2.7. Klasifikasi Gagal Ginjal
2.7.1. Gagal Ginjal Kronis
Berdasarkan National Kidney Foundation NKF Kidney Disease Outcome Quality Initiative K000 Guidelines Update tahun 2002, definisi Penyakit Ginjal
Kronis GGK adalah:
17
a. Kerusakan Ginjal 3 bulan, berupa kelainan struktur ginjal, dapat atau tanpa disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus LFG yang ditandai dengan: kelainan
patologi, dan adanya pertanda kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan laboratorium darah atau urine, atau kelainan radiologi.
b. LFG 60 mLmenit1,73 m
2
selama 3 bulan, dapat disertai atau tanpa disertai kerusakan ginjal.
Diagnosis dari gagal ginjal kronis terdiri dari: anamnesis yang ditandai seringnya berkemih pada malam hari, pergelangan kaki bengkak, lemah, lesu, mual,
muntah, nafsu makan turun, kram otot terutama malam hari, sulit tidur, bengkak disekitar mata terutama pada bangun tidur, dan mata merah serta berair uremic red
eye karena deposit garam kalsiun fosfat yang dapat menyebabkan iritasi hebat pada selaput lendir mata. Pemeriksaan fisik, seperti anemis, kulit gatal dan kering,
edema tungkai maupun palpebra, tanda bendungan paru, mata merah dan berair. Diagnosis juga ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium terhadap gangguan
fungsi ginjal.
Universitas Sumatera Utara
Gangguan fungsi ginjal kronis dapat dikelompokkan menjadi empat stadium menurut tingkat keparahannya, yaitu:
34
a. Kondisi normal: Kerusakan ginjal dengan nilai GFR normal. Nilai GFR 60-89 mlmenit1,73 m
2
. b. Stadium 1: Kerusakan ginjal ringan dengan penurunan nilai GFR, belum terasa
gejala yang mengganggu. Ginjal berfungsi 60-89. Nilai GFR 60-89 mlmenit1,73 m
2
. c. Stadium 2: Kerusakan sedang, masih bisa dipertahankan. Ginjal berfungsi 30-
59. Nilai GFR 30-59 mlmenit1,73 m
2
. d. Stadium 3: kerusakan beratsudah tingkat membahayakan. Ginjal berfungsi 15-
29. Nilai GFR 15-29 mlmenit1,73 m
2
. e. Stadium 4: Kerusakan parah, harus cuci ginjal. Fungsi ginjal kurang dari 15.
Nilai GFR kurang dari 15 mlmenit1,73 m
2
. Pada kasus gagal ginjal akut kondisi ginjal dapat dipulihkan kembali, hal ini
berbeda dengan kasus pada gagal ginjal kronik. Pada gagal ginjal kronik penderita hanya dapat berusaha menghambat laju tingkat kegagalan fungsi ginjal tersebut, agar
tidak menjadi gagal ginjal terminal, suatu kondisi dimana ginjal sudah hampir tidak dapat berfungsi lagi. Kondisi ini berlangsung secara perlahan dan sifatnya menahun,
dengan sedikit gejala pada awalnya, bahkan lebih sering penderita tidak merasakan adanya gejala.
6
Universitas Sumatera Utara
2.7.2. Gagal Ginjal Akut