Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Sumber Biaya

Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,105 artinya tidak ada perbedaan bermakna penyakit yang menyertai dengan jenis gagal ginjal. Sebesar 87,7 penderita gagal ginjal yang berobat ke RS Haji Medan pada tahun 2009 merupakan penderita gagal ginjal dengan sindrom kronik. Gagal Ginjal Kronik merupakan penurunan fungsi ginjal yang sifatnya menahun dan progresif dimana penyakit metabolik seperti hipertensi dan diabetes dapat memicu progresifitas kerusakan ginjal apabila tidak dikontrol dan ditangani. Sebaliknya hipertensi dan diabetes juga dapat memicu timbulnya kerusakan nefron pada ginjal akibat terganggunya kerja ginjal dalam filtrasi darah. Sedangkan gagal ginjal akut merupakan sindrom akibat kerusakan metabolik atau patologik pada ginjal yang sifatnya mendadak dan cepat. 8

6.8.2. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Sumber Biaya

Gambar 6.13. Diagram Bar Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Sumber Biaya Penderita Gagal Ginjal Rawat Inap di RS Haji Medan Tahun 2009 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Gambar 6.13. dapat dilihat bahwa proporsi penderita gagal ginjal dengan biaya sendiri yang menjalani hemodialisa dan tidak hemodialisa, masing- masing 13 penderita 50. Proporsi penderita yang bukan dengan biaya sendiri menjalani hemodialisa sebanyak 58 penderita 72,5 dan 22 penderita 27,5 tidak menjalani hemodialisa. Berdasarkan hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,034 artinya ada perbedaan bermakna proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan sumber biaya. Proporsi penderita yang menjalani hemodialisa terbesar bukan dengan biaya sendiri. Terdapat 18,3 penderita 13 penderita yang menjalani hemodialisa dengan biaya sendiri. Dari data yang tercatat di kartu status 5 diantaranya 38,5 merupakan ibu rumah tangga, wiraswasta 3 penderita 23,1, PNS 1 penderita 7,7, bertani 1 penderita 7,7, dan 3 penderita yang pekerjaannya tidak tercatat di kartu status. Dari 13 penderita, 10 orang merupakan penderita yang berasal dari Kota Medan dan 3 lainnya merupakan penderita yang berasal dari luar Kota Medan. Lama rawatan rata-rata penderita yang menjalani hemodialisa dengan biaya sendiri yaitu, 6,08 atau 6 hari. Penderita dengan lama rawatan tercepat, yaitu 1 hari, menjalani satu kali hemodialisa dengan keadaan sewaktu pulang meninggal. Penderita dengan lama rawatan terpanjang, yaitu 13 hari menjalani 3 kali hemodialisa dan pulang berobat jalan. Universitas Sumatera Utara Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan hemodialisa masih relatif mahal. Biayanya mencapai lima ratus ribu hingga satu juta rupiah dalam satu kali menjalani dialisa dengan biaya perawatan empat sampai lima juta rupiah dalam satu bulan. Di Indonesia, dari 70 ribu penderita gagal ginjal hanya sekitar 10 yang mendapat pengobatan dialisa. 6

6.8.3. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Gagal Ginjal