2. Analisis Rasio
a. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio ratio analysis merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling popular dan banyak digunakan. Salah satu cara untuk
melakukan analisis keuangan adalah dengan cara mempelajari hubungan antara berbagai perkiraan-perkiraan dalam laporan keuangan. Hubungan
antara pos-pos tersebut dinyatakan dengan angka yang disebut dengan rasio. Rasio-rasio ini penting bagi analisis intern maupun ekstern dan menilai
perusahaan dan laporan keuangan yang diumumkan perusahaan. Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan
menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap 1999 :
297 “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan atau berarti”. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi
penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005 : 36 “Rasio merupakan alat
untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari. Rasio merupakan salah satu titik awal, bukan titik akhir. Rasio yang
diinterpretasikan dengan tepat mengindikasikan area yang memerlukan investigasi lebih lanjut”. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan
Universitas Sumatera Utara
penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen
yang membentuk rasio.
b. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Banyak penulis yang menyodorkan jenis rasio yang menurut penulisnya cocok untuk memahami perusahaan. Tetapi, menurut Sofyan
Syafri Harahap 1999 : 301 adapun rasio keuangan yang sering digunakan adalah :
a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Solvabilitas
c. Rasio ProfitabilitasRentabilitas
d. Rasio Leverage
e. Rasio Aktivitas
f. Rasio Pertumbuhan
g. Market Based Value Penilaian Pasar
h. Rasio Produktivitas
Berbeda dari yang dikemukakan oleh Home dan Wachowicz 2005:204 Rasio-rasio keuangan yang umumnya digunakan pada dasarnya terdiri atas
dua jenis. Jenis pertama meringkas beberapa aspek dari “kondisi keuangan” perusahaan untuk suatu periode-periode dengan neraca yang
telah dibuat. Rasio-rasio ini disebut rasio neraca balance sheet ratio, karena baik pembilang maupun penyebut dalam setiap rasio berasal
langsung dari neraca. Jenis kedua dari rasio meringkas beberapa aspek kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya dalam
setahun. Rasio-rasio ini disebut sebagai rasio laporan laba-rugi income statement ratio atau rasio laba-rugineraca income statementbalance
sheet ratio.
Universitas Sumatera Utara
Dan secara umum rasio dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis kelompok rasio keuangan antara lain :
1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas biasa digunakan dalam melakukan analisis kredit karena likuiditas berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan adalah kreditor-kreditor jangka pendek seperti pemasok dan
banker. Rasio likuiditas dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing
rasio likuiditas mencerminkan perspektif yang berbeda dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Salah satu
rasio likuiditas yang menjadi fokus penelitian ini adalah rasio lancar current ratioCR, rumus untuk menghitungnya adalah:
������� ����� = ������� ������
������� ����������� Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan
kewajiban lancar. Semakin besar aktiva lancar, maka rasio semakin tinggi.
2 Rasio Leverage
Perusahaan memperoleh sumber pendanaan dari dua sumber yaitu kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage menunjukkan berapa besar perusahaan
didanai oleh kreditor dan pemegang saham. Rasio leverage atau rasio utang, rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun
Universitas Sumatera Utara
asset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal equity.
Rasio leverage yang menjadi fokus penelitian ini adalah :
a Debt to Asset Ratio
Yaitu rasio total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan utang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva
perusahaan yang didukung oleh utang. Rasio ini juga menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi
pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditor. Rumus yang digunakan adalah :
DAR =
������ ����������� ������ �����
b Debt to Equity Ratio
Rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah
pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham.
DER=
����� ����������� ����� ������
3 Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas sering juga disebut sebagai rasio efisiensi atau rasio pemanfaatan aktiva. Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Rasio aktivitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah :
a Rasio perputaran total aktiva total assets turnover
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan, dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualan. Rumus yang digunakan adalah:
����� ������ �������� = ��� �����
����� �����
b Rasio Perputaran Persediaan inventory turnover ratio
Rasio ini menunjukkan berapacepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin besar rasio ini semakin baik, karena dianggap
bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. Rumus yang digunakan adalah :
��������� �������� = ���� �� ���� ����
����� ���������
4 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas disebut juga rasio kinerja operasi. Rasio profitabilitas atau kinerja operasi digunakan untuk mengevaluasi margin laba dan aktivitas operasi
yang dilakukan perusahaan. Dalam hubungannya dengan penjualan dan investasi, rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan menjadi margin laba kotor gross profit
margin, margin laba operasi operating profit margin, margin laba sebelum pajak pretax profit margin, margin laba bersih net profit margin, return on
asssets, return on investment.
Universitas Sumatera Utara
Rasio profitabilitas yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah return on assets ROA, return on equity ROE, dan gross profit margin GPM.
a Return on Assets ROA
Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Rumus untuk menghitungnya adalah :
������ �� ������ = ��� ������
����� �����
b Return On Equity ROE
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik, jika angka yang diperoleh besar, maka akan lebih baik.
Rumus yang digunakan adalah :
������ �� ������ = ��� ������
����� ������
c Gross Profit Margin GPM
Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual perusahaan. Penggunaan rasio ini dalam menentukan
bagaimana tingkat profitabilitas perusahaan memiliki kelemahan karena rasio ini hanya memberi tahu besarnya keuntungan kotor dari penjualan yang
dilakukan perusahaan tanpa memasukkan struktur biaya yang ada pada perusahaan. Rumus untuk menghitung gross profit margin GPM adalah:
Universitas Sumatera Utara
����� ������ ������ = ����� − ���� �� ���� ����
�����
3. Laba