanaan Action

27 Dalam penelitian tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahap kegiatan, yaitu Perencanaan Planning, Tindakan Action, Pengamatan Observation, Refleksi Reflection dalam setiap siklusnya. Bila siklus I belum terselesaikan, maka dilakukan siklus II, begitulah seterusnya sampai tujuan penelitian dapat terpenuhi.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dengan memberikan materi tata surya secara menyeluruh dan siklus II untuk menyempurnakan siklus I. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti yang telah dirancang dalam faktor yang akan diselidiki. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap dalam setiap siklusnya yaitu Perencanaan Planning, Tindakan Action, Pengamatan Observation, dan Refleksi Reflection. Kekurangan pada siklus pertama akan diperbaiki pada siklus ke dua. Adapun tahap-tahap tiap siklus adalah sebagai berikut:

F. I. Siklus I

1. Perencanaan Planning

a. Menyusun perangkat pembelajaran, dalam hal ini adalah rencana pembelajaran. b. Menyusun modul pembelajaran berwawsan ESQ. c. Membuat lembar observasi angket mengenai pengaruh dari pembelajaran berwawsan ESQ yang dirasakan oleh siswa. d. Menyusun pretest dan postest. 28

2. Pelaksanaan Action

a. Sebelum memulai pembelajaran, guru memberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana kondisi awal wawasan keagamaan siswa. b. Guru mengawali pertemuan dengan mengelompokan siswa ke dalam beberapa kelompok kecil untuk memikirkan fakta penciptaan alam semesta ditinajau secara ilmu Fisika maupun ditinjau dari keberadaan manusia sebagai mahluk ciptaan Allah swt. Setelah itu hasil pemikiran kelompok dipaparkan satu per satu. c. Guru membagikan modul pembelajaran berwawasan ESQ kepada siswa. d. Guru mulai masuk ke materi awal dengan menarik kesimpulan dari pemaparan kelompok bahwa Allah swt telah menciptakan alam semesta dengan amat dahsyat. e. Guru kemudian menegaskan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi seperti tertera pada modul. f. Guru melakukan umpan balik tentang pemahaman apakah yang telah ditangkap oleh siswa g. Guru membimbing siswa dalam setiap pembelajaran dengan memberikan stimulus-stimulus yang membuat siswa berfikir tentang materi tata suraya baik menurut fisika maupun menurut apa yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an . h. Guru memberikan postest. 29

3. Pengamatan Observation

Dokumen yang terkait

Pengaruh Emotional Spiritual Quotient (ESQ), Locus of Control (LOC), Time Budget Pressure, Moralitas Auditor dan Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Inspektorat Kabupaten Dairi)

16 78 172

ENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ), EMOTIONAL QUOTIENT (EQ), DAN SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LOGIKA KELAS XI SMA NEGERI 4 TUBAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 10 18

FUNGSI MUSIK DALAM KEGIATAN TRAINING ESQ 165 SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN SPIRITUAL QUOTIENT PESERTA

0 9 126

Efektivitas CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana Kelas X Semester I SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 20052006

0 12 101

HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) DAN ALTRUISME PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UMY

0 5 97

PENDIDIKAN BERBASIS EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ)

0 3 105

PENGARUH PELATIHAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA MAHASISWA.

1 1 120

Penerapan Metode SQ3R dalam Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Tata Surya pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Tirto Pekalongan Tahun Ajaran 2006/2007.

0 0 75

Pembelajaran Fisika Berwawasan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) Pada Pokok Bahasan Tata Surya Kelas X Semester 1 SMA Islam Hidayatullah Semarang Tahun Ajaran 2005/2006 untuk Meningkatkan Wawasan Keagamaan Siswa.

0 0 1

PENGEMBANGAN PAKET POLA BIMBINGAN PENINGKATAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) ANAK.

0 0 111