Menurut Brigham Houston 2006: 17, Financial Leverage adalah tingkat sampai sejauh mana sekuritas dengan laba atau pengembalian tetap saham
preferen dan utang digunakan dalam struktur modal perusahaan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto 2001: 375, Financial Leverage adalah penggunaan
dana dengan beban tetap dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa Earning per Share.
Penggunaan financial leverage yang semakin besar membawa dampak positif bila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar
daripada bebannya keuangan yang dikeluarkan. Sedangkan dampak negatifnya penggunaan financial leverage yang semakin besar akan menyebabkan hutang
semakin besar yang ditanggung perusahaan, yaitu beban tetap atau beban bunganya. Apabila perusahaan tidak memenuhi kewajibannya yang berupa beban
bunganya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan kegiatan usahanya.
c. Total Leverage Combined Leverage
Total Leverage merupakan kombinasi dari Operating Leverage dengan Financial Levearge. Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki
baikoperating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa.
2.1.2 Rasio Keuangan
Kondisi keuangan dan prestasi sebuah perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan maupun indeks. Analisis dan interprestasi dari
Universitas Sumatera Utara
rasio keuangan dapat memberikan gambaran atau pandangan yang lebih baik tentang kinerja sebuah perusahaan.
Analisis rasio adalah cara analisa dengan menggunakan perhitungan- perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca
maupun laporan laba rugi. Menurut Harahap 2001:303, rasio-rasio keuangan dibagi kedalam enam kelompok dasar, yaitu:
a. Rasio Likuiditas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kemampuan financial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Rasio ini terbagi menjadi current ratio, quick acid ratio, dan net working capital.
b. Rasio Aktivitas, menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam
menggunakan asset untuk memperoleh penjualan. Rasio ini terbagi atas inventory turnover, average of inventory, average collection period, average
payment period, average purchase day, total asset turn over, dan fixed asset turn over
c. Rasio leverage keuangan, menunjukkan kapasitas perusahaan untuk
memenuhi kewajiban baikjangka panjang maupun jangka pendek. Rasio ini terbagi atas debt to total asset ratio, debt to equity ratio, long- term debt to
equity ratio, long-term debt to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest coverage, dan cash returnon sales.
d. Rasio Profibilitas, mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
memperoleh laba baik dalam hubungannya dengan penjualan, asset , maupun lababagi modal sendiri. Rasio ini terbagi atas gross profit margin, net profit
margin, return on assets, return on equity, dan operating ratio.
Universitas Sumatera Utara
e. Rasio penilaian, mengukur kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai
pasar yang melampaui pengeluaran biaya investasi. Rasio ini merupakan ukuran paling lengkap tentang prestasi perusahaan, karena mencerminkan
risiko-risiko dan rasio hasil pengembalian. Rasio ini terbagi atas earning per share, dividend per share, dividend pay out, price earning ratio, book value
per share, dan price to book value. f.
Rasio Pertumbuhan, mengukur kemampuanperusahaan mempertahankan posisi ekonominya didalam pertumbuhan ekonomi dan industri.
2.1.3 PengaruhFinancial Leverage terhadap Return On Equity ROE