menjadi PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR sesuai dengan surat
keputusan No. 032KDIR2006 tanggal 14 Februari 2006.
2.2 Struktur Organisasi
Setiap Perusahaan pasti memiliki struktur organisasi, struktur organisasi sangat penting didalam perusahaan karena berfungsi sebagai
landasan bagi seluruh fungsi yang ada dalam organisasi untuk melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap fungsi.
PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh, dan Riau PIKITRING SUAR menganut struktur organisasi
garis lurus staf line staff organization yang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut karena:
a Pembagian tugas secara jelas dapat dibedakan
b General manajer langsung memerintah dan memberikan petunjuk-petunjuk
kepada kepala bagian untuk diteruskan kepada bawahannya yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas.
Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan sepenuhnya kepada bawahannya dalam bidang pekerjaan sepanjang yang menyangkut bidang
kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
PT. PLN Persero PIKTRING SUAR dipimpin oleh seorang General Manager yang membawahi beberapa manajer bagian yang terdiri dari:
1. Manajer bidang perencanaan,
2. Manajer bidang operasi,
3. Manajer bidang SDM administrasi dan keuangan.
2.3 Job Description
Adapun uraian tugas dari PT. PLN Persero PIKITRING SUAR adalah:
1. General Manager
Bertanggung jawab atas pengolahan kegiatan proyek dan pembangunan Pembangkit dan Jaringan Tenaga Listrik sesuai yang
tercantum dalam Daftar Isian Proyek DIP, Petunjuk Operasional PO, dan Anggaran Investasi AI serta bertanggung jawab terhadap biaya jadwal dan
mutu sesuai target kinerja proyek induk yang tersedia, serta memastikan bahwa semua program pembangunan dan APBN, LOAN, APLN telah
diketahui oleh direksi. Rincian tugas pokok general manajer adalah : a.
Menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan RKAP proyek induk. b.
Mengolah kegiatan proyek dan bertindak sebagai wakil pemilik owner.
Universitas Sumatera Utara
c. Menetapkan sistem manajemen kinerja dan system manajemen mutu
proyek induk serta pengendaliannya. d.
Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk kelancaran dan keberhasilan penyelesaian proyek.
e. Mengembangkan dan memelihara kompetensi anggota dalam bidang
proyek induk. f.
Mengembangkan strategi dan kebijakan pokok untuk meningkatkan kerja proyek induk.
g. Memastikan kelancaran koordinasi dan Service Level Agreement SLA
dan PT. PLN Persero jasa konstruksi. h.
Menetapkan laporan manajemen proyek induk.
2. Kepala Audit Internal
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan audit manajemen untuk menjamin pencapaian target kinerja proyek induk sesuai penetapan direksi
dengan ketentuan dan kebijakan proses manajemen sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Rincian tugas kepala audit internal adalah :
a. Merumuskan program kerja pemeriksaan tahunan sesuai Program Kerja
Proyek Induk.
Universitas Sumatera Utara
b. Melaksanakan audit internal, meliputi pelaksanaan kegiatan proyek induk,
keuangan, sistem sumber daya manusia dan administrasi. c.
Merumuskan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional,
d. Memantau tindak lanjut temuan hasil audit internal.
3. Manajer Bidang Perencanaan
Bertanggung jawab atas tersedianya perencanaan kerja atas pelaksanaan kegiatan perencanaan konstruksi pembangunan proyek
pembangkit dan jaringan, penetapan kebijakan manajemen yang strategis dalam rangka pencapaian target kinerja proyek induk serta mendukung
restrukturisasi organisasi proyek induk. Rincian tugas pokok manajer bidang perencanaan adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran RKA proyek induk tahunan.
b. Melaksanakan evaluasi kinerja serta sosialisasi penerapannya kepada
organisasi proyek. c.
Merencanakan dan mengelola kegiatan pembebasan tanah dan mengelola kegiatan soil investigation.
d. Menyiapkan AMDAL, UPL, dan RKL serta perijinan.
e. Mengolah dan membina sistem manajemen mutu.
Universitas Sumatera Utara
f. Merumuskan standard produkmateri, serta membina penerapannya.
g. Melaksanakan perencanaan proyek yang sinergi dengan koordinasi
bersama jasa manajemen konstruksi. h.
Menetapkan laporan proyek induk.
4. Manajer Bidang Operasi
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan proyek pembangkit dan jaringan, konsolidasi unit-unit proyek
sesuai dengan jadwal, biaya, dan kualitas pekerja melalui pemantauan hasil kerja jasa manajemen konstruksi untuk pencapaian target kinerja produksi.
Rincian tugas manajer bidang operasi adalah: a.
Menyusun rencana kerja staf operasi sesuai rencana kerja proyek induk. b.
Merumuskan dan mengevaluasi kinerja bidang serta sosialisasi penerapannya.
c. Mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan administrasi teknik meliputi
administrasi, tenaga asing, kontrak-kontrak dan berita pembayaran. d.
Mengkoordinasi kegiatan pengadaan dan pengendalian sarana kerja proyek sesuai dengan kontrak agar tepat waktu sesuai kualitas dan
kuantitas. e.
Membina hubungan kerja dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas.
Universitas Sumatera Utara
f. Melaksanakan pemantauan kemajuan fisik proyek secara berkala untuk
menghindari keterlambatan. g.
Mengelola penerimaan dan pengeluaran barang serta tata usaha gedung. h.
Memberi laporan manajemen sesuai bidangnya.
5. Manajer Bidang SDM, Administrasi Dan Keuangan
Bertanggung jawab atas pengelolaan SDM, Administrasi dan Keuangan untuk mendukung pelaksanaan pekerja kegiatan proyek induk
dalam mencapai kinerja target proyek induk sesuai penetapan direksi. Rincian tugas pokok manajer bidang SDM, Administrasi dan Keuangan
adalah: a.
Merencanakan jenjang karir dan siklus untuk SDM tingkat pelaksanaan di proyek induk.
b. Melaksanakan manajemen berbasis kompetensi dalam hal penetapan
posisi SDM, penilaian unjuk kerja pegawai serta pendidikan dan latihan.
c. Melaksanakan tata usaha kepegawaian dalam hal reminsasi, mutasi data
pegawai. d.
Melaksanakan pekerjaan kesekretariatan pengolahan keluar masuk surat serta menjamin kerahasiaannya.
Universitas Sumatera Utara
e. Mengelola sistem informasi dan memelihara peralatan perangkat
kerasnya. f.
Melaksanakan penyedian dan memelihara peralatan kantor. g.
Melaksanakan pengendalian aliran kas penerimaan dan pengeluaran serta membuat laporan rekonsiliasi keuangan.
h. Melakukan pengolahan keuangannya berdasarkan kegiatan proyek
induk. i.
Melaksanakan kegiatan akuntansi biaya PDP dan aktiva tetap. j.
Menetapkan laporan manajemen di bidangnya.
6. Proyek Pembangkit
Bertanggung jawab atas pengolahan kegiatan proyek pembangkit sesuai kontrak dengan menggunakan jasa manajemen konstruksi sebagai
bagian pencapaian target kinerja proyek yang ditetapkan oleh perusahaan. Rincian tugas pokok manajer proyek pembangkit adalah:
a. Koordinasi pengawasan dan pengendalian teknik dan administrasi
dengan unit jasa manajemen konstruksi. b.
Melakukan kegiatan proyek dengan fungsi sebagai pendelegasian wakil pemilik owner dari poyek induk.
Universitas Sumatera Utara
c. Menyusun basic communication dengan pihak pengguna jasa dan
setiap pihak terkait. d.
Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari pihak jasa manajemen konstruksi untuk proses amandemen dari pihak
konstruksi. e.
Menugaskan pengawasan mutu, tertib biaya dan ketetapan waktu pelaksanaan proyek tehadap setiap pihak pelaksanaan konstruksi dan
pihak jasa manajemen konstruksi. f.
Menetapkan laporan manajemen proyek pembangkit.
7. Proyek Jaringan
Bertanggung jawab atas pengelolaan proyek jaringan sesuai kontrak dengan menggunakan jasa manajemen konstruksi sebagai bagian pencapaian
target kinerja proyek. Rincian tugas pokok manajer proyek jaringan adalah: a.
Koordinasi pengawasan dan pengendalian teknik dan administrasi dengan unit jasa manajemen konstruksi.
b. Melaksanakan kegiatan proyek dengan fungsi sebagai pendelegasian
wakil pemilik owner dari proyek induk. c.
Menyusun basic communication dengan pihak pengguna jasa dan setiap pihak terkait.
Universitas Sumatera Utara
d. Mengevaluasi rekomendasi penyempurnaan pekerjaan proyek dari pihak
jasa manajemen konstruksi untuk proses amandemen dengan pihak konstruksi.
2.4 Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban 2.4.1 Pengertian Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban
Organisasi modern dewasa ini memerlukan suatu pendelegasian wewenang terhadap pengambilan keputusan serta tanggung jawab dalam
menjalankan aktifitasnya. Dalam hal ini, peranan akuntansi manajemen semakin dibutuhkan terutama dalam mendesain sistem akuntansi dalam
suatu organisasai . Sistem akuntansi yang digunakan oleh suatu organisasi harus didesain
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan laporan hasil aktifitas organisasi yang berfungsi untuk mengevaluasi seberapa baik para manajer
dapat menjalankan rencana organisasi sesuai dengan yang telah ditetapkan. Adapun sistem akuntansi yang khusus didesain ini disebut sistem akuntansi
pertangungjawaban. Sistem akuntansi pertanggungjawaban ini merupakan suatu sistem
akuntansi yang menghasilan laporan akuntansi untuk setiap tingkatan manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini terutama ditujukan sebagai
alat untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan biaya-biaya dari setiap manajer pusat pertanggungjawaban.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa penulis telah memberikan defenisi akuntansi pertanggungjawaban, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hansen dan mowen 2005 menyatakan: ” Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur
berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat
pertanggungjawaban mereka. ”
2. Hansen dan Mowen 2002 menyatakan:
“ Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang mengukur hasil setiap pusat pertanggungjawaban dan membandingkan hasil-
hasil tersebut dengan hasil yang diharapkan atau dianggarkan. ” 3.
Mahfud Sholihin 2004 menyatakan: “ Akuntansi pertanggung jawaban adalah responsibility accounting adalah
suatu sistem yang mengukur hasil pusat- pusat pertanggung jawaban responsibility center dan membandingkan hasilnya dengan hasil yang
diharapkan. ” Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem
akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu proses untuk mendesain suatu organisasi ke dalam pusat-pusat pertanggungjawaban dan
Universitas Sumatera Utara
mendelegasikan wewenang pada setiap manajer yang bertanggungjawab atas pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut.
Proses selanjutnya adalah merancang anggaran untuk tiap pusat pertanggungjawaban, menyajikan hasil aktual dan akhirnya menyiapkan
laporan prestasi kerja dari setiap pusat pertanggungjawaban atas kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya.
2.4.2 Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban
Adapun tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan beberapa defenisi yang telah dijelaskan diatas adalah:
A. Untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi akuntansi menurut
pusat-pusat pertanggungjawaban. B.
Menentukan batas-batas wewenang dan tanggungjawab setiap pimpinan pusat pertanggungjawaban didalam struktur organisasi.
C. Untuk pengawasan biaya dan sekaligus untuk mengukur kinerja masing-
masing pimpinan pusat pertanggungjawaban berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban.
Adapun manfaat akuntansi pertanggungjawaban adalah: 1.
Sistem ini dijadikan sebagai dasar penyusunan anggaran yang lebih teratur.
Universitas Sumatera Utara
2. Lebih mudah dalam penilaian prestasi manajer dan divisi.
3. Dapat menjadi media untuk memotifasi sesuai dengan tanggungjawab.
2.4.3 Jenis Pusat Pertanggungjawaban
Sebelum kita menguraikan tentang jenis pusat pertanggungjawaban, penulis akan memberikan pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli
mengenai pusat pertanggungjawaban. a.
Anthony dan Rajan 2002 mendefenisikan pusat pertanggungjawaban, yaitu:
“ Pusat pertanggungjawaban adalah organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap aktifitas yang dilakukan. ”
b. Hansen dan Mowen 2002 mendefinisikan pusat pertanggungjawaban
adalah: “ Pusat pertanggungjawaban merupakan segmen bisnis yang
manajernya bertanggungjawab atas serangkaian kegiatan. ” c.
Hansen dan Mowen 2005 mendefinisikan pusat pertanggungjawaban adalah:
“ Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan
tertentu ”.
Universitas Sumatera Utara
Dari definisi diatas dapat dikemukakan bahwa sebuah pusat pertanggungjawaban merupakan suatu daerah kegiatan yang dimana
seseorang diberi wewenang untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan yang terjadi didalamya dan bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan
tersebut selama jangka waktu tertentu. Pusat-pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk
mencapai sasaran tertentu. Sasaran-sasaran dari setiap pusat tanggung jawab haruslah selaras, serasi, dan seimbang dalam usaha untuk pencapaian
sasaran. Dalam prakteknya, pusat pertanggungjawaban sebagai suatu organisasi
sering ditetapkan sebagai suatu departemen ataupun divisi dengan bagian- bagiannya. Dengan pengelompokan dan pembagian organisasi kedalam unit-
unit atau pusat-pusat pertanggungjawaban, maka wewenang dan tanggung jawab setiap pimpinan menjadi jelas mulai dari jenjang atas sampai yang
paling rendah. Adapun jenis pusat pertanggungjawaban yang terdapat dalam
perusahaan adalah:
2.4.3.1 Pusat Laba Profit Centre
Pusat laba merupakan suatu unit organisasi yang manajernya bertanggungjawab atas biaya dan produksi serta biaya pemasaran, namun
tidak memiliki pengawasan atas investasi. Pusat laba ini merupakan suatu
Universitas Sumatera Utara
unit yang penting dalam suatu unit yang penting dalam menentukan jumlah laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan antara biaya sebagai
input dengan penghasilan sebagai sebagai output. Prestasi dari manajer pusat laba diukur dengan melihat tercapai atau tidaknya laba yang telah
dianggarkan sebelumnya. Pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh
para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan. 2.
Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapt meningkat keran tidak perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.
3. Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga
dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas. 4.
Manajer karena hanya tunduk pada hanya sedikit batasan dari korporat, lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya.
5. Pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen
umum untuk mendapatkan pengalaman dalam mengelola seluruh area fungsional, dan mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi
pekerjaan yang tingkatnya lebih tinggi. 6.
Kesadaran laba profit consciousness dapat ditingkatkan karena manajer betanggung jawab untuk meningkatnkan labanya.
Universitas Sumatera Utara
7. Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak
mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan. 8.
Karena keluaran output yang dihasilkan telah siap pakai, pusat laba sangat responsif terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya.
2.4.3.2 Pusat Biaya Cost Centre
Pusat biaya merupakan suatu pusat pertanggungjawaban atau suatu unit yang organisasi yang prestasi manajernya dinilai atas dasar biaya
dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Seorang manajer pusat biaya terutama bertanggungjawab atas produksi suatu barang atau jasa.
Dengan demikian, manajer pusat biaya hanya mengawasi biaya dan tidak melakukan pengawasan atas pendapatan dan investasi. Biaya yang terjadi
dalam suatu pusat biaya tidak selamanya sebagai keputusan yang diambil oleh kepada divisi atau departemen yang bersangkutan, maka dalam
pengumpulan dan pelaporan biaya tiap bidang pertanggungjawaban harus dipisahkan antara yang dapat diawasi atau dikendalikan dengan biaya yang
dapat diawasi atau dikendalikan. Disamping itu, prestasi dari pimpinan suatu pusat biaya dinilai dengan membandingkan biaya yang sesungguhnya dengan
biaya menurut anggaran Pusat biaya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Pusat Biaya Teknik
Universitas Sumatera Utara
Pusat biaya teknik adalah pusat biaya yang sebagian besar biaya berupa biaya teknik yaitu biaya yang masukannya mempunyai hubungan
yang nyata dan erat. Dalam mengukur prestasi kerja manajer pusat biaya, biaya-biaya yang dapat diukur biasanya telah menggunakan biaya standar.
Penilaian efisiensi pusat biaya teknik dilakukan dengan membandingkan masukan dengan keluarannya, artinya biaya yang sesungguhnya terjadi pada
pusat biaya ini dibandingkan dengan standarnya, kemudian dihitung dan dianalisa penyimpangan yang terjadi.
b. Pusat Biaya Kebijakan Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar
biayanya berupa biaya kebijakan yaitu biaya yang antara masukan dan keluarannya memiliki hubungan yang erat dan nyata. Pusat biaya ini
keluarannya tidak dapat diukur dengan besaran nilai uang, karena walaupun menghasilkan keluaran, namun keluarannya itu sulit diukur secara kuantitatif
atau tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan masukannya. Pengendalian pengeluaran biaya yang telah mendapatkan persetujuan
manajemen dengan pengeluarannya.
2.4.3.3 Pusat Pendapatan Revenue Centre
Pusat pendapatan merupakan bagian suatu organisasi yang manajernya bertanggungjawab utama utama atas pendapatan penjualan.
Manajer pusat pendapatan tidak memiliki pengawasan atas investasi aktiva atau beban produksi, tetapi mungkin memiliki pengawasan atas beberapa
Universitas Sumatera Utara
biaya pemasaran suatu produksi, tetapi mungkin memiliki pengawasan atas beberapa biaya pemasaran suatu produk. Prestasi dari pimpinan pusat
pendapatan diukur dengan membandingkan penghasilan sesungguhnya dengan yang dianggarkan.
2.4.3.4 Pusat Investasi Investment Centre
Pusat investasi merupakan unit organisasi yang manajernya bertanggungjawab terhadap penggunaan harta perusahaan dalam aktifitas
operasionalnya. Pimpinan dari pusat investasi ini tidak hanya bertanggungjawab terhadap laba tetapi hubungan antara laba tersebut dengan
asset Return On Ivestment dan lingkungan tanggungjawabnya. Prestasi manajer pusat investasi dinilai dengan membandingkan antara laba atas
investasi yang dicapai dengan yang diaggarkan.
2.5 Syarat-Syarat Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntasi pertanggungjawaban sebagai sistem yang merupakan suatu rangkaian kegiatan, prosedur, teknik, dan metode yang saking berkaitan satu
sama lainnya untuk mencapai tujuan tertentu. Jika salah satu atau beberapa unsur dan sistem yang sudah ada tidak terpenuhi atau tidak berjalan dengan
prosedur, metode, dan teknik yang digariskan, maka suatu sistem tidak akan efektif.
Universitas Sumatera Utara
Untuk dapat menerapkan suatu sistem akuntasi pertanggungjawaban secara efektif ada tujuh syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut
adalah: a.
Memiliki struktur organisasi yang baik. b.
Memberikan sistem reward dan punishment berdasarkan standard pertanggungjawaban.
c. Memilki sistem akuntansi yang sejalan dan disesuaikan dengan pusat
pertanggungjawaban. d.
Anggaran atau budget harus disusun menurut pusat-pusat pertanggungjawaban.
e. Terdapat sistem pelaporan pendapatan dan biaya dari manajer yang seusai
dengan tanggungjawabnya. f.
Untuk akuntansi pertanggungjawaban biaya, harus terdapat pemisahan antara biaya yang dapat dikendalikan dengan yang tidak dapat
dikendalikan oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. g.
Harus ada akibat baik berupa pengahargaan maupun sangsi sebagai akibat prestasinya sesuai dengan ukuran tanggungjawabnya.
Dalam manajemen control system, akuntansi pertanggungjawaban memiliki keterkaitan yang sangat jelas dengan pusat-pusat
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban adalah konsep yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan dalam sistem dan dengan konsep ini maka setiap unit dalam organisasi merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertangtangungjawab. Pusat pertanggungjawaban menerima masukan dalam bentuk material-
material, kerja, dan jasa-jasa dengan menggunakan modal seperti investaris, perlengkapan dan asset-aset lainnya. Pusat pertanggungjawaban bekerja
dengan fungsi-fungsi tertentu, dengan tujuan objektifitasnya adalah untuk mentransformasikan input menjadi output, baik yang bersifat nyata seperti
barang-barang atau bersifat tidak nyata seperti jasa. Dalam manajemen control system ini, akuntansi pertanggungjawaban
merupakan perangkat lunak yang didesain sesuai dengan struktur organisasi, yaitu dimulai dengan tujuan atau sasaran sampai dengan evaluasi dan
laporan dari operasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TOPIK PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan membandingkan antara hasil penelitian tentang sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan teori yang akan
dijelaskan juga pada bab ini. Adapun pembahasan yang penulis lakukan adalah:
3.1 Analisa dan Evaluasi Tehadap Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organsisasi menunjukkan suatu kerangka dari susunan pola hubungan antar fungsi-fungsi, bagian-bagian, ataupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda dalam suatu organisasi perusahaan.
Semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka perosalan-persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin kompleks dan manajemen
tidak mungkin menangani dan mengawasi operasi perusahaan secara langsung. Untuk itu dibutuhkan suatu organasisasi yang disusun secara cepat
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Dari gambar struktur yang menjadi objek penelitian penulis, maka
penulis berpendapat bahwa struktur organisasi yang dipakai PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan
Riau PIKITRING SUAR adalah berbentuk fungsional dan telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dimana struktur organisasi perusahaan
menggambarkan penyusunan tugas-tugas, wewenang, dan tanggungjawab
Universitas Sumatera Utara