a. Nilai konstanta adalah 3.699 artinya jika variabel current ratio , debt to
equity ratio, debt to asset ratio, total asset turn over, return on asset , return on equity , gross profit margin dan inventory turn over bernilai 0, maka
tingkat tingkat pertumbuhan laba PG akan meningkat sebesar 3.699,
b. Nilai koefisien current ratio 0.50 artinya setiap kenaikan current ratio akan
meningkatkan tingkat pertumbuhan laba sebesar 0.50,
c. Nilai koefisien debt to equity ratio 0.003 artinya setiap kenaikan debt to
equity ratio akan meningkatkan pertumbuhan laba laporan sebesar 0.003
d. Nilai koefisien debt to asset ratio 0.151 artinya setiap kenaikan debt to asset
ratio akan meningkatkan pertumbuhan laba laporan sebesar 0.151,
e. Nilai koefisien total asset turn over adalah 0.198 artinya setiap kenaikan nilai
total asset turn over akan meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 0.198,
f. Nilai konstanta return on asset adalah 0.535 artinya setiap kenaikan nilai
return on asset akan meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 0.535.
g. Nilai konstanta return on equity adalah 0.069 artinya setiap kenaikan nilai
return on equity akan meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 0.069,
h. Nilai konstanta porsi gross profit margin adalah 0.818 artinya setiap kenaikan
nilai gross profit margin akan meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 0.818.
i. Nilai konstanta porsi inventory turn over adalah 0.006 artinya setiap
kenaikan nilai inventory turn over akan meningkatkan pertumbuhan laba sebesar 0.006
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu parsial.
a. Pengaruh current ratio terhadap tingkat pertumbuhan laba
Hasil analisis uji t untuk variabel current ratio menunjukkan nilai t sebesar 2.529 dengan signifikansi sebesar 0.018, signifikansi t lebih kecil
dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel return on equity secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan
manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Pengaruh debt to equity ratio terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan. Hasil analisis uji t untuk variabel debt to equity ratio menunjukkan nilai
t sebesar 0.018 dengan signifikansi sebesar 0.986, signifikansi t lebih besar dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel debt to equity
ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia c.
Pengaruh debt to asset ratio terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
Hasil analisis uji t untuk variabel return on asset menunjukkan nilai t sebesar 0.220 dengan signifikansi sebesar 0.828, signifikansi t lebih
besar dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel return on asset secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
Universitas Sumatera Utara
perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
d. Pengaruh total asset turn over terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan. Hasil analisis uji t untuk variabel debt to asset ratio menunjukkan nilai t
sebesar 2.085 dengan signifikansi sebesar 0.47, signifikansi t lebih kecil dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel ukuran perusahaan
secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia e.
Pengaruh return on asset terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
Hasil analisis uji t untuk variabel return on asset menunjukkan nilai t sebesar 0.437 dengan signifikansi sebesar 0.666, signifikansi t lebih
besar dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel net profit margin secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
f. Pengaruh return on equity terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan Hasil analisis uji t untuk variabel return on equity menunjukkan nilai t
sebesar 0.269 dengan signifikansi sebesar 0.790, signifikansi t lebih besar dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel porsi
Universitas Sumatera Utara
kepemilikian saham publik secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia g.
Pengaruh gross profit margin terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan
Hasil analisis uji t untuk variabel gross profit margin menunjukkan nilai t sebesar 1.545 dengan signifikansi sebesar 0.134, signifikansi t lebih
besar dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel porsi kepemilikian saham publik secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
h. Pengaruh inventory turn over terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan Hasil analisis uji t untuk variabel inventory turn over menunjukkan nilai
t sebesar 1.220 dengan signifikansi sebesar 2.932, signifikansi t lebih besar dari 0.05 P0.05. Hal ini berarti bahwa variabel porsi
kepemilikian saham publik secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
D. Pembahasan Hasil Penelitian