Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti secara lebih spesifik lagi mengenai pertumbuhan laba dilihat dari rasio keuangannya
dan peneliti memilih beberapa perusahaan industri makanan dan minuman yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Maka peneliti menuangkannya dalam
skripsi berjudul “Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Industri Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di BEI”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis memutuskan masalah sebagai berikut “apakah current ratio, debt to asset ratio, debt to
equity ratio, total asset turnover, return on asset, return on equity, gross profit margin, dan inventory turnover, memiliki hubungan dan dapat berpengaruh
baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan manufaktur khususnya sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk menguji pengaruh current ratio, deb to asset ratio, debt to equity ratio, total asset turnover, return on asset, return
on equity, gross profit margin dan inventory turnover terhadap pertumbuhan laba baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan manufaktur
Universitas Sumatera Utara
khususnya sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi peneliti, tetapi juga bagi perusahaan, investor, dan peneliti selanjutnya.
1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan apabila
peneliti dimintai pendapat mengenai hubungan rasio keuangan dalam memprediksi laba.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan dalam mengambil keputusan bisnis yang berkaitan dengan rasio keuangan dalam memprediksi laba perusahaan di masa yang akan datang.
3. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar
pertimbangan dalam membuat keputusan investasi pada perusahaan emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
bahan referensi untuk penelitian selanjutnmya pada bidang analisis laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis rasio keuangan financial statement analysis adalah aplikasi dari alat dan teknik dan analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-
data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis Wild, Subramanyam, dan Hasley 2005:3.
Analisis laporan keungan melibatkan penggunaan laporan keuangan, terutama neraca dan laporan laba rugi karena laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai suatu perusahaan. Seperti yang disebutkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia:
2007, bahwa informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca. Informasi kinerja keuangan terutama disediakan dalam laporan laba rugi.
Neraca merupakan suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir tahun. Laporan laba rugi
merupakan suatu ikhtisar yang berisi pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Rasio
a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio ratio analysis merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Salah satu cara untuk
melakukan analisis keuangan adalah dengan cara mempelajari hubungan antara berbagai perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan. Hubungan
antara pos-pos tersebut dinyatakan dengan angka yang disebut dengan rasio. Rasio-rasio ini penting bagi analisis intern maupun ekstern dan menilai
perusahaan dan laporan keuangan yang diumumkan perusahaan. Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan
menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap 1999 :
297 “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi
penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005 : 36 “Rasio merupakan alat
untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang
diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut”. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan
Universitas Sumatera Utara
penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen
yang membentuk rasio.
b. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Banyak penulis yang menyodorkan jenis rasio yang menurut penulisnya cocok untuk memahami perusahaan. Tetapi, menurut Sofyan
Syafri Harahap 1999 : 301 adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah :
a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Solvabilitas
c. Rasio ProfitabilitasRentabilitas
d. Rasio Leverage
e. Rasio Aktivitas
f. Rasio Pertumbuhan
g. Market Based Value Penilaian Pasar
h. Rasio Produktivitas
Berbeda dari yang dikemukakan oleh Home dan Wachowicz 2005:204 Rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan pada dasarnya terdiri atas
dua jenis. Jenis pertama meringkas beberapa aspek dari “kondisi keuangan” perusahaan untuk suatu periode-periode dengan neraca yang
telah dibuat. Rasio-rasio ini disebut rasio neraca balance sheet ratio, karena baik pembilang maupun penyebut dalam setiap rasio berasal
langsung dari neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas beberapa aspek kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam
setahun. Rasio-rasio ini disebut sebagai rasio laporan laba-rugi income statement ratio atau rasio laba-rugineraca income statementbalance
sheet ratio.
Universitas Sumatera Utara
Dan secara umum rasio dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis kelompok rasio keuangan antara lain :
1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok dan
banker. Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing
rasio likuiditas mencerminkan perspektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu
rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah rasio lancar current ratioCR, rumus untuk menghitungnya adalah:
������� ����� = ������� ������
������� ����������� Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Semakin besar aktiva lancar, maka rasio semakin tinggi.
2 Rasio Leverage
Perusahaan memperoleh sumber pendanaan dari dua sumber yaitu kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage menunjukkan berapa besar perusahaan
didanai oleh kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage atau rasio utang, rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun
Universitas Sumatera Utara
asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity.
Rasio leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah :
a Debt to Asset Ratio
Yaitu rasio total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan utang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh utang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi
pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Rumus yang digunakan adalah :
DAR =
������ ����������� ������ �����
b Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah
pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.
DER=
����� ����������� ����� ������
3 Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas sering juga disebut sebagai rasio efisiensi atau rasio pemanfaatan aktiva. Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Rasio aktivitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah :
a Rasio perputaran total aktiva total assets turnover
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualan. Rumus yang digunakan adalah:
����� ������ �������� = ��� �����
����� �����
b Rasio Perputaran Persediaan inventory turnover ratio
Rasio ini menunjukkan berapacepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap
bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rumus yang digunakan adalah :
��������� �������� = ���� �� ���� ����
����� ���������
4 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas disebut juga rasio kinerja operasi. Rasio profitabilitas atau kinerja operasi digunakan untuk mengevaluasi margin laba dan aktivitas operasi
yang dilakukan perusahaan. Dalam hubungannya dengan penjualan dan investasi, rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan menjadi margin laba kotor gross profit
margin, margin laba operasi operating profit margin, margin laba sebelum pajak pretax profit margin, margin laba bersih net profit margin, return on
asssets, return on investment.
Universitas Sumatera Utara
Rasio profitabilitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah return on assets ROA, return on equity ROE, dan gross profit margin GPM.
a Return on Assets ROA
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rumus untuk menghitungnya adalah :
������ �� ������ = ��� ������
����� �����
b Return On Equity ROE
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik, jika angka yang diperoleh besar, maka akan lebih baik.
Rumus yang digunakan adalah :
������ �� ������ = ��� ������
����� ������
c Gross Profit Margin GPM
Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual perusahaan. Penggunaan rasio ini dalam menentukan
bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan memiliki kelemahan karena rasio ini hanya memberi tahu besarnya keuntungan kotor dari penjualan yang
dilakukan perusahaan tanpa memasukkan struktur biaya yang ada pada perusahaan. Rumus untuk menghitung gross profit margin GPM adalah:
Universitas Sumatera Utara
����� ������ ������ = ����� − ���� �� ���� ����
�����
3. Laba
a. Pengertian Laba
Laba yang maksimal merupakan salah satu tujuan akhir dari perusahaan. Wild, Subramanyam, dan Hasley 2005 : 25 mendefenisikan
laba sebagai berikut: Laba earnings atau laba bersih net income mengindikasikan profitabilitas
perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci
bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan atau penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang
ekuitas.
Menurut Stice, Stice, dan Skousen 2004 : 230 dalam bukunya Financial Accounting Standard Board, laba terdiri dari empat elemen
yaitu, pendapatan revenue, beban expense, keuntungan gain, dan kerugian loss, pengertian masing-masing elemen tersebut adalah sebagai
berikut: i.
Pendapatan revenue adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari
keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama
yang sedang dilakukan entitas tersebut.
ii. Beban expense adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva
atau timbulnya kewajiban atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau
pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan oleh entitas tersebut.
Universitas Sumatera Utara
iii. Keuntungan gain adalah peningkatan dalam ekuitas aktiva bersih
dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
iv. Kerugian loss adalah penurunan dalam ekuitas aktiva bersih dari
transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
Informasi tentang komponen-komponen laba akan membantu pemakai laporan keuangan untuk memprediksi laba dan arus kas di masa yang
akan datang.
b. Pengertian Pertumbuhan Laba
Tujuan semua perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal, karena besarnya laba yang diperoleh sangat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup bagi perusahaan tersebut. Pertumbuhan laba yang semakin meningkat sangat diinginkan oleh setiap perusahaan dalam setiap
tahunnya. Pertumbuhan laba adalah peningkatan laba suatu perusahaan pada suatu tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Prediksi
pertumbuhan laba dapat digunakan untuk menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan. Jadi, memahami laba, apa yang diukur oleh laba dan
komponen-komponennya adalah penting untuk dapat memahami dan menginterpretasikan keadaan keuangan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2007 “Penghasilan bersih laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi
ukuran yang lain seperti imbalan investasi return on investment atau penghasilan per saham earnings per share.
Maka dalam memprediksi pertumbuhan laba dalam penelitian ini menggunakan rumus pertumbuhan laba bersih.
��������ℎ�� ���� = ���� �����ℎ ��ℎ��
�
− ���� �����ℎ ��ℎ��
�−1
���� �����ℎ ��ℎ��
�−1
4. Hubungan Rasio Keuangan Dengan Prediksi Laba
Rasio keuangan digunakan dalam pengambilan keputusan menentukan pembelian saham perusahaan, peminjaman uang, atau untuk memprediksi
kekuatan financial perusahaan di masa yang akan datang. Pemegang saham potensial tertarik pada keuntungan dari pembelian atau penjualan saham.
Keuntungan dapat direalisasikan pada seberapa menguntungkan perusahaan pada saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan melihat laporan keuangan
perusahaan yang mengindikasikan seberapa bagus manajemen perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang tersedia. Hubungan antar elemen-
elemen pada laporan keuangan dijelaskan oleh rasio keuangan. Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba perusahaan di
masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
B. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu memberikan hasil yang tidak konsisten. Penelitian Dian 2005 dan Haryanti 2007 menemukan bahwa perputaran
total aktiva total asset turnover berpengaruh terhadap perubahan laba dan perubahan kinerja. Sedangkan Widiasih 2006 dan Sari 2008 menemukan
bahwa total asset turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba, sehingga tidak dapat memprediksi pertumbuhannya. Selain itu, penelitian dari
Widiasih 2006 menemukan bahwa secara parsial gross profit margin GPM berpengaruh terhadap perubahan laba, sedangkan penelitian Meilina Sari
2008 menemukan bahwa gross profit margin tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Ringkasan tinjauan penelitian terdahulu ditampilkan dalam
table 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Peneliti Terdahulu
Nama Judul
Variabel yang Digunakan
Hasil Penelitian
Dian Meriewaty
2005 Analisis rasio keuangan
terhadap perubahan kinerja pada perusahaan
di industry food and beverages yang terdaftar
di BEI Current ratio,
quick ratio, working capital
to total asset, total debt to
equity ratio, Rasio yang berpengaruh
signifikan terhadap perubahan kinerja
perusahaan adalah current ratio, total asset turnover
dan return on investment
Universitas Sumatera Utara
total debt to total capital
asset ratio, long term debt to
equity ratio, ROI,ROA,
Working capital turnover ratio
Lina Purnamawati
2005 Kemampuan Rasio
Keuangan dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba Current ratio,
gross profit margin,
operating profit margin, net
income to sales, return on equity,
inventory turnover, total
asset turnover, Rasio yang dapat
digunakan sebagai prediktor perubahan laba
adalah inventory turnover, total asset turnover, net
income to sales, dan sales to current liabilities.
Nur Ari Widiasih
2006 Analisis Rasio Keuangan
dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta BEJ Persediaan,
Perputaran aktiva tetap,
Gross Profit Margin GPM,
dan leverage Mempunyai pengaruh
terhadap perubahan laba. Sedangkan secara parsial
hanya gross profit margin yang berpengaruh terhadap
perubahan laba Dwi
Haryanti 2007
Evaluasi Manfaat Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Pertumbuhan Laba pada
KPRI di Kota Semarang Total Asset to
debt ratio, Total Asset turnover,
Net Profit Margin, dan
Secara simultan, variable Debt Ratio, Total Asset
Turnover, Net Profit Margin, dan Rate of
Return on Investment
Universitas Sumatera Utara
Return of Return on Investment
berpengaruh secara
signifikan.
Yustinus Ari Wijaya
2007
Evaluasi Kegunaan Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Pertumbuhan Laba di
Masa yang Akan Datang Studi Kasus Perusahaan
Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi yang
Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta
Working capital to total asset,
working capital turnover, total
debt to capital
asset..
Working capital to total asset dan working capital
turnover dapat memprediksi pertumbuhan
laba satu tahun yang akan
datang..
Meilina Sari 2008
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Laba Perusahaan Manufaktur Industri
Barang Konsumen yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Current Ratio,
Tottal Asset Turnover,
Return on Equity, dan
Gross Profit
Margin.
Secara simultan, Current Ratio, Total Asset
Turnover, Return on Equity, dan Gross Profit
Margin berpengaruh terhadap perubahan laba.
Secara parsial, hanya variable Debt Ratio yang
berpengaruh secara signifika, sedangkan
variabel lainnya tidak berpengaruh secara parsial
terhadap perubahan laba Sumber : Data diolah penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual