Proses oksidasi menyediakan seluruh energi panas yang dibutuhkan pada reaksi endotermik. Oksigen yang dipasok ke dalam ruang bakar bereaksi dengan
substansi yang mudah terbakar. Hasil reaksi tersebut adalah CO
2
dan H
2
O yang secara berurutan direduksi ketika kontak dengan arang yang diproduksi pada pirolisis.
Reaksi kimia yang terjadi dalam pembakaran yaitu: C + O
2
→ CO
2
2H
2
+ O
2
→ 2H
2
O
2.7. Kerangka Konsep
Informasi karakteristik pembakaran serentak sistem fluidisasi yang diuji dalam eksperimen ini adalah suhu pembakaran dan emisi gas buang terhadap
berbagai variasi: variasi campuran bahan bakar serta excess air. Oleh karena itu, dibutuhkan pengujian awal untuk mendapatkan unsur-unsur kandungan bahan bakar
serta penentuan kecepatan minimum fluidisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konsep penelitian pada Gambar 2.9.
Universitas Sumatera Utara
Tidak
Gambar 2.9 Kerangka Konsep Penelitian
Analisis Ultimate sampel uji bahan bakar
Rasio udara- bahan bakar
- Kebutuhan ,bahan bakar
- Variasi campuran
bahan bakar
Data komponen gas asap
Analisa hasil dan pembahasan
- Diameter ruang bakar - Tinggi pasir bed
- Sifat fisik pasir dan Udara
Uji karakteristik pembakaran sistem
fluidisasi 800 – 900
C
Selesai
Start
-
Kebutuhan udara teoritis
- Excess air
Kesimpulan
Kecepatan minimum
fluidisasi
Universitas Sumatera Utara
2.8. Diagram Alir
Sesuai dengan tujuan penelitian yakni mendapatkan karakteristik pembakaran serentak sistem fluidisasi, maka uraian tahapan penelitian tampak pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Diagram Alir Penelitian -
Batubara - Campuran batubara
dan sekam padi
Data eksperimen
Analisa karakteristik pembakaran: -
Batubara -
Campuran batubara dan sekam padi
Selesai -
Variasi excess air -Variasi campuran
bahan bakar
Kesimpulan
Pengujian karakteristik pembakaran sampel uji
bahan bakar
Start
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu 3.1.1 Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Workshop Growth Centre Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah -I.
3.1.2 Waktu
Waktu penelitian dimulai dari persetujuan yang diberikan oleh komisi pembimbing, pengembangan alat, pengambilan data hingga pengolahan data sampai
selesai.
3.2 Bahan, Peralatan dan Metode
3.2.1 Bahan Uji
Bahan uji batubara yang digunakan dalam eksperimen ini berasal dari hasil tambang batubara Sawah Lunto Sumatera Barat dalam bentuk hancuran berukuran 14
mesh – 8 mesh. Menurut klasifikasi ASTM, batubara daerah Sawahlunto masuk dalam klas Lignit. Sedangkan sekam padi berasal dari Kabupaten Deli Serdang dan diambil
dari hasil penggilingan padi dengan ukuran panjang 1-3 mm. Persen-massa unsur-unsur kimia yang terkandung di dalam bahan uji batubara
dan sekam padi telah diuji dengan analisis ultimate di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Unit Pelayanan Teknis Balai Pengolahan Mineral Lampung yang
Universitas Sumatera Utara