Analisa dan Evaluasi Tehadap Struktur Organisasi Perusahaan Analisa dan Evaluasi Terahadap Sistem Akuntansi

BAB III TOPIK PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan membandingkan antara hasil penelitian tentang sistem akuntansi pertanggungjawaban dengan teori yang akan dijelaskan juga pada bab ini. Adapun pembahasan yang penulis lakukan adalah:

3.1 Analisa dan Evaluasi Tehadap Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organsisasi menunjukkan suatu kerangka dari susunan pola hubungan antar fungsi-fungsi, bagian-bagian, ataupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang, dan tanggungjawab yang berbeda dalam suatu organisasi perusahaan. Semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka perosalan-persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin kompleks dan manajemen tidak mungkin menangani dan mengawasi operasi perusahaan secara langsung. Untuk itu dibutuhkan suatu organasisasi yang disusun secara cepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Dari gambar struktur yang menjadi objek penelitian penulis, maka penulis berpendapat bahwa struktur organisasi yang dipakai PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR adalah berbentuk fungsional dan telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dimana struktur organisasi perusahaan menggambarkan penyusunan tugas-tugas, wewenang, dan tanggungjawab Universitas Sumatera Utara mulai atasan dalam hal ini pimpinan sampai pada tingkat yang paling rendah. Selain itu juga terdapat koordinasi dan sistem pengawasan yang cukup baik dalam perusahaan. Keberadaan struktur organisasi ini memungkinkan adanya koordinasi usaha unit organisasi untuk mengambil tindakan yang dapat mencapai tujuan perusahaan. Pemisahan tugas , wewenang, dan tanggungjawab didalam struktur organisasi perusahaan telah dapat dilihat secara tegas dan jelas. Oleh karena itu penulis berpendapat bahwa struktur organisasi perushaaan sudah cukup baik.

3.2 Analisa dan Evaluasi Terahadap Sistem Akuntansi

Pertanggungjawaban pada Perusahaan Dalam suatu investasi, manajer pusat investasi memiliki pengawasan atas pendapatan dan biaya serta jumlah, yang diinvestasikan pada aktiva- aktiva. Manajer pusat investasi bertanggungjawab bukan hanya atas laba, tetapi bertanggungjawab atas hubungan antara laba dengan jumlah yang diinvestasikan pada aktiva dalam pusat investasi. Kebijaksanaan investasi merupakan kebijaksanaan investasi jangka panjang. Oleh karena itu, kebijkasanaan untuk melakukan investasi biasanya datang dari manajemen tingkat atas dan langsung berada dibawah pengawasan tingkat atas tersebut. Pada PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR, usulan anggaran investasi diajukan dalam bentuk proyek-proyek berdasarkan kebutuhan Universitas Sumatera Utara masing-masing satuan adminitrasi. Tiap-tiap proyek disusun berdasarkan sasaran fungsional, yang berarti bahwa proyek tersebut harus dapat berfungsi segera setelah selesai yang berarti bahwa proyek tersebut harus dapat berfungsi segera setelah selesai dilaksanakan. Untuk membatasi jumlah proyek pada usulan anggaran investasi pengusaha yang diajukan, disusun dengan satu anggaran gabungan adminitrasi, yaitu: 1. Sambungan-sambungan baru dan perubahan daya yang masing-masing biaya investasinya kurang dari satu juta rupiah. 2. Pengadaan kendaraan bermotor dan alat-alat mobil. 3. Pengadaan perlengkapan umum. Anggaran investasi untuk PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR tidak langsung secara otomatis dapat diterbitkan oleh direksi walaupun pemerintah telah mensyahkan annggaran tersebut. Surat Kuasa SKI baru dapat diterbitkan setelah dana untuk keperluan betul-betul telah tersedia. Bagian-bagian yang telah terlihat dalam pusat investasi adalah seksi anggaran konstruksi. Sedangkan seksi anggaran perusahaan, perusahaan menyusun rencana anggaran operasi dan usulan anggaran investasi pengusahaan bersama unit dan bidang yang bersangkutan. Seksi-seksi Universitas Sumatera Utara tersebut membuat laporan berkala kepada bagian anggran. Biaya anggran tersebut berada dibawah naungan deputi pimpinan bagian keuangan. Seorang manajer pusat biaya terutama bertanggungjawab atas produksi suatu barang atau jasa. Oleh karena perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangkitan, pendistribusian, dan pengusahaan tenaga listrik, maka manajer pusat biaya hanya bertanggungjawab pada biaya pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan dan tidak bertanggungjawab atas pendapatan dan investasi. Bidang-bidang yang termasuk pusat biaya dalam perusahaan ini adalah: 1. Bidang Pengusahaan, yang bertanggungjawab pada bagian teknis. Bagian terdiri dari: a. Bagian pemasaran b. Bagian perbekalan pengusahaan c. Bagian fasilitas teknis, yang mencangkup telekomunikasi dan teleinformasi 2. Bidang SDM dan adminitrasi 3. Unit cabang Universitas Sumatera Utara Pembagian biaya operasi berdasarkan jenis atau objek pengeluran biaya tersebut adalah biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk keperluan- keperluan berikut, yaitu: A. Biaya pembelian tenaga listrik Biaya ini merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian tenaga listrik dari pihak ketiga. Anggran biaya ini direncanakan berdasarkan jumlah Kwh yang akan dibeli dengan tingkat harga atau tarif per Kwh tertentu. Biaya pembelian tenaga listrik ini terjadi pada bidang pengusahaan dan disusun oleh bagian anggaran operasi seperti: 1. Pembelian 2. Dari pihak ketiga 3. Sewa diesel B. Biaya bahan bakar dan minyak pelumas Biaya ini adalah pengeluaran yang dilakakukan oleh perusahaan untuk pengadaan bahan bakar bagi keperluan operasi, baik untuk persediaan maupun untuk pemakaian langsung, termasuk juga biaya pengangkutan dari gudang ke tempat penjual, sampai gudang PLN yang terjadi pada kegiatan operasi perusahaan. Besarnya anggaran direncanakan berdasarkan kebutuhan baik untuk pemakaian maupun untuk persediaan. Adapun termasuk kedalam biaya ini adalah: 1. Pelumas Universitas Sumatera Utara 2. Gas alam 3. Batu bara 4. Panas bumi 5. Penggunaan arus air PEMDA setempat C. Biaya pemeliharaan Biaya ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan pemeliharaan mesin-mesin pembangkit, kendaraan bermotor, pemakaian material pemeliharaan, serta seluruh pekerjaan–pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga jasa borongan yang terjadi pada satuan adminitrasi, yaitu: 1. Material fungsi pembangkit sampai distribusi a. Pembangkit PLTA b. Pembangkit PLTU c. Pembangkit PLTD d. Pembangkit PLTGU e. Sistem transmisi f. Sistem teleinformasi data g. Sistem distribusi Universitas Sumatera Utara 2. Jasa borongan fungsi tata usaha langganan sampai dengan pendidikan latihan a. Tata usaha langganan b. Tata usaha c. Gudang dan persediaan d. Bengkel e. Laboratorium f. Jasa teknik g. Wisma dan perumnas h. Telekomunikasi i. Rupa jasa umum D. Biaya pegawai Seluruh biaya ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan pegawai baik untuk pegawai tetap maupun pegawai harian yang terjadi dalam bidang kepegawaian dan adminitrasi. Anggaran biaya pegawai ini disusun berdasarkan keadaan masa lalu disertai dengan penyesuaian- penyesuaian atas kebijakan pimpinan terhadap: 1. Gaji bruto Universitas Sumatera Utara 2. Upah 3. Beban pajak 4. Tunjangan jabatan 5. Tunjangan operasional 6. Uang lembur 7. Biaya pegawai lainnya: a. Cuti tahunan dan cuti lembur b. Biaya peserta latihan c. Perawatan kesehatan d. Rupa-rupa pegawai e. Uang makan lembur f. Biaya diklat g. Asuransi E. Biaya umum dan adminitrasi Biaya ini meliputi biaya-biaya untuk keperluan yang terjadi di kantor PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Honorium dan biaya 2. Pemakaian perkakas dan perlengkapan 3. Biaya pengolahan data dan penagihan 4. Rupa-rupa biaya dan servis kecil 5. Hansip dan keamanan 6. Konsumsi 7. Perjalanan dinas 8. Pos telegram dan telepon 9. Sewa gedung atau tanah 10. Alat keperluan kantor 11. Barang cetakan 12. Biaya bank 13. Rupa-rupa pajak 14. Iuran, abodemen, iklan 15. Lain-lain F. Biaya penyusutan aktiva tetap Universitas Sumatera Utara Penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan manfaat aktiva tetap yang bersangkutan yang digunakan pada PT. PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR. Biaya-biaya yang tergolong dalam biaya penyusutan ini adalah: 1. Bangunan fasilitas tenaga listrik 2. Alat fasilitas tenaga listrik 3. Peralatan 4. Kendaraan 5. Amortisasi biaya survey yang ditangguhkan 6. Amortisasi biaya pemeliharaan yang ditangguhkan 7. Lain-lain yang ditangguhkan G. Biaya lain-lain Biaya-biaya yang harus di perhitungkan selain biaya diatas digolongkan sebagai biaya lain-lain. Hasil yang diperoleh diluar operasi digolongkan kedalam perkiraan-perkiraan hasil lain-lain. Pada perhitungan laba-rugi perusahaan, kedua perkiraan ini digabung menjadi biaya dan hasil diluar operasi yang merupakan pengurangan atau penambahan laba-rugi operasi. Biaya-biaya ini teridri dari: 1. Pendapatan Universitas Sumatera Utara 2. Biaya 3. Bunga pinjaman 4. Subsidi pemerintah 5. Laba-rugi akibat selisih kurs

3.3 Analisa dan Evaluasi Terhadap Laporan Pusat