Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi

Revisi). Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hadi, Sutrisno. 2002. Statistik Jilid II. Yogyakarta : YPFP – UGM

Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi Cetakan

Keenam. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Laurensius, Ferry. 2006. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia. Jakarta : Lembaga Manajemen FE-UI

Mangkunegara, AA., Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya

Mangkunegara, AA., Anwar Prabu. 2006. Evaluasi kinerja SDM. Bandung : Remaja Rosda Karya

Moeldjono, Djokosantoso. 2003. Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Nawawi, Hadari. 1990. Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada Press

Sedharmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan Yang Baik) Dalam Rangka

Otonomi Daerah : Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisien. Bandung :

CV Mandar Maju

Singarimbun, Masri. 2000. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES

Sobirin, Achmad. 2007. Budaya Organisasi. Yogyakarta : STIM YKPN


(2)

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI.

Tjandra, W. Riawan,dkk. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam

Pelayanan Publik. Yogyakarta : Pembaruan

Tika, Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : Bumi Aksara

Tunggal, Amin. Widjaja. 2007. Corporate Culture Konsep dan Kasus. Jakarta : Harvarindo


(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Pembentukan Dinas IFOKOM dan PDE Kota Medan. 1. Intruksi menteri dalam negeri no.5 tahun 1992 tentang pembentukan kantor

pengolahan data elektronik pemerintah daerah tanggal 6 maret 1992.

2. Surat keputusan Wali Kotamadya kepala daerah tingkat II Medan no.061/1254/SK/1997, tanggal 20 juli 1997.

Selanjutnya dasar tersebut diatas diubah dengan ketentuan yang dipakai pada saat ini yaitu:

a. Peraturan daerah Kotamadya daerah tingkat II Medan no.17 tahun 1996. Tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja kantor pengolahan data elektronik Kotamadya daerah tingkat II Medan.

b. Surat keputusan Wali Kotamadya kepala daerah tingkat II Medan no.188.342/4005/SK/1996. Tentang pelaksanaan peraturan daerah tingkat II Medan no.17 tahun 1996. Tentang pembentukan organisasi data tata keja pengolahan data elektronik Kotamadya daerah tingkatII Medan tanggal 14 oktober 1996.


(4)

3.2 Visi dan Misi

Visi

Adapun visi yang diterapkan oleh pihak Instansi Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Kota Medan yakni:

“Informasi Komunikasi dan Data Yang Aktual, Akurat Mendukung Kota Medan Yang Modern, Madani dan Religius”.

Misi

Adapun misi yang diterapkan oleh Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan yakni:

a. Menyediakan pelayan informasi komunikasi dan data elektonik yang aktual dan akurat.

b. Menyediakan infrastruktur sarana informasi komunikasi dan data elektronik yang tangguh dan handal.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia dalam penguasaan dan pemanfaatan bidang teknologi informasi dan komunikasi.

d. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui sarana komunikasi sosial, media informasi komunikasi dan media massa.

3.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Dinas INFOKOM dan PDE

“Dinas Informasi Komunikasi dan PDE Kota Medan adalah unsur pelaksanaan pemerintah Kota Medan dalam Bidang informasi dan Komunikasi yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah”.


(5)

Untuk Melaksanakan tugas tersebut Dinas INFOKOM dan PDE mempunyai fungsi :

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dalam bidang informasi komunikasi dan pengolahan data elektronik.

b. Melaksanakan pelayanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Melaksanakan pemberian pelayanan pemberian izin sesuai dengan bidang tugasnya.

d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film dan rekaman vidio komersil.

e. Melaksanakan kegiatan pelayanan pembinaan dan pengawasan media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

f. Menyelenggarakan perjanjian dan persetujuan atas nama daerah dibidang informasi dan komunikasi.

g. Menyelenggarakan kerjasama pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan pihak lain dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi dan komunikasi.

h. Menyelenggarakan peningkatan sumber daya manusia dibidang teknologi informasi dan komunikasi.

i. Memberikan bimbingan teknis dibidang pembangunan dan pengembangan sistem informasi dan komunikasi.


(6)

k. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesui dengan bidang tugasnya.

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah.

Dinas Infokom dan PDE terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing tugas dan tanggung jawabnya, berikut uraiannya:

1. Kepala Dinas

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang informasi komunikasi dan pengolahan data elektronik.

b. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanan tugas.

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar terhindar dari kesalahan.

d. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.

e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja ynag benar dan akurat.

f. Menilai bawahan setiap saat agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan. g. Mengevaluasi hasil kerja bawahan sesuai masukan untuk penyempurnaan

progaram selanjutnya.

h. Melaksanakan pelayanan informasi komunikasi kepada masyarakt dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh kesatuan dan persatuan.


(7)

i. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan media cetak dan elektronik.

j. Menyelenggarakan kerja sama pengembangan teknologi informasi komunikasi dengan pihak lain.

k. Meningkatkan sumberdaya manusia dibidang teknologi informasi dan komunikasi.

l. Memberikan bimbingan teknis dibidang pembangunan dan sistem informasi komunikasi.

m. Mengendalikan dan membudayakan sistem informasi komunikasi.

n. Melaksanakan kegiatan pelayanan pemberian ijin sesuai dengan bidang tugasnya.

o. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film dan rekaman video komersil.

p. Melaksanakan pemantauan, registrasi fasilitas apresiasi. 2. Kepala Bagian Tata Usaha

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan pengolahan urusan surat menyurat dan kearsipan.

b. Mengolah urusan administrasi kepegawaian.

c. Mengelolah urusan keuangan dan perbendaharahan serta penyusunan laporan keuangan dinas.

d. Mengelolah urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan umum lainnya.


(8)

e. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Kepala Sub Bagian Umum

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Melaksankan pengolahan urusan surat menyurat dan kearsipan.

c. Mengelolah kearsipan administrasi kepegawaian.

d. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepalah bagian tata usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan.

f. Memberi pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar terhindar dari kesalahan.

g. Memerikasa hasil pelaksanaan tugas sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

h. Menialai bawahan agar setiap saat tercapai tingkat kinerja yang diharapkan. 4. Kepala Sub Bagian Keuangan.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar terhindar dari kesalahan.


(9)

c. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.

d. Melaksanakan pengolahan administrasi keuangan. e. Melaksankan pengolahan perbendaharaan.

f. Mengusun laporan keuangan. 5. Kepala Sub Bagian Perlengkapan.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Menyusun konsep tentang rencana kegiatan sub bidang perlengkapan.

b. Memberi tugas kepada bawahan seuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing untu kelancaran pelaksanaan tugas.

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar terhindar dari kesalahan.

d. Mendata barang-barang inventaris kantor.

e. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diperintah oleh atasan.

f. Memeriksa kelengkapan alat tulis kantor.

g. Mempersiapkan protokoler dalam setiap kedinasan.

6. Kepala Sub Dinas Data dan Program.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyelenggarakan penyusunan program dinas.


(10)

c. Menyelenggarakan perawatan dan pengamanan data.

d. Melaksanakan evaluasi pelaporan dinas. 7. Kepala Sub Dinas Infokom Sosial.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan, mengelolah bahan perumusan kebijaksanaan tehnis dibidang pelayanan informasi dan komunikasi sosial.

b. Melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi melalui media tatap muka, informasi mobil, pameran dan media luar ruang.

c. Melaksanakan pemberdayaan informasi masyarakat, kelompok komunikasi sosial dalam pembanginan.

8. Kepala Sub Dinas Infokom Media Cetak, Radio/TV dan Film.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan kebijakan tehnis dibidang Infokok media cetak, radio/TV dan film.

b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan infokom melalaui media cetak, radio/TV dan film.

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film dan rekaman vidio komersil.

d. Melaksankan kagiatan pelayanan pembinaan dan pengawasan media cetak, radio/TV dan film.


(11)

e. Meningkatkan kerja sama pelayanan informasi melalui media cetak, radio/TV dan film seuaai dengan ketentuan yang berlaku.

9. Kepala Sub Dinas Manajemen Sistem Infokom.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengumpulkan dan mengolah data secara elektronik.

b. Merencanakan pembangunan atau pengembangan sistem informasi.

c. Menata perangkat keras dan perangkat lunak sistem informasi. 10. Kepala Sub Dinas Pendayagunaan dan Sistem Infokom.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Memberdayakan dan mengendalikan data elektronik.

b. Memberdayakan dan mengendalikan perangkat keras dan perangkat lunak sistem informai.

c. Memberdayakan dan mengendalikan sistem jaringan komputer. d. Memberdayakan sumber daya manusia dibidang sistem informasi.

11. Kepala Seksi Data

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyususn dan membuat konsep tentang rencana kerja seksi data. b. Membuat field-field pendataan dari objek data laporan.

c. Menyusun nama-nama petugas yang akan mengambil data kelengkapan.


(12)

e. Mencetak dan membukukan hasil pendataan

12. Kepala Seksi Program.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Menyusun konsep program rencana kerja kegiatan sub dinas data program dan menyusun program dinas.

b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

c. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan timbul.

d. Membimbing bawahan setiap saat agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan.

13. Kepala Seksi dan Pelaporan

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.

c. Menilai bawahan setiap saat agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan. d. Mengevaluasi hasil kerja bawahan sesuai masukan untuk menyempurnakan

program selanjutnya.

e. Melaksanakan, memantau, mengevaluasi dan penyusunan pelaporan dinas. 14. Kepala Seksi Infokom Tatap Muka.


(13)

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun konsep tenteng kegiatan seksi Infokom tatap muka. b. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.

c. Mengevaluasi hasil kerja bawahan sesuai masukan untuk menyempurnakan program selanjutnya.

d. Memberdayakan kelompok komunikasi sosial.

e. Melaksanakan pelayanan Ifokom melelui tatap muka, dialog interaktif, diskusi dan kegiatan tatap muka lainnya.

f. Mempersiapkan bahan atau materi kegiatan tatap muka.

g. Melaksanakan koordinasi dengan dinas atau instansi terkait. 15. Kepala Seksi Informasi Mobil.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan sesuai kerja pokok dan tanggung jawab masing-masing untuk kelancaran tugas.

c. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sesuai peraturan dan prosedur yang berlaku.

d. Membimbing bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai permasalahan yang timbul untuk mencapai profesionalisme.


(14)

f. Menyebarluaskan informasi dari program kegiatan pembangunan kota medan kepada masyarakat melalui mobil keliling secara langsung, penyebaran melalui pemutaran film keliling.

16. Kepala Seksi Infokom Pameran Media Luar Ruang.

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun konsep atau rencana tugas kegiatan pameran.

b. Mempersiapkan koordinasi dengan dinas atau instansi terkait. c. Memeriksa hasil pelaksanaan kerja bawahan.

d. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.

e. Menghimpun data.

f. Menilai bawahan setiap saat agar tercapai tingkat kerja yang diharapkan.

17. Kepala Seksi Infokom Media Cetak

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan kebijaksanaan teknis dibidang Infokom melalui media cetak.

b. Melaksanakan kegiatan pelayanan pembinaan dan pengawasan media cetak. c. Meningkatkan pelayanan informasi media cetak.

18. Kepala Seksi Infokom Radio dan Televisi

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan kerja.


(15)

b. Mempersiapkan bahan materi untuk informasi dan melaksanakan kegiatan penyampaian informasi tentang kebijakan pemerintah, perda dan laian-lain melalui media elektronik, radio dan televisi.

c. Menyelenggarakan sosialisasi dan dialog interaktif melalui RRI, TVRI dan radio swasta lainnya.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Melaksanakan koordinasi atas pelayanan, penyelenggaraan dan penyiaran radio dan televisi.

19. Kepala Seksi Film

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Merencanakan pelayanan informasi melalui perfilman.

b. Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan penerbitan dibidang usaha perfilman.

c. Merencanakan, melaksanakan tehnik-tehnik penagihan retribusi. d. Mempersiapkan SPTRD, SKRD terhadap wajib retribusi.

e. Memproses administrasi perjanjian usaha perfilman. 20. Kepala Seksi Penataan dan Perawatan Sistem Infokom

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Menyusun konsep tentang rencana kegiatan seksi penataan dan perawatan sistem infokom.


(16)

b. Melaksankan kerja hasil evaluasi staf.

c. Menilai para staf setiap saat agar tercapai tingkat kinerja yang baik. d. Mempersiapkan konsep nota dinas dan kepada atasan.

e. Melaporakan seksi penataan dan perawatan kepada atasan langsung secara priode atau setip waktu sebagai pertanggung jawaban dalam pelaksanaan tugas.

21. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Infokom

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun konsep tentang kegiatan rencana kerja.

b. Menyusun rencana induk dan rencana pengembangan sistem Infokom. c. Membagi tugas pekerjaan kepada bawahan.

d. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diperintahkan oleh atasan langsung baik lisan maupun tulisan.

22. Kepala Seksi Pembinaan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Menyelenggarakan bimbingan dibidang tegnologi informasi. c. Menghimpun, meyusun dan memasukkan data elektronik. d. Menginventaris data dibidang Sistem Infokom.


(17)

23. Kepala Seksi Operasional dan Kerja Sama Infokom

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan konsep nota dinas kepad pimpinan secara hirarki. b. Menghimpun data.

c. Melaksanakan pengolahan data secara eletronik.

d. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan baik lisan maupun tulisan.

24. Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas, wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas pelaksanaan sebagian tugas dinas Infokom dan PDE sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.


(18)

BAB IV

PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data prima yang telah diperoleh peneliti di lapangan. Data prima ini merupakan hasil-hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian melalui penyebaran kuesioner yang didistribusikan kepada seluruh responden yaitu pegawai kantor Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan. Oleh sebab itu, data perlu disajikan dalam hasil penelitian agar terlihat sempurna. Untuk mengetahui identitas responden berdasarkan kategori-kategori, maka dibuatlah daftar identitas berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, dan usia. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan seperti yang dibawah ini :

4.1 Identitas Responden

Data identitas responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, dan usia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :

4.1.1 Jenis Kelamin

Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan terdapat perbedaan jumlah pegawai menurut jenis kelaminnya, yaitu laki-laki berjumlah 28 orang (70 %). Sedangkan perempuan berjumlah 12 orang (30 %) dari data seluruh pegawai yang berjumlah 40 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini :


(19)

Tabel 1

Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %

1 Pria 28 70 %

2 Wanita 12 30 %

Total 40 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2009

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa sebagian besar jumlah pegawai yang mendominasi adalah pria. Ini dapat dilihat dari tabel tersebut dimana terdapat 28 orang (70 %) responden pria dan (30 %) responden wanita.

4.1.2 Tingkat Pendidikan

Pegawai yang mengeyam pendidikan terakhir Sarjana-1 dan SLTA yang paling dominan di Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan dibandingkan dengan pendidikan Sarjana-2 atau yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :

Tabel 2

Jumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah %

1 SLTP - -

2 SLTA 12 30 %

3 D-1 - -

4 D-3 - -

5 S-1 21 52.5 %

6 S-2 7 17.5 %

7 S-3 - -

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian responden berpendidikan S-1 yaitu (52.5 %). Selain itu responden yang berpendidikan SLTA yaitu (30 %), serta responden yang berpendidikan S-2 (17.5 %). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan dari responden kebanyakan berasal dari jenjang S-1.


(20)

4.1.3 Masa Kerja

Masa kerja pegawai pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan rata-rata sudah berpengalaman. Terdapat 14 orang yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3

Jumlah responden berdasarkan masa kerja

No Masa Kerja jumlah %

1 1-5 tahun 5 12.5 %

2 6-10 tahun 4 10 %

3 11-15 tahun 8 20 %

4 16-20 tahun 9 22.5 %

5 >20 tahun 14 35 %

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari tabel diatas menunjukan bahwa masa kerja dari pegawai yang ada di Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan beragam. Pegawai yang memiliki masa kerja 1-5 tahun berjumlah 5 orang (12.5 %), pegawai yang memiliki masa kerja 6-10 tahun berjumlah 4 orang (10 %), pegawai yang memiliki masa kerja 11-15 tahun berjumlah 8 orang (20 %), pegawai yang memiliki masa kerja 16-20 tahun berjumlah 9 orang (22.5 %), pegawai yang memiliki masa kerja >20 tahun berjumlah 14 orang (35 %). Dari data diatas dapat disimpulkan kebanyakan pegawai menjadi responden memiliki masa kerja >20 tahun karena berdasarkan pengamatan, pegawai yang ada di Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan lebih dominan pegawai yang tua atau paruh baya.

4.1.4 Usia / Umur

Rata-rata usia dari pegawai yang terdapat di Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan yaitu usia paruh baya dan sudah tua. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini :


(21)

Tabel 4

Jumlah responden Usia / Umur

No Usia / Umur jumlah %

1 21-27 tahun 1 2.5 %

2 28-34 tahun 7 17.5 %

3 35-41 tahun `10 25 %

4 42-48 tahun 14 35 %

5 49-55 tahun 8 20 %

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa usia yang paling dominan adalah usia 42-48 tahun berjumlah 14 orang (35 %), usia 35-41 tahun berjumlah 10 orang (17.5 %), usia 49-55 tahun 8 orang (20 %), usia 28-34 tahun 7 orang (17.5%), sedangkan usia 21-27 tahun 1 orang (2.5 %). Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa umur dari pegawai Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan itu beragam. Namun terdapat perbedaan yang mencolok antara pegawai yang berusia lebih tua lebih banyak dibandingkan dengan pegawai yang lebih muda.

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada responden sebanyak 40 kuisioner, dimana setiap responden harus menjawab 46 pertanyaan. Adapun masing-masing pertanyaan meliputi variabel bebas (X) Budaya Organisasi terdiri dari 25 pertanyaan dan variabel terikat (Y) Kinerja Pegawai terdiri dari 21 pertanyaan.

Setiap pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban antara lain - untuk jawaban a diberi skor 5

- untuk jawaban b diberi skor 4 - untuk jawaban c diberi skor 3 - untuk jawaban d diberi skor 2 - untuk jawaban e diberi skor 1


(22)

4.2 Budaya Organisasi (Variabel X)

Distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam variabel bebas, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

- Inisiatif Individual

1. Sebagian besar pegawai menyatakan kalau mereka sering diberi kesempatan berinisiatif sendiri dalam bekerja kalau diperlukan, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar 32.5 %, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka diberikan kesempatan dalam melakukan pekerjaan

No Kategori Frekwensi %

1 Senantiasa diberi kesempatan kalau diperlukan

10 25 %

2 Sering diberi kesempatan kalau diperlukan

13 32.5 %

3 Kadang-kadang diberi kesempatan kalau diperlukan

11 27.5 %

4 Jarang diberi kesempatan 4 10 %

5 Tidak pernah diberi kesempatan 2 5 %

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa mereka sering diberi kesempatan berinisiatif dalam bekerja kalau perlukan, 11 orang (27.5 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang diberi kesempatan berinisiatif dalam bekerja kalau diperlukan, sedangkan sisanya menyatakan bahwa senantiasa diberi kesempatan berinisiatif dalam bekerja kalau diperlukan 10 orang (25 %), jarang diberi kesempatan (10 %) dan tidak pernah diberi kesempatan (5 %).

2. Sebagian besar pegawai menyatakan mereka tidak setuju dengan pendapat bahwa inisiatif individual adalah ancaman yang dapat membuat mereka terpaksa bertanggung jawab, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (32.5 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(23)

Tabel 6

Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai pendapat bahwa inisiatif individual adalah ancaman

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat tidak setuju 7 17.5 %

2 Tidak setuju 13 32.5 %

3 Netral 8 20 %

4 Setuju 10 25 %

5 Sangat setuju 2 5 %

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan pendapat yang menyebutkan bahwa inisiatif individual adalah ancaman, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa mereka setuju dengan pendapat yang menyebutkan bahwa inisiatif individual adalah ancaman, sedangkan 8 orang (20 %) netral, 7 orang (17.5 %) sangat tidak setuju dan 2 orang (5 %) sangat setuju.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka kadang-kadang menunggu perintah dari atasan dalam menyelesaikan masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (52.5%), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 7

Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai tentang sikap yang diambil jika timbul masalah dalam pelaksanaan tugas

No Kategori Frekwensi %

1 Tidak pernah menunggu perintah dari atasan

5 12.5 %

2 Jarang menunggu perintah dari atasan 6 15% 3 Kadang-kadang menunggu perintah

dari atasan

21 52.5%

4 Sering menunggu perintah dari atasan 5 12.5% 5 Senantiasa menunggu perintah dari

atasan

3 7.5%

Total 40 100 %


(24)

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 21 orang (52.5 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang menunggu perintah dari atasan jika timbul masalah dalam pelaksanaan tugas, 6 orang (15 %) menyatakan jarang menunggu perintah dari atasan jika timbul masalah dalam pelaksanaan tugas, 5 orang (12.5 %) tidak pernah menunggu perintah dari atasan, 5 orang (12.5 %) sering menunggu perintah dari atasan, dan 3 orang ( 7.5 %) senantiasa menunggu perintah dari atasan.

4. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi sering memberikan perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (55 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 8

Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang sikap instansi terhadap setiap saran dan kritik yang diutarakan pegawai

No Kategori Frekwensi %

1 Instansi tetap memberi perhatian 5 12.5 % 2 Instansi sering memberi

perhatian

22 55%

3 Kadang-kadang instansi memberi perhatian

12 30%

4 Instansi jarang memberikan perhatian

1 2.5%

5 Instansi tidak pernah memberi perhatian

- 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 22 orang (55 %) menyatakan bahwa instansi sering memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai, 12 orang (30 %) menyatakan bahwa kadang-kadang instansi tetap memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai, sedangkan 5 orang (12.5 %) menyatakan bahwa instansi tetap memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang


(25)

diutarakan pegawai, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa instansi jarang memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan pegawai.

- Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa kadang-kadang mereka diberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (32.5 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 9

Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi

No Kategori Frekwensi %

1 Senantiasa diberi kesempatan 4 10%

2 Sering diberi kesempatan 5 12.5%

3 Kadang-kadang diberi kesempatan 13 32.5%

4 Jarang diberi kesempatan 13 32.5%

5 Tidak pernah diberi kesempatan 5 12.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cukup seimbang antara mereka 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang diberi kesempatan dan mereka 13 orang (32.5 %) yang lain menyatakan bahwa jarang diberi kesempatan, 5 orang (12.5 %)sering diberi kesempatan, 5 orang (12.5 %) tidak pernah diberi kesempatan, sedangkan 4 orang (10 %) senantiasa diberi kesempatan.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa atasan sering memberikan bantuan ketika terjadi hambatan dalam melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (45 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(26)

Tabel 10

Distribusi responden terhadap pertanyaan sikap atasan jika pegawai ada hambatan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi

No Kategori Frekwensi %

1 Atasan senantiasa memberikan bantuan 10 25%

2 Atasan sering memberikan bantuan 18 45%

3 kadang-kadang atasan memberikan bantuan 5 12.5%

4 Atasan jarang memberikan bantuan 4 10%

5 Atasan tidak pernah memberikan bantuan 3 7.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 18 orang (45 %) menyatakan atasan sering memberikan bantuan ketika pegawai ada hambatan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa atasan senantiasa memberikan bantuan ketika pegawai ada hambatan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, 5 orang (12.5 %) menyatakan atasan kadang-kadang memberikan bantuan, 4 orang (10 %) menyatakan atasan jarang memberikan bantuan, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan atasan tidak pernah memberikan bantuan.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa kadang-kadang mereka mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (37.5%), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 11

Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan

No Kategori Frekwensi %

1 Tidak pernah mengalaminya 7 17.5%

2 Jarang mengalaminya 9 22.5%

3 Kadang-kadang mengalaminya 15 37.5%

4 Sering mengalaminya 9 22.5%

5 Senantiasa mengalaminya - 0%

Total 40 100 %


(27)

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, 9 orang (22.5 %) menyatakan bahwa mereka jarang mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, sedangkan 9 orang (22.5 %) menyatakan bahwa mereka sering mengalami rasa cemas dan takut bila tidak bisa menyelesaikan pekerjaan, dan 7 orang (17.5 %) tidak pernah mengalaminya.

- Pengarahan

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan standar kerja dengan sangat jelas, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (45 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 12

Distribusi responden terhadap pertanyaan mengenai perumusan standar kerja instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Sudah dan sangat jelas 18 45%

2 Sudah tetapi kurang jelas 13 32.5%

3 Sudah tetapi membingungkan 2 5%

4 Standar kerja tidak jelas 6 15%

5 Standar kerja belum dirumuskan 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa 18 orang (45 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan standar kerja dengan sangat jelas, 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan standar kerja tetapi masih kurang jelas, 6 orang (15 %) menyatakan tidak jelas, sedangkan 2 orang (5 %) menyatakan tetapi membingungkan, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan belum dirumuskan.


(28)

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (57.5 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 13

Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang pemahaman sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat memahami 4 10%

2 Memahami 23 57.5%

3 Cukup memahami 10 25%

4 Kurang memahami 3 7.5%

5 Tidak memahami - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dapat dilihat 23 orang (57.5 %) memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi, 10 orang (25 %) cukup memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi, 4 orang (10 %) sangat memahami, dan 3 orang (7.5 %) kurang memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja instansi.

- Integrasi

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi cukup mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (40 %), data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 14

Distribusi responden terhadap pertanyaan tentang kemampuan instansi menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat mampu 3 7.5%

2 Mampu 14 35%

3 cukup mampu 16 40%

4 kurang mampu 6 15%

5 tidak mampu 1 2.5%


(29)

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat 16 orang (40 %) menyatakan instansi cukup mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, 14 orang (35 %) menyatakan instansi mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, 6 orang (15 %) menyatakan instansi kurang mampu menyatukan unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, sedangkan 3 orang (7.5 %) menyatakan sangat mampu, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan tidak mampu.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi bersikap adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase sebesar (52.5 %), data data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 15

Distribusi responden terhadap pertanyaan sikap instansi terhadap unit-unit kerja yang ada

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat adil 1 2.5%

2 Adil 21 52.5%

3 Cukup adil 11 27.5%

4 Kurang adil 7 17.5%

5 Tidak adil - %

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat 21 orang (52.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, 11 orang (27.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap cukup adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, dan 7 orang (17.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap kurang adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, sedangkan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa instansi bersikap sangat adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada.


(30)

- Dukungan Manajemen

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa atasan tetap memberikan bantuan dan dukungan, bahkan kadang-kadang memberikan bantuan dan dukungan kepada pegawai dalam bekerja, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (37.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 16

Distribusi responden terhadap sikap atasan kepada pegawai dalam bekerja

No Kategori Frekwensi %

1 Tetap memberikan bantuan dan dukungan 15 37.5% 2 Sering memberikan bantuan dan dukungan 7 17.5% 3 Kadang-kadang memberikan bantuan dan

dukungan

15 37.5%

4 Jarang memberikan bantuan dan dukungan 3 7.5% 5 Tidak pernah memberikan bantuan dan

dukungan

- 0 %

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa atasan tetap memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja, 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa atasan kadang-kadang memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja, sedangkan 7 orang (17.5 %) menyatakan bahwa atasan sering memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan bahwa atasan jarang memberikan bantuan dan dukungan dalam bekerja.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa berpengaruh positif pada prestasi kerja pegawai, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (40 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(31)

Tabel 17

Distribusi responden apakah bantuan dan dukungan dari atasan berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat berpengaruh 14 35%

2 Berpengaruh 16 40%

3 Cukup berpengaruh 6 15%

4 Kurang berpengaruh 1 2.5%

5 Tidak berpengaruh 3 7.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 16 orang (40 %) menyatakan bantuan dan dukungan dari atasan berpengeruh positif terhadap prestasi kerja pegawai, 14 orang (35 %) menyatakan bantuan dan dukungan dari atasan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi kerja pegawai, 6 orang (15 %) menyatakan cukup berpengaruh, sedangkan 3 orang (7.5 %) tidak berpengaruh, dan 1 orang (2.5 %) kurang berpengaruh.

- Kontrol

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku pegawai dengan sangat jelas, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (67.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 18

Distribusi responden mengenai perumusan peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku pegawai

No Kategori Frekwensi %

1 Sudah dan sangat jelas 27 67.5%

2 Sudah tetapi kurang jelas 11 27.5%

3 Sudah tetapi membingungkan - 0%

4 Aturan-aturannya tidak jelas 1 2.5% 5 Aturan-aturan tersebut belum

dirumuskan

1 2.5%

Total 40 100 %


(32)

Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 27 orang (67.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku pegawai dengan sangat jelas, 11 orang (27.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengendalikan perilaku pegawai tetapi masih kurang jelas, dan sisanya menyatakan 1 orang (2.5 %) tidak jelas, 1 orang (2.5 %) menyatakan belum dirumuskan.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut cukup dapat mengendalikan perilaku pegawai, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (37.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 19

Distribusi responden apakah peraturan-peraturan tersebut dapat mengendalikan perilaku pegawai

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat mengendalikan 4 10%

2 Mengendalikan 10 25%

3 Cukup dapat mengendalikan 15 37.5%

4 Kurang dapat mengendalikan 10 25%

5 Tidak dapat mengendalikan sama sekali

1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 15 orang (37.5 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut cukup dapat mengendalikan perilaku pegawai, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut mengendalikan perilaku pegawai, 10 orang (25 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut kurang dapat mengendalikan perilaku pegawai, 4 orang (10 %) menyatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut sangat mengendalikan perilaku pegawai, dan sisanya 1 orang (2.5 %) menyatakan tidak dapat mengendalikan sama sekali.


(33)

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka jarang melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (40 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 20

Distribusi responden tentang kepatuhan terhadap peraturan meskipun tidak diawasi oleh atasan

No Kategori Frekwensi %

1 Tidak akan melakukan pelanggaran 14 35%

2 Jarang melakukan pelanggaran 16 40%

3 Kadang-kadang melakukan pelanggaran 9 22.5%

4 Sering melakukan pelanggaran 1 2.5%

5 Senantiasa melakukan pelanggaran - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat dilihat sebanyak 16 orang (40 %) menyatakan bahwa jarang melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, 14 orang (35 %) menyatakan tidak akan melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, 9 orang (22.5 %) menyatakan kadang-kadang melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi atasan, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan sering melakukan pelanggaran.

- Identitas

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka menyadari merupakan bagian dari instansi dinas, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (47.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 21

Distribusi responden tentang kesadaran sebagai bagian dari instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat menyadari 18 45%

2 Menyadari 19 47.5%

3 Cukup menyadari 3 7.5%

4 Kurang menyadari - 0%

5 Tidak pernah menyadari - 0%

Total 40 100 %


(34)

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 19 orang (47.5 %) menyatakan bahwa mereka menyadari merupakan bagian dari instansi, 18 orang (45 %) menyatakan bahwa mereka sangat menyadari merupakan bagian dari instansi, dan 3 orang (7.5 %) cukup menyadari merupakan bagian dari instansi.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka senantiasa berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan instansi, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (57.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 22

Distribusi responden tentang berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Senatiasa berusaha 23 57.5%

2 Berusaha 16 40%

3 Kadang-kadang berusaha 1 2.5%

4 Kurang berusaha - 0%

5 Tidak pernah berusaha - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 23 orang (57.5 %) menyatakan bahwa mereka senantiasa berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan instansi, 16 orang (40 %) menyatakan bahwa mereka berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan instansi, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan kadang-kadang berusaha.

- Sistem Imbalan

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan dengan sangat jelas, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (52.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(35)

Tabel 23

Distribusi responden tentang perumusan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan

No Kategori Frekwensi %

1 Sudah dan sangat jelas 21 52.5%

2 Sudah tetapi kurang jelas 4 10%

3 Sudah tetapi membingungkan 3 7.5%

4 Kebijakan-kebijakan yang mengatur sistem imbalan tidak jelas

9 22.5%

5 Kebijakan-kebijakan yang mengatur sistem imbalan belum dirumuskan

3 7.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 21 orang (52.5 %) menyatakan bahwa instansi sudah merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan dengan sangat jelas, 9 orang (22.5%) menyatakan tidak jelas bahwa instansi merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan, sedangkan sisanya 4 orang (10 %) menyatakan sudah tetapi kurang jelas, 3 orang (7.5 %) menyatakan sudah tetapi membingungkan, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan kebijakan-kebijakan belum dirumuskan.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan sering kali dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik maksimal lagi, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (35 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 24

Distribusi responden tentang sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih

maksimal lagi

No Kategori Frekwensi %

1 Senantiasa dapat mendorong 13 32.5%

2 Seringkali dapat mendorong 14 35%

3 Kadang-kadang dapat mendorong 8 20%

4 Kurang dapat mendorong 5 12.5%

5 Tidak dapat mendorong - 0%

Total 40 100 %


(36)

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 14 orang (35 %) menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan kerja pegawai seringkali dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih maksimal lagi, 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan kerja pegawai senantiasa dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih maksimal lagi, 8 orang ( 20 %) menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan kerja pegawai kadang-kadang dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih maksimal lagi, sedangkan sisanya 5 orang (12.5 %) menyatakan kurang dapat mendorong.

- Toleransi Terhadap Konflik

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa jarang terjadi konflik antara sesama pegawai, hal ini dapat ditunjukan dengan jumlah persentase (47.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 25

Distribusi responden tentang seberapa sering terjadi konflik antara sesama pegawai

No Kategori Frekwensi %

1 Tidak pernah terjadi konflik 6 15%

2 Jarang terjadi konflik 19 47.5%

3 kadang-kadang terjadi konflik 11 27.5%

4 Sering terjadi konflik 3 7.5%

5 Konflik senantiasa terjadi 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 19 orang (47.5 %) menyatakan bahwa jarang terjadi konflik antara sesama pegawai, 11 orang menyatakan bahwa kadang-kadang terjadi konflik antara sesama pegawai, 6 orang (15 %) menyatakan bahwa tidak pernah terjadi konflik antara sesama pegawai, 3


(37)

orang (7.5 %) menyatakan sering terjadi konflik, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan konflik senantiasa terjadi anatara sesama pegawai.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa jika timbul konflik instansi selalu menyelesaikan sampai tuntas, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (50 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 26

Distribusi responden mengenai sikap instansi jika timbul konflik

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu menyelesaikan sampai tuntas 20 50% 2 Bisa menyelesaikan sebagian besar 13 32.5% 3 Hanya bisa menyelesaikan sebagian kecil 6 15% 4 Tidak pernah bisa menyelesaikan konflik - 0% 5 Tidak tanggap dan peduli jika ada konflik 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 20 orang (50 %) menyatakan bahwa instansi selalu menyelesaikan konflik sampai tuntas, 13 orang (32.5 %) menyatakan bahwa instansi bisa menyelesaikan sebagian besar konflik, 6 orang (15 %) menyatakan bahwa instansi hanya bias menyelesaikan sebagian kecil konflik, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa instansi tidak tanggap dan peduli jika ada konflik.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa tidak setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase ( 52.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(38)

Tabel 27

Distribusi responden mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat tidak setuju 11 27.5%

2 Tidak setuju 21 52.5%

3 Netral 6 15%

4 Setuju 2 5%

5 Sangat setuju - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 21 orang (52.5 %) menyatakan tidak setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, 11 orang (27.5 %) menyatakan sangat tidak setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, 6 orang (15 %) menyatakan netral jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya, dan 2 orang (5 %) menyatakan setuju jika mengajukan pendapat yang berbeda dengan atasan merupakan hal yang berbahaya.

- Pola Komunikasi

1. Sebagian besar pegawai menyatakan hubungan komunikasi yang terjalin dalam instansi kadang-kadang dibatasi dalam konteks formal, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (40 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 28

Distribusi responden tentang komunikasi yang terjalin dalam perusahaan apakah dibatasi dalam konteks formal

No Kategori Frekwensi %

1 Tidak pernah 9 22.5%

2 Jarang 9 22.5%

3 Kadang-kadang 16 40%

4 Sering 5 12.5%

5 Senantiasa 1 2.5%

Total 40 100 %


(39)

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 16 orang (40 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi kadang-kadang dibatasi dalam konteks formal, 9 orang (22,5 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi tidak pernah dibatasi dalam konteks formal, 9 orang (22,5 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi jarang dibatasi dalam konteks formal, 5 orang (12.5 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi sering dibatasi dalam konteks formal, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam instansi senantiasa dibatasi dalam konteks formal.

4. Sebagian besar pegawai menyatakan atasan hanya sebagian besar mensosialisasikan setiap kebijakan yang diambil kepada pegawai, hal ini ditunjukan dengan jumlah persentase (45 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 29

Distribusi responden tentang setiap kebijakan yang diambil atasan disosialisasikan kepada pegawai

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu di sosialisasikan 15 37.5%

2 Sebagian besar di sosialisasikan 18 45% 3 Sebagian di sosialisasikan sebagian tidak 3 7.5% 4 Hanya sebagian kecil di sosialisasikan 4 10%

5 Tidak pernah sama sekali - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 18 orang (45 %) menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan hanya sebagian besar disosialisasikan kepada pegawai, 15 orang ( 37.5 %) menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan selalu disosialisasikan kepada pegawai, 4 orang (10 %) menyatakan setiap


(40)

kebijakan yang diambil atasan hanya sebagian kecil di sosialisasikan kepada pegawai, dan 3 orang (7.5 %) menyatakan setiap kebijakan yang diambil atasan sebagian di sosialisasikan sebagian tidak kepada pegawai.

4.3 Kinerja Pegawai (Variabel Y)

Distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dalam variabel terikat, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

- Kesetiaan

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka selalu bekerja sesuai dengan instruksi atasan, hal ini ditunjukan dengan persentase (77.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 30

Distribusi responden terhadap apakah pegawai selalu bekerja sesuai dengan instruksi atasan

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu mengikuti instruksi 31 77.5%

2 Sering mengikuti instruksi 6 15%

3 Kadang-kadang mengikuti instruksi 1 2.5%

4 Jarang mengikuti instruksi 1 2.5%

5 Tidak pernah mengikuti instruksi 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 31 orang (77.5 %) menyatakan bahwa dalam bekerja mereka selalu bekerja sesuai dengan instruksi atasan, 6 orang (15 %) menyatakan bahwa dalam bekerja mereka sering bekerja sesuai dengan instruksi atasan, sedangkan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa dalam bekerja mereka kadang-kadang bekerja sesuai dengan instruksi atasan, 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa dalam bekerja mereka jarang bekerja sesuai dengan instruksi atasan, dan 1 orang (2.5 %) tidak pernah mengikuti instruksi atasan.


(41)

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka kadang-kadang

mengerjakan tugas-tugas yang bukan menjadi tugas mereka, hal ini ditunjukan dengan persentase (60 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 31

Distribusi responden tentang pertanyaan apakah pegawai pernah mengerjakan tugas-tugas yang bukan menjadi tugas mereka

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 3 7.5%

2 Sering 10 25%

3 Kadang-kadang 24 60%

4 Jarang 1 2.5%

5 Tidak pernah 2 5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 24 orang (60 %), menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mengerjakan tugas yang bukan menjadi tugas mereka, 10 orang (25 %), menyatakan bahwa mereka sering mengerjakan tugas yang bukan menjadi tugas mereka, 3 orang (7.5 %) menyatakan bahwa mereka selalu mengerjakan tugas yang bukan menjadi tugas mereka, 2 orang (5 %) Tidak pernah, dan 1 orang (2.5 %) jarang mengerjakan tugas yang bukan menjadi tugas mereka.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka selalu mengutamakan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadi, hal ini ditunjukan dengan persentase (45 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 32

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah pegawai selalu mengutamakan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadi

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu mengutamakan kepentingan instansi 18 45% 2 Sering mengutamakan kepentingan instansi 17 42.5% 3 Kadang-kadang mengutamakan kepentingan

instansi

4 10%


(42)

5 Tidak pernah mengutamakan kepentingan instansi

1 2.5%

Total 40 100

% Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 18 orang (45 %), menyatakan bahwa mereka selalu mengutamakan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadi, 17 orang (42.5%) menyatakan bahwa mereka sering mengutamakan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadi, 4 orang ( 10 %) menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mengutamakan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadi, dan 1 orang (2.5 %) menyatakan bahwa mereka Tidak pernah mengutamakan kepentingan instansi daripada kepentingan pribadi.

4. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka kesetiaan pegawai selalu dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari, hal ini ditunjukan dengan persentase (50 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 33

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah kesetiaan pegawai dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu dilihat dari perilaku sehari-hari 20 50% 2 Sering dilihat dari perilaku sehari-hari 17 42.5% 3 Kadang-kadang dilihat dari perilaku sehari-hari 1 2.5% 4 Jarang dilihat dari perilaku sehari-hari 2 5% 5 Tidak pernah dilihat dari perilaku sehari-hari - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 20 orang (50 %), menyatakan bahwa kesetiaan pegawai selalu dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari, 17 orang (42.5 %) menyatakan bahwa kesetiaan pegawai sering dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari, 2 orang (5 %) menyatakan bahwa kesetiaan pegawai jarang dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari, dan 1


(43)

orang (2.5 %) menyatakan bahwa kesetiaan pegawai kadang-kadang dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan setiap hari.

- Prestasi Kerja

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa prestasi kerja yang baik sangat dapat membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai, hal ini ditunjukan dengan persentase (62.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 34

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah prestasi kerja yang baik dapat membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat membantu 25 62.5%

2 Membantu 9 22.5%

3 Cukup membantu 6 15%

4 Kurang membantu - 0%

5 Tidak membantu - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 25 orang (62.5 %), menyatakan bahwa prestasi kerja yang baik sangat membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai, 9 orang (22.5 %), menyatakan bahwa prestasi kerja yang baik membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai, dan 6 orang (15 %) menyatakan cukup membantu dalam meningkatkan kinerja pegawai.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka dalam melaksanakan tugas yang diberikan, sering berhasil dalam melaksanakannya, hal ini ditunjukan dengan persentase (55 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(44)

Tabel 35

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah dalam melaksanakan tugas, pegawai selalu berhasil dalam melaksanakannya

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 12 30%

2 Sering 22 55%

3 Kadang-kadang 6 15%

4 Jarang - 0%

5 Tidak pernah - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 22 orang (55 %), menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas, mereka sering berhasil dalam melaksanakannya, 12 orang (30 %), menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas, mereka selalu berhasil dalam melaksanakannya, dan 6 orang (15 %), menyatakan bahwa dalam melaksanakan tugas, mereka kadang-kadang berhasil dalam melaksanakannya

- Kedispilinan

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka sering menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan, hal ini ditunjukan dengan persentase (52.5 %),data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 36

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah pegawai selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai yang ditargetkan

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 14 35%

2 Sering 21 52.5%

3 Kadang-kadang 3 7.5%

4 Jarang 2 5%

5 Tidak pernah - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 21 orang (52.5 %), menyatakan bahwa mereka sering menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang


(45)

ditargetkan, 14 orang (35 %), menyatakan bahwa mereka selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan, 3 orang (7.5 %), menyatakan bahwa mereka kadang-kadang menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan, dan 2 orang (5 %) jarang menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai dengan yang ditargetkan.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka dalam bekerja selalu disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan, hal ini ditunjukan dengan persentase (37.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 37

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka dalam bekerja selalu disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 15 37.5%

2 Sering 13 32.5%

3 Kadang-kadang 11 27.5%

4 Jarang - 0%

5 Tidak pernah 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 15 orang (37.5 %), menyatakan bahwa mereka selalu disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan, 13 orang (32.5 %), menyatakan bahwa mereka sering disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan, 11 orang (27.5 %), menyatakan bahwa mereka kadang-kadang disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan, 1 orang (2.5 %) tidak pernah sama sekali disiplin mengenai jam kerja yang telah ditetapkan.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka selalu masuk kerja tepat waktu, hal ini ditunjukan dengan persentase (45 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(46)

Tabel 38

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka selalu masuk kerja tepat waktu

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 18 45%

2 Sering 17 42.5%

3 Kadang-kadang 5 12.5%

4 Jarang - 0%

5 Tidak pernah - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 18 orang (45 %), menyatakan bahwa mereka selalu masuk kerja tepat waktu, 17 orang (42.5 %), menyatakan bahwa mereka sering masuk kerja tepat waktu, dan sisanya 5 orang (12.5 %), menyatakan bahwa mereka kadang-kadang masuk kerja tepat waktu.

- Kreativitas

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka sering mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi, hal ini ditunjukan dengan persentase (52.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 39

Distribusi responden terhadap pertanyaan pernahkah mereka mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam

pelaksanaan tugas-tugas instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 6 15%

2 Sering 21 52.5%

3 Kadang-kadang 7 17.5%

4 Jarang 2 5%

5 Tidak pernah 4 10%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 21 orang (52.5 %), menyatakan bahwa mereka sering mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi, 7 orang (17.5 %),


(47)

menyatakan bahwa mereka kadang-kadang mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi, 6 orang (15 %), menyatakan bahwa mereka selalu mempunyai ide, gagasan, atau inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi, sedangkan 4 orang (10 %) tidak pernah, 2 orang (5 %) jarang mempunyai hal-hal tersebut untuk meningkatkan produktivitas dalam pelaksanaan tugas-tugas di instansi.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, selalu terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang, hal ini ditunjukan dengan persentase (42.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 40

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, terlebih dahulu membuat perencanaan

yang matang

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 17 42.5%

2 Sering 14 35%

3 Kadang-kadang 8 20%

4 Jarang 1 2.5%

5 Tidak pernah - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 17 orang (42.5 %), menyatakan bahwa mereka dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mereka terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang. Sedangkan sisanya menyatakan bahwa mereka 14 orang (35 %) sering, 8 orang (20 %) kadang-kadang, dan 1 orang (2.5 %) jarang terlebih dahulu membuat perencanaan-perencanaan matang.


(48)

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa jika terjadi masalah dalam melaksanakan pekerjaan, mereka sering memiliki ide-ide untuk mengatasi permasalahan tersebut, hal ini ditunjukan dengan persentase (45 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 41

Distribusi responden terhadap pertanyaan jika terjadi masalah dalam melaksanakan pekerjaan, apakah mereka memiliki ide-ide untuk mengatasi

permasalahan tersebut

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu memiliki ide-ide 8 20%

2 Sering memiliki ide-ide 18 45%

3 Kadang-kadang memiliki ide-ide 11 27.5%

4 Jarang memiliki ide-ide 2 5%

5 Tidak pernah memiliki ide-ide 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 18 orang (45 %), menyatakan bahwa jika terjadi masalah dalam melaksanakan pekerjaan, mereka sering memiliki ide-ide untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Sedangkan sisanya mengatakan bahwa mereka 11 orang (27.5 %) kadang-kadang, 8 orang (20 %) selalu, 2 orang (5 %) jarang, dan 1 orang (2.5 %) tidak pernah, memiliki ide-ide untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

4. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa ide-ide mereka sering dan bahkan kadang-kadang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang terjadi, hal ini ditunjukan dengan persentase (42.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(49)

Tabel 42

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah ide-ide mereka selalu dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu dapat membantu 4 10%

2 Sering dapat membantu 17 42.5%

3 Kadang-kadang dapat membantu 17 42.5%

4 Jarang dapat membantu 1 2.5%

5 Tidak pernah dapat membantu 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 17 orang (42.5 %), menyatakan bahwa ide-ide mereka sering dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang terjadi, 17 orang (42.5 %), menyatakan bahwa ide-ide mereka kadang-kadang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang terjadi, sedangkan sisanya mengatakan bahwa mereka 4 orang (10 %) selalu, 1 orang (2.5 %) jarang, dan 1 orang (2.5 %) tidak pernah memiliki ide-ide yang dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.

- Kerja Sama

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka dalam menyelesaikan pekerjaan, sering dibantu oleh rekan sekerja, hal ini ditunjukan dengan persentase (45 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 43

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka dalam menyelesaikan pekerjaan selalu dibantu oleh rekan sekerja

No Kategori Frekwensi %

1 Selalu 15 37.5%

2 Sering 18 45%

3 Kadang-kadang 6 15%

4 Jarang 1 2.5%

5 Tidak pernah - 0%

Total 40 100 %


(50)

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 18 orang (45 %), menyatakan bahwa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mereka sering dibantu oleh rekan sekerja, 15 orang (37.5 %), menyatakan bahwa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mereka selalu dibantu oleh rekan sekerja, sedangkan sisanya menyatakan bahwa mereka dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, mereka 6 orang (15 %) kadang-kadang, dan 1 orang (2.5 %) jarang, dibantu oleh rekan sekerja. 2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa sebagian besar mereka sangat

setuju dengan pernyataan jika pegawai memiliki kerja sama yang tinggi, dapat meningkatkan kinerja, hal ini ditunjukan dengan persentase (60 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 44

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka setuju, jika pegawai memiliki kerja sama yang tinggi dapat meningkatkan kinerja

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat setuju 24 60%

2 Setuju 13 32.5%

3 Cukuip setuju 3 7.5%

4 Kurang setuju - 0%

5 Tidak setuju - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 24 orang (60 %), menyatakan mereka sangat setuju kerja sama yang tinggi dapat meningkatkan kinerja, 13 orang (32.5 %) setuju kerja sama yang tinggi dapat meningkatkan kinerja, dan 3 orang (7.5 %) cukup setuju kerja sama yang tinggi dapat meningkatkan kinerja.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa rekan sekerja bisa membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya. hal ini ditunjukan dengan persentase (55 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(51)

Tabel 45

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah rekan sekerja bisa membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat bisa membantu 16 40%

2 Bisa membantu 22 55%

3 Cukup membantu 2 5%

4 Kurang bisa membantu - 0%

5 Tidak bisa membantu - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 22 orang (55 %) menyatakan bahwa rekan sekerja bisa membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sedangkan sisanya menyatakan bahwa rekan sekerja 16 orang ( 40 %) sangat bisa membantu dan 2 orang (5 % ) cukup membantu mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya.

- Kecakapan

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa setiap pegawai memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan oleh instansi. hal ini ditunjukan dengan persentase (42.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 46

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah setiap pegawai memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan oleh instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat memiliki 2 5%

2 Memiliki 17 42.5%

3 Cukup memiliki 16 40%

4 kurang memiliki 4 10%

5 Tidak memiliki 1 2.5%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 17 orang (42.5 %) menyatakan bahwa menurut mereka setiap pegawai memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan oleh instansi, 16 orang (40 %) menyatakan bahwa menurut


(52)

mereka setiap pegawai cukup memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan oleh instansi, sedangkan sisanya 4 orang (10 %) kurang memiliki, 2 orang ( 5 %) sangat memiliki, 1 orang (2.5 %) tidak memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan instansi.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja. hal ini ditunjukan dengan persentase (50 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 47

Distribusi responden terhadap pertanyaan setujukah mereka bahwa kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam

meningkatkan kinerja

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat setuju 19 47.5%

2 Setuju 20 50%

3 Cukuip setuju - 0%

4 Kurang setuju 1 2.5%

5 Tidak setuju - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 20 orang (50 %) menyatakan bahwa mereka setuju dengan pernyataan kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja, 19 orang ( 47.5 %) menyatakan bahwa mereka sangat setuju dengan pernyataan kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja, sedangkan hanya 1 orang (2.5 %) yang menyatakan bahwa kurang setuju kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja.


(53)

- Tanggung Jawab

1. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap terhadap instansi. hal ini ditunjukan dengan persentase (57.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 48

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat memiliki tanggung jawab 8 20%

2 Memiliki tanggung jawab 23 57.5%

3 Cukup Memiliki tanggung jawab 7 17.5%

4 Kurang Memiliki tanggung jawab 2 5%

5 Tidak memiliki tanggung jawab - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 23 orang (57.5 %) menyatakan bahwa mereka memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap instansi, 8 orang (20 %) menyatakan bahwa mereka sangat memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap instansi, 7 orang (17.5 %) menyatakan bahwa mereka cukup memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap instansi, sedangkan sisanya 2 orang (5 %) kurang memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap instansi.

2. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi untuk membantu pekerjaannya. hal ini ditunjukan dengan persentase (45 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :


(54)

Tabel 49

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi untuk membantu

pekerjaannya

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat bertanggung jawab 17 42.5%

2 Bertanggung jawab 18 45%

3 Cukup Bertanggung jawab 4 10%

4 Kurang Bertanggung jawab 1 2.5%

5 Tidak Bertanggung jawab - 0%

Total 40 100 %

Sumber : Hasil penelitian, 2009

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 18 orang (45 %) menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi, 17 orang (42.5 %) menyatakan bahwa mereka sangat bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi, sedangkan sisanya mengatakan bahwa mereka 4 orang (10 %) cukup bertanggung jawab atau 1 orang (2.5 %) kurang bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana yang diberikan instansi.

3. Sebagian besar pegawai menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas segala hasil-hasil yang dicapai oleh instansi. hal ini ditunjukan dengan persentase (57.5 %), data selengkapnya dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 50

Distribusi responden terhadap pertanyaan apakah mereka bertanggung jawab penuh atas segala hasil yang dicapai oleh instansi

No Kategori Frekwensi %

1 Sangat bertanggung jawab 6 15%

2 Bertanggung jawab 23 57.5%

3 Cukup Bertanggung jawab 10 25%

4 Kurang Bertanggung jawab 1 2.5%

5 Tidak Bertanggung jawab - 0%

Total 40 100 %


(55)

Dari data tabel diatas dapat kita lihat sebanyak 23 orang (57.5 %) menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas segala hasil yang dicapai oleh instansi. 10 orang (25 %) menyatakan bahwa mereka cukup bertanggung jawab penuh atas segala hasil yang dicapai oleh instansi, sedangkan sisanya 6 orang (15 %) sangat bertanggung jawab atau 1 orang (2.5 %) kurang bertanggung jawab penuh atas segala hasil yang dicapai oleh instansi.

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai

Pengujian untuk korelasi product moment (Pearson) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Dengan hasil perhitungan yang diharapkan :

- r = 0 hubungan tidak ada

- r = + kenaikan nilai variabel satu diikuti naiknya nilai variabel yang lain - r = - kenaikan variabel yang satu diikuti penurunan variabel yang lain. Rumus product moment (Pearson) yang digunakan adalah :

( ) ( )( )

( )

[

2 2

]

[

2

( )

2

]

− − = y y N x x N y x xy N rxy

Berdasarkan hasil yang akan didapat dari perhitungan tersebut, maka akan didapat hasil yang nantinya akan menunjukkan hubungan dari kedua variabel. Ditambah dengan interpretasi data yang diberikan oleh Sugiyono dalam mengukur tinggi, sedang, atau rendahnya suatu hubungan dan akan diterima bila hasil r signifikan dan artinya hipotesa diterima.

Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapat hasil perhitungan rxy = 0, 57817,


(1)

1. Terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya serta sedalam-dalamnya kepada orang tua tercinta dan yang disayangi untuk Bapak SUKATMO (Papa) dan Ibu SRI RAHAYU SLAMET (Mama) Terima kasih atas doanya, segala perhatian cinta dan kasih sayangnya, semangat, dan motivasi yang telah diberikan yang tidak dapat diukur dengan apapun juga.

2. Bapak Dr. Badarrudin, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Husni Thamrin Nasution, M. Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU.

4. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU.

5. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan bimbingan selama Penulis menimba ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh staf di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya kak Mega dan kak Dian yang telah mempermudah Penulis di dalam mengurus berbagai keperluan administrasi selama Penulis menuntut ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.


(2)

9. Untuk adek ku tersayang satu-satunya ”HEGAR PARMANA JATI”, terima kasih atas suport yang selama ini yang diberikan . (mbak kuliah yang bener, kan keren tu dedek jadi AKMIL, mbak jadi anggota DPR gantiin angelina sondakh, hmmmm lebay... nanti tek-tekan ya naik haji kan mama dan ayah kalo uda sukses. AMIN ya ALLAH).

10. Next... emmmmm lalap emmmm hahhaha, ini yang di tunggu-tunggu, terima kasih buat GENG KECE (ntah apa).

DICKY FACHROZI LUBIS teman ku tersayang, terima kasih ya ocik uda sabar ngadepi tata selama ini, sabar ngajarin tata dalam tugas-tugas yang diberikan dosen, kadang pun NYUSUN dan CETAK KRS bisanya nyuruh ocik lagi. (Tata jangan jalan-jalan aja, pikirin kerjai tu tugas, proposal, skripsi, tapi mau cepat tamat).

JULIA BUDIARTY temen dari awal tata memijakkan kaki ke fakultas ilmu sosial poilitik. Banyak yang bilang kami teman sejati ampir ga pernah berantem, kemana-mana sama, curhat cinta, tiap kerja kelompok yang dibahas lain hahaha, CANTIK juga pastinya plus mmmmmm (lirik ocik). Terima kasih ya BUNDA atas semuanya.

SURYA DARMA tampan. Eealaaaah. Tata banyak belajar sabar, banyak utang pulsa juga hahahha. Salut liat pengorbanan uya, jadi motivasi tersendiri buat tata. Terima Kasih ya uya, uda banyak mengajarkan tata.

GENTHA SHALLY AMITA baru kali ini liat teman sabarnya minta ampun.

Terima kasih atas bantuan nya selama ini TELIK.

Untuk teman-teman magang Desa Prapat Janji, Kecamatan Buntu Pane Kota Kisaran. Ade, Ayu, Dini, Maya, Tika, Nanda, Darwin, Zikri, Nurdin, Kolidin. Terima kasih atas kerja sama yang baik selama ini.


(3)

Buat Tiwol, Kojek, Wyta, Taim, Pucay, Fany, Rama, Minarny, Icha, Bembeng, Ajo, Bang Nawir, Paji, Bang Dona, Jhon, Sangab Juga teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan sabar dan tulus membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Buat my lope-lope asiiikkkk ADE SYAHPUTRA SROEL, yang nganterin kesana kemari, bantui tugas, memberikan bimbingan dan nasehat-nasehat yang memotivasi agar menjadi orang yang lebih baik lagi. Terima kasih sayang.

12. Kepada seniorku bang Andre Moetamz , mbak Ade Syahfitri Sroel Thank you so much atas masukannya.

13. Buat abang-abangku, bang SUGI, bang BANGUN, bang ALLAN, bang TAUFIK. Sabar liat tata sering acak-acak FOTOCOPY nya hahahaa.. Terima kasih ya bang atas bantuannya selama ini.

14. Terima kasih juga kepada yang tersayang Saudara-Saudaraku dimanapun berada.

I LOVE YOU ALL...

Semoga budi baik dan jasa yang penulis terima selama ini, hanya Allah SWT jualah yang akan dapat membalasnya, Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin.

Medan, Februari 2012 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……….1

1.2 Perumusan Masalah………...4

1.3 Tujuan Penelitian……….. 4

1.4 Manfaat Penelitian……… 5

1.5 Kerangka Teori………. 5

1.5.1 Budaya Organisasi...……… 6

1.5.2 Kinerja Pegawai……….. 18

1.6 Hipotesis………23

1.7 Defenisi Konsep………23

1.8 Defenisi Operasional……….24

1.9 Sistematika Penulisan………28

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian………..29

2.2 Lokasi Penelitian………...29

2.3 Populasi dan Sampel………30

2.4 Teknik Pengumpulan Data………31

2.5 Teknik Penentuan Skor………./.…….………….32


(5)

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Dinas INFOKOM dan PDE Kota Medan...37

3.2 Visi dan Misi...38

3.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi...38

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN 4.1 Identitas Responden...52

4.2 Budaya Organisasi (Variabel X)...56

4.3 Kinerja Pegawai (Variabel Y)...74

4.4 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y...89

4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi...90

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI DATA...91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...93


(6)

ABSTRAK

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan

Nama : Nita Salasari Pratomo

Nim : 080903087

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Pembimbing : Prof. DR. Marlon Sihombing, MA

Sebagai Salah Satu Instansi Pemerintah, Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi komunikasi dan data elektonik yang aktual serta akurat kepada masyarakat Kota Medan. Oleh sebab itu kinerja pegawai merupakan langkah penting yang harus dicapai pegawai guna mendapatkan hasil pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Untuk itu, Dinas Informasi Komunikasi dan Pengolahan Data Elektronik Kota Medan harus memiliki budaya organisasi yang kuat dan mendukung perubahan yang baik yang dapat mengikat seluruh pegawai agar dapat meningkatkan kinerja nya sesuai dengan misi yang hendak dicapai.

Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Kinerja pegawai adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik dari kualitas dan kuantitas yang dicapai pegawai persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, serta menguji hipotesa bahwa ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.

Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa data korelasi antar variabel untuk membuktikan pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan menganalisa data, maka terdapat hubungan yang cukup kuat antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai sebesar 0,578. hal ini berarti koefesien bersifat positif, sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja pegawai dapat diterima.