berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan penelitian Debora 2010 menemukan bahwa debt to equity ratio DER tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. Namun, disisi lain, penelitian Sasongko 2007 dan Debora 2010 menemukan hasil penelitian yang sama, earning per share
EPS secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Penulis mencoba untuk mengetahui adanya konsistensi rasio yang
mempengaruhi perubahan harga saham. Faktor-faktor yang diangkat dalam penelitian ini yaitu net profit margin NPM, return on equity ROE, debt to
equity ratio DER, dan earning per share EPS. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali dengan adanya variabel independen yang sama. Perbedaan
dengan penelitian sebelumnya terdapat pada periode penelitian dan objek penelitian. Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi mengenai “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Leverage dan Rasio Pasar terhadap Perubahan Harga Saham pada
Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah rasio profitabilitas, rasio
leverage, dan rasio pasar berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan real estate dan property yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “Pengaruh signifikansi rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio pasar secara parsial dan
simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh mana pengukuran rasio NPM, ROE, DER, dan EPS mempengaruhi
perubahan harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007, 2008 dan 2009,
b.
Bagi BAPEPAM Badan Pelaksana Pasar Modal, PT Perusahaan Terbuka, BEI Bursa Efek Indonesia, calon emiten dan profesi terkait,
hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk referensi dalam menentukan strategi investasinya dan sebagai bahan pertimbangan dalam
strategi penciptaan nilai bagi pemegang saham stockholder.
c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan rasio keuangan dan perubahan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 2.1 Saham
2.1.1 Pengertian Saham
Saham capital stock merupakan salah satu instrumen pasar keuangan. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas.
Menurut Husnan 2002:303, “sekuritas saham merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk
memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut
menjalankan haknya”. Saham memberikan indikasi kepemilikan atas perusahaan, sehingga para pemegang saham berhak menentukan arah kebijaksanaan
perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Para pemegang saham juga berhak memperoleh dividen yang dibagikan oleh perusahaan dan turut
menanggung resiko sebesar saham yang dimiliki apabila perusahaan tersebut bangkrut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Anoraga, Pakarti 2006:54 pengertian saham dapat diartikan: “Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas
dan memiliki manfaat diantaranya : a.
dividend, bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham,
b. capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual
dengan harga belinya, c.
manfaat nonfinancial yaitu timbulnya kebanggaan dan kepuasan memperoleh hak suara dalam menentukan jumlahnya perusahaan”.
Pada dasarnya ada 2 dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu dividend dan capital gain.
1. Dividend
Dividend yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividend yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai dan dividen saham. Dividend saham diberikan kepada setiap pemegang
saham sehingga jumlah saham yang dimiliki pemodal akan bertambah.
2. Capital gain
Capital gain merupakan selisih lebih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di
pasar sekunder. Umumnya permodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain.
Beberapa resiko dihadapi pemodal dengan kepemilikan saham, yaitu tidak mendapat dividen, capital loss, dan saham di delist dari bursa.
Universitas Sumatera Utara
a Tidak mendapat dividen
Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan mengalami keuntungan. Perusahaan tidak dapat membagikan
dividen jika perusahaan mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan deviden
ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. b
Capital loss Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal
mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus menjual saham dengan
harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian, pemodal mengalami capital loss.
c Saham di delist dari bursa Delisting
Suatu saham perusahaan di delist dari bursa umumnya karena kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak
pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun,
dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa efek pada umumnya.
2.1.2 Jenis-jenis Saham
Dalam praktek menurut Darmadji 2001:6 menyebutkan bahwa dikenal adanya beraneka ragam jenis saham antara lain sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Saham berdasarkan cara peralihan hak.
1. Saham atas unjuk bearer stock
Diatas sertifikat saham atas unjuk tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan saham ini, seorang pemilik sangat mudah untuk
mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya mirip dengan uang.
2. Saham atas nama registered stock
Diatas sertifikat saham ini ditulis nama pemiliknya. Cara pemindahannya harus memenuhi prosedur tertentu yaitu dengan
dokumen peralihan, kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham.
b. Saham berdasarkan hak tagihan klaim.
1. Saham biasa common stock
Saham biasa selalu muncul dalam setiap struktur modal saham perseroan terbatas. Besar kecilnya dividen yang diterima tidak tetap,
tergantung pada keputusan RUPS.
2. Saham preferen preferred stock
Saham preferen merupakan gabungan pendanaan antara hutang dan saham biasa. Dalam praktek terdapat beraneka ragam jenis saham
preferen diantaranya adalah cumulative preferred stock, non cumulative preferred stock, participating preferred stock, dan
convertible preferred stock.
c. Saham berdasarkan kinerja saham.
1. Blue chip stock
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan
konsisten dalam membayar dividen.
2. Income stock
Merupakan saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan
pada tahun sebelumnya.
3. Growth stock
Saham ini merupakan saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri
sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
4. Speculative stock
Saham ini merupakan saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi
mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
5. Counter cyclical stock
Saham ini merupakan saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham dapat dibagi atas tiga kelompok, yaitu par value nilai nominal, base price nilai dasar, dan
market price nilai pasar. a
Par value Nilai nominal Par value atau disebut juga stated value atau face value atau
menurut bahasa Indonesia disebut sebagai nilai nominal. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan.
Nilai nominal ini berfungsi untuk tujuan akuntansi. b
Base price Nilai harga dasar Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar
suatu saham yang dipergunakan didalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar suatu saham baru merupakan harga
perdananya. Harga dasar ini dapat berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan.
c Market Price nilai atau harga pasar
Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung. Apabila pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya closing price, maka harga
pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pendekatan Harga Saham
Analisis saham merupakan salah satu dari sekian tahapan dalam proses investasi yang berarti melakukan analisis terhadap individual atau sekelompok
sekuritas. Analisis yang sering digunakan untuk menilai suatu saham yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Untuk menentukan harga saham terdapat dua pendekatan umum yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
a. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan salah satu cara yang lazim digunakan oleh para pemodal untuk menilai saham. Analisis fundamental
merupakan analisis historis atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut dengan company analysis. Data yang digunakan adalah
data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis Husnan, 2002:303. Cara
yang digunakan untuk menganalisis perusahaan adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan, mengidentifikasi kecenderungan atau
pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dasar atau karakteristik operasional dari perusahaan
tersebut. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa
yang akan datang dengan: 1
mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
2 menerapkan hubungan varaibel-variabel tersebut sehingga
diperoleh taksiran harga saham. Para analis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di
masa mendatang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
b. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan suatu teknik yang menggunakan data atau catatan pasar untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran
suatu saham, volume perdagangan, indeks harga saham baik individual maupun gabungan serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis. Model
analisis teknikal lebih menekankan pada perilaku pasar modal di masa mendatang berdasarkan kebiasaan di masa lalu. Analisis ini berupaya untuk
memperkirakan harga saham kondisi pasar dengan mengamati perubahan harga saham tersebut kondisi pasar di waktu lalu.
Analisis teknikal didahului dengan asumsi dasar bahwa harga saham terbentuk dari hasil spekulasi Ghozali, 2005:94. Kegiatan spekulasi
tersebut menitikberatkan pada trend yang dibentuk harga saham ada periode yang lalu dan tidak ada hubungannya dengan nilai intrinsik saham.
Kenaikan dan penurunan harga saham pada periode sebelumnya digunakan untuk memprediksi harga saham pada periode berikutnya. Trend harga
saham menjadi tolak ukur untuk memprediksi harga saham periode berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Para penganut analisis ini menyatakan bahwa: 1
harga saham mencerminkan informasi yang relevan, 2
informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga saham di waktu lalu.
3 karena perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, maka
pola tersebut akan berulang. Sasaran yang ingin dicapai dari analisis adalah ketepatan waktu dalam
memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham, oleh karena itu informasi yang berasal dari faktor-faktor terkait sangat penting bagi
pemodal untuk menentukan kapan suatu saham dibeli atau harus dijual.
2.3 Perubahan Harga Saham