C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu diatas, kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan modal konseptual tentang bagaimana teori yang digunakan berhubungan dengan berbagai faktor yang telah peneliti
identifikasikan sebagai masalah penting. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel independen adalah rasio profitabilitas yang terdiri dari rasio net profit margin NPM dan return on equity ROE, rasio leverage debt to equity ratio
DER, dan rasio pasar yakni earning per share EPS sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham.
Net profit margin NPM merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari kegiatan operasional
pokok perusahaan itu sendiri. Semakin besar nilai NPM berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan yang berarti semakin besar tingkat kembalian keuntungan
bersih, semakin besar tingkat return yang akan diikuti tingginya harga saham.
Net Profit Margin χ
1
Perubahan Harga Saham
Y Debt to Equity Ratio X
3
Earning Per Share χ
4
Return On Equity χ
2
Universitas Sumatera Utara
Return on equity ROE merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan ekuitas pemegang
saham. Rasio ini menunjukkan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang lebih besar pada pemegang
saham. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio keuangan yang mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk membayar atau memenuhi kewajibannya dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang
sahamn terhadap pemberi pinjaman semakin tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. DER yang tinggi
mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat utang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti
mengurangi keuntungan. Sebaliknya, tingkat DER yang rendah menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat return yang semakin
tinggi. Earning Per Share EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya. Semakin besar EPS maka hal ini akan mempengaruhi harga saham perusahaan dan demikian pula
sebaliknya. Investor biasanya lebih tertarik dengan ukuran profitabilitas dengan
menggunakan dasar saham yang dimilki alat analisis yang dipakai untuk melihat keuntungan dengan dasar saham adalah EPS yang dicari dengan laba bersih dibagi
saham beredar
.
Perusahaan yang memiliki EPS yang baik dapat meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
harga saham perusahaan tersebut sehingga hal ini dapat meningkatkan return saham bagi pemegang saham pada perusahaan.
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Harga saham senantiasa bergerak dan pergerakan tersebut ditentukan
oleh kekuatan permintaan dan penawaran saham itu sendiri di pasar modal. Keempat rasio yang dijelaskan sebagai variabel independen merupakan rasio yang
secara teori mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan investasi pada saham suatu perusahaan. Semakin tinggi tingkat rasio NPM, ROE, EPS dan
semakin rendah tingkat rasio DER maka semakin baik kinerja suatu perusahaan.
D. Hipotesis Penelitian