Pengamatan Observation Refleksi Reflection Pelaksanaan Action Pengamatan Observation Refleksi Reflection

29

3. Pengamatan Observation

Kegiatan observasi dilaksanakan untuk menilai kemampuan siswa baik afektif maupun psikomotorik. Observasi juga diambil dari hasil pekerjaan siswa yang didapat dari siklus I.

4. Refleksi Reflection

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan kemudian dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti untuk mengetahui berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan. Observasi dari siklus I kemudian dijadikan masukan bagi siklus II.

II. Siklus II 1.

Perencanaan Planning Ulang Perencanaan ulang disusun berdasarkan kesimpulan dan perbaikan- perbaikan yang dibutuhkan dari siklus I.

2. Pelaksanaan Action

a. Guru mengawali materi pertemuan pembelajaran dengan mengajak siswa untuk kembali memikirkan ciptaan Allah swt yang ada di sekitar hidup siswa secara luas dan mendalam. b. Guru memulai masuk ke materi setelah siswa merespon terhadap ajakan guru untuk memikirkan penciptaan alam semesta ini. c. Guru memberikan materi tata surya sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah-sekolah umum. d. Guru mengelompokkan siswa seperti pada Siklus I untuk mempelajari salah satu karakteristik dari ciptaan Allah, yaitu Bumi. e. Guru kemudian menegaskan dengan detail ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti tertera pada modul. 30 f. Guru menguji kepahaman siswa melalui pertanyaan-pertanyaan singkat secara lisan. g. Guru mengajak siswa untuk mengambil ibrah hikmah dari materi pertemuan yang telah didapat. h. Guru memberikan postes.

3. Pengamatan Observation

Kegiatan observasi pada siklus II dilakukan melalui angket, untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran fisika berwawasan ESQ. Observasi juga diambil dari hasil pekerjaan siswa pada siklus II.

4. Refleksi Reflection

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi pada tahap refleksi ini. Selain itu peneliti juga mengadakan observasi langsung pada saat kegiatan berlangsung. Hasil analisis dari tahap ini digunakan untuk mengambil kesimpulan apakah pembelajaran fisika berwawasan ESQ sudah sesui dengan tujuan yang diinginkan atau belum.

E. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Emotional Spiritual Quotient (ESQ), Locus of Control (LOC), Time Budget Pressure, Moralitas Auditor dan Komitmen Profesional Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Inspektorat Kabupaten Dairi)

16 78 172

ENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ), EMOTIONAL QUOTIENT (EQ), DAN SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LOGIKA KELAS XI SMA NEGERI 4 TUBAN TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 10 18

FUNGSI MUSIK DALAM KEGIATAN TRAINING ESQ 165 SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN SPIRITUAL QUOTIENT PESERTA

0 9 126

Efektivitas CD Interaktif sebagai Media Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana Kelas X Semester I SMA Teuku Umar Semarang Tahun Pelajaran 20052006

0 12 101

HUBUNGAN ANTARA EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) DAN ALTRUISME PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UMY

0 5 97

PENDIDIKAN BERBASIS EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ)

0 3 105

PENGARUH PELATIHAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL PADA MAHASISWA.

1 1 120

Penerapan Metode SQ3R dalam Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Tata Surya pada Siswa Kelas VII SMPN 1 Tirto Pekalongan Tahun Ajaran 2006/2007.

0 0 75

Pembelajaran Fisika Berwawasan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) Pada Pokok Bahasan Tata Surya Kelas X Semester 1 SMA Islam Hidayatullah Semarang Tahun Ajaran 2005/2006 untuk Meningkatkan Wawasan Keagamaan Siswa.

0 0 1

PENGEMBANGAN PAKET POLA BIMBINGAN PENINGKATAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) ANAK.

0 0 111