atau return on equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
3 Debt to equity ratio DER mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,751
yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05. Nilai t hitung diperoleh sebesar –0,319 yang bermakna nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel
yaitu sebesar 2,0009. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H
4
ditolak atau debt equity ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
4 Earning per share EPS mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,714
yang berarti nilai ini lebih besar dari 0,05. Nilai t hitung diperoleh sebesar –0,369 yang bermakna nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel
sebesar 2,0009. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H
5
ditolak atau earning per share secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
C. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan secara statistik dengan menggunakan program SPSS Versi 18.0 maka dapat disimpulkan bahwa net profit
margin NPM, return on equity ROE, debt to equity ratio DER, dan earning per share EPS secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan
harga saham. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai signifikansi net profit margin NPM, return on equity ROE, debt to equity ratio DER, dan earning
per share EPS yang lebih besar dari 0,05 yang memiliki makna bahwa semua
Universitas Sumatera Utara
Ho diterima dan Ha ditolak. Selain pembuktian diatas, hal tersebut juga turut didasarkan pada hasil analisis koefisien korelasi antara variabel independen dan
dependen tersebut diperoleh standardized coefficients untuk rasio NPM sebesar – 0,100; rasio ROE sebesar –0,006; rasio DER sebesar –0,054; dan rasio EPS
sebesar –0,106 yang bermakna bahwa korelasi atau hubungan antara variabel dependen dan independen adalah hubungan yang negatif atau berbanding terbalik
lemah. Hal tersebut menunjukkan apabila tingkat rasio NPM, ROE, DER, dan EPS mengalami kenaikan maka tingkat perubahan harga saham mengalami
penurunan. Begitu juga sebaliknya, apabila tingkat rasio NPM, ROE, DER, dan EPS mengalami penurunan maka tingkat perubahan harga saham mengalami
kenaikan. Penjelasan secara rinci keempat variabel independen dan hubungannya
dengan incosistency peneliti terdahulu sebagai berikut: 1.
Net profit pargin NPM secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, sebagaimana ditunjukkan
oleh angka signifikansinya sebesar 0,529 0,05 setelah dilakukan uji t yang bermakna bahwa H
2
ditolak atau NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini tidak sesuai dengan
hasil penelitian Debora 2010 yang menemukan bahwa variabel NPM berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. NPM merupakan perbandingan antara laba bersih dengan pendapatan
operasi. Nilai laba bersih yang besar bukan merupakan faktor penting
Universitas Sumatera Utara
dalam menentukan perubahan harga saham. Jika perusahaan memiliki laba bersih dengan perbandingan yang besar terhadap pendapatan
operasionalnya, harga sahamnya cenderung menurun di bursa. Perubahan inipun tidaklah signifikan mengingat adanya faktor lain yang
akan diperhatikan terlebih dulu oleh investor sebelum melakukan transaksi. Untuk menyiasati keadaan ini, manajemen perusahaan
sebaiknya memanfaatkan laba bersihnya untuk melakukan ekspansi kredit.
2. Return on equity ROE secara parsial tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,985 0,05 setelah dilakukan uji t
yang bermakna bahwa H
3
ditolak atau ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian Haryanto 2003 yang menemukan bahwa variabel ROE berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan industri minuman yang terdaftar di BEI. ROE merupakan rasio yang membandingkan laba bersih dengan total
ekuitas. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin tinggi pula harga saham, sebaliknya jika rasio ini mengalami penurunan maka akan
menurun pula harga saham. Berdasarkan rasio ROE, para investor dapat mengetahui tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.
Pada ekonomi konvensional, motif utama investor dalam menanamkan dananya adalah untuk pencapaian laba atau keuntungan maksimal
Universitas Sumatera Utara
sehingga apabila suatu perusahaan mempunyai ROE yang tinggi maka perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba yang tinggi pula. Dengan
laba yang tinggi, akan semakin tinggi pula besarnya dividen yang akan dibagikan kepada investor. Kondisi seperti inilah yang menjadi daya
tarik masyarakat untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Apabila perusahaan dianggap kurang mampu dalam menghasilkan laba, maka
akan berdampak pada persepsi negatif investor yang akan berimbas pada menurunnya harga saham.
3. Debt to equity ratio DER secara parsial tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,751 0,05 setelah dilakukan uji t
yang bermakna bahwa H
4
ditolak atau DER tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian Wathi 2006 yang menemukan bahwa variabel DER berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. DER berpengaruh terhadap harga saham dikarenakan utang jangka
panjang lebih besar dari modal yang berasal dari setoran pemilik pada perusahaan, sehinggga rasio DER yang dihasilkan tinggi. Rasio DER
yang tinggi berarti semakin besar aktiva yang didanai oleh kreditur dan semakin besar risiko yang harus ditanggung oleh investor sehingga dapat
menurunkan harga saham pemilik modal. Besarnya utang untuk membiayai aktiva perusahaan mencerminkan kinerja keuangan
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang buruk sehingga banyak investor yang enggan untuk membeli saham sehingga dapat menurunkan harga saham.
4. Earning per share EPS secara parsial tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0,714 0,05 setelah dilakukan uji t
yang bermakna bahwa H
5
ditolak atau EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian Sasongko 2007 yang menemukan bahwa variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI. Seorang investor dalam melakukan investasi cenderung memperhatikan
EPS yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena jika perusahaan memiliki EPS yang cenderung naik maka kemungkinan
keuntungan yang didapat investor akan lebih besar daripada resiko kerugian yang mungkin terjadi, sehingga pendapatan dari perusahaan
sangat berpengaruh terhadap kecenderungan investor untuk menanamkan modalnya. EPS merupakan salah satu rasio yang
merupakan rasio pasar yang merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham untuk lembar saham yang
dimilikinya atas keikutsertaannya dalam perusahaan. Dengan demikian, besarnya EPS dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan.
EPS yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu
Universitas Sumatera Utara
memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada para pemegang saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang terdiri dari net profit margin NPM dan return on equity ROE, rasio leverage yaitu debt to
equity ratio DER, dan rasio pasar yaitu earning per share EPS secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini
dapat disebabkan karena harga saham dapat juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kondisi ekonomi secara keseluruhan, pengumuman laporan keuangan dan
data keuangan lainnya, faktor psikologis pembeli saham, permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga, harga komoditas, inflasi, peraturan perpajakan,
kebijakan pemerintah, kurs valuta asing, tingkat bunga pinjaman luar negeri, kondisi ekonomi internasional, jumlah uang yang beredar, dan sebagainya.
Hasil analisis koefisien korelasi dan determinasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang lemah antara variabel perubahan harga
saham dengan variabel independennya sehingga hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa H
1
ditolak. Hal ini didasarkan pada nilai koefisien korelasi R sebesar 0,166 yang berada dibawah 0,5 sedangkan besarnya nilai
pengaruh rasio keuangan yang ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square = 0,052 yaitu persentase pengaruh rasio net profit margin NPM, return on equity ROE,
debt to equity ratio DER, dan earning per share EPS terhadap perubahan harga saham pada perusahaan real estate dan property hanya sebesar 5,2
sehingga variabel lain diluar rasio tersebut faktor eksternal yang menjelaskan variasi perubahan harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar
Universitas Sumatera Utara
di Bursa Efek Indonesia secara menyeluruh adalah 94,8. Dengan demikian rasio profitabilitas yang terdiri dari NPM dan ROE, rasio leverage yaitu DER, dan rasio
pasar yaitu EPS hanya memberi pengaruh yang kecil terhadap perubahan harga saham
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan