PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATERI ALDEHID DAN KETON DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH
PADA MATERI ALDEHID DAN KETON DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS

Oleh :
Rahmadani Lubis
NIM 4122131012
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i

ii


RIWAYAT HIDUP

Rahmadani Lubis dilahirkan di Medan, pada tanggal 03 Februari 1994. Ibu
bernama Ummi Kalsum Siregar dan ayah bernama Sangkot Lubis dan merupakan
anak kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri
112258 Pijor Koling dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis
melanjutkan sekolah Mts Ponpes Darul Falah Martapotan, dan lulus pada tahun
2009. Pada tahun 2009, penulis melanjut sekolah di MAS Ponpes Darul Falah
Martapotan, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA
MATERI ALDEHID DAN KETON DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Rahmadani Lubis (NIM 4122131012)


ABSTRAK

Penelitian pengembangan bahan ajar kimia berbasis masalah pada materi
aldehid dan keton, bertujuan untuk; 1) memperoleh bahan ajar berbasis masalah
pada materi Aldehid dan Keton yang telah memenuhi kriteria kelayakan isi,
bahasa, penyajian dan kegrafikaan standar BSNP; 2) mengetahui respon dosen
dan guru terhadap bahan ajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
(R & D) yang telah dimodifikasi seseuai kebutuhan. Penelitian ini meliputi empat
tahapan yaitu; (1) analisis materi dengan mereview buku-buku berdasarkan
angket; (2) pembuatan draft bahan ajar; (3) standarisasi bahan ajar dengan
penilaian responden (dosen kimia FMIPA UNIMED dan Guru Kimia); (4)
revisi/perbaikan. Penelitian ini melibatkan dua dosen dan lima guru kimia.
Instrumen yang digunakan untuk mereview buku kimia SMA dan bahan ajar
yang disusun menggunakan standar BSNP. Hasil yang diperoleh dari pengolahan
data angket adalah; 1) hasil review buku kimia SMA oleh guru menunjukkan
bahwa kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan
kegrafikaan masih dalam kategori valid sehingga perlu ditingkatkan menjadi
kategori sangat valid; 2) hasil review bahan ajar oleh dosen dan guru
menunjukkan bahwa kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan
kelayakan kegrafikaan kategori sangat valid. Tanggapan responden baik guru

maupun dosen terhadap bahan ajar berbasis masalah positif dengan nilai 88,90%
yang berarti bahan ajar sangat valid, tidak perlu direvisi dan layak digunakan.
Kata kunci : Bahan Ajar Berbasis Masalah, Kelayakan BSNP, Standarisasi.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada
Materi Aldehid dan Keton Di Sekolah Menengah Atas”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu
Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, Ibu Dra. Ani
Sutiani, M.Si dan Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd, yang telah
memberikan masukkan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak
alm Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada
seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada kedua orangtua saya,
Sangkot Lubis dan Ummi Kalsum Siregar yang selalu mendukung penulis dalam
proses penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
kakak penulis Juli Utami Lubis S.Pd dan seluruh keluarga tulang Lusinta Abadi
Siregar, Julmahdi Siregar S.Pd, Ali sahbana Siregar, Munawir Siregar, Masriani
Nasution, Halimah Gultom S.Pd dan seluruh keluarga lainnya yang juga selalu
mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat saya yang terkasih
Asla Huddin Bahri Hasibuan yang telah banyak membantu penulis. Terimakasih

v

juga kepada sahabat-sahabat senasib dan seperjuangan saya Suri Hartati, Sri

Hartini Br Bangun, Widya Astuti, Muhammad Adil, Handika Perwira.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman kos Yumi Sahniah
Lubis, Irma Yani Harahap, Tika Melianti Harahap, Khoiria Bahri Hasibuan dan
seluruh teman-teman seperjuangan Kimia Reguler A yang selalu bersama selama
proses penyelesaian skripsi ini terkhususnya Nursaniah Gultom, Ucia Mahya
Dewi, Mesjuarni, Faujiah Ulpa, Rapita Hanum Hsb, Alfitri Yatmis, Indriti Aulia,
Yulia Winta Sari.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis,

2016

Rahmadani Lubis


vi

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
viii

x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Ruang Lingkup
1.3.Identifikasi Masalah
1.4.Batasan Masalah
1.5.Rumusan Masalah
1.6.Tujuan Penelitian
1.7.Manfaat Penelitian
1.8.Definisi Operasional

1
1
3
3
4
4
4

5
5

BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Belajar
2.1.1. Bahan Ajar
2.2. Modul Sebagai Bahan Ajar Dalam Pembelajaran
2.3. Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
2.4. Komponen-komponen Modul
2.4.1. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Modul
2.4.2. Alur Penyusunan Modul
2.4.3. Prinsip Penulisan Modul
2.4.4. Format Modul
2.5. Keuntungan dan Kelemahan Modul
2.6. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.6.1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Maslah
2.6.2. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah

6
6

6
7
8
9
10
11
12
14
15
16
17
18

vii

2.7. Buku Sebagai Sumber Pembelajaran
2.8. Standar Buku Ajar Berdasarkan BSNP
2.8.1. Komponen Kelayakan Isi Buku Teks
2.8.2. Komponen Kelayakan Bahasa Buku Teks
2.8.3. Komponen Kelayakan Penyajian Buku Teks

2.8.4. Komponen Kelayakan Kegrafikaan Buku Teks
2.9. Metode Penelitian Research And Development (R&D)
2.10. Kerangka Berpikir
2.11. Hipotesis

18
19
19
20
20
20
20
21
22

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian

3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.6.1. Analisis Materi
3.6.2. Pembuatan Draft Modul
3.6.3. Standarisasi Bahan Ajar Hasil Pengembangan
3.7. Teknik Pengumpulan Data
3.8. Teknik Analisis Data

23
23
23
23
23
24
24
24
25
25
27
27

BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Buku Kimia SMA
4.1.2.1. Analisis Buku Kimia SMA Oleh Peneliti
4.1.2.2. Analisis Buku Oleh Responden Guru Kimia
4.1.2. Pembuatan Draft Bahan Ajar
4.1.3. Pengembangan dan Standarisasi Bahan Ajar
4.1.3.1. Komponen Yang Diintegrasikan Dalam Bahan Ajar
4.1.4. Standarisasi Bahan Ajar Kepada Responden Guru
4.1.5. Standarisasi Bahan Ajar Kepada Responden Dosen
4.2. Pembahasan Penelitian
4.2.1. Analisis Lima Buku Kimia SMA
4.2.1.1. Analisis Buku Kode A
4.2.1.2. Analisis Buku Kode B

29
29
29
29
29
31
32
32
33
33
36
37
37
37

viii

4.2.1.3. Analisis Buku Kode C
4.2.1.4. Analisis Buku Kode D
4.2.1.5. Analisis Buku Kode E
4.2.2. Standarisasi Bahan Ajar
4.2.2.1. Standarisasi Bahan Ajar Kepada Responden Guru
4.2.2.1. Standarisasi Bahan Ajar Kepada Responden Dosen

38
38
39
40
40
40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

45
45
45

DAFTAR PUSTAKA

46

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Alur Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Masalah

Halaman
26

Gambar 4.1. Grafik Hasil Review Guru Terhadap Lima Buku Kimia

31

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan Hasil Penilaian Buku Dengan Modu
Berbasis Msalah

42

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Lima Jenis Buku Kimia Yang Digunakan Dalam
Pengembangan Bahan Ajar

25

Tabel 3.2. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-Rata Modul
Pembelajaran Berbasis Masalah

28

Tabel 4.1. Hasil Analisis lima Buku Kimia SMA Oleh Responden
Guru Kimia

30

Tabel 4.2. Usulan Komponen Materi Aldehid Dan Keton

31

Tabel 4.3. Hasil Penilaian Standarisasi Bahan Ajar Berbasis
Masalah Oleh Guru Kimia

33

Tabel 4.4. Hasil Penilaian Standarisasi Bahan Ajar Berbasis Masalah
Oleh Dosen Kimia

34

Tabel 4.5. Rata-rata Hasil Penilaian Standarisasi Bahan Ajar
Berbasis Masalah Pada Materi Aldehid dan Keton Oleh
Dosen dan Guru

34

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Halaman
50

Lampiran 2 Analisis Buku Oleh Peneliti

53

Lampiran 3 Instrumen Analisis Buku Oleh Guru

57

Lampiran 4 Instrumen Analisis Modul Oleh Guru dan Dosen

78

Lampiran 5 Analisis Buku Kimia Oleh Guru

91

Lampiran 6 Draft Modul

111

Lampiran 7 Analisis Bahan Ajar Oleh Guru

113

Lampiran 8 Analisis Bahan Ajar Oleh Dosen

117

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian

121

Lampiran 10 Modul Aldehid dan Keton

124

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam membentuk
sumber daya manusia yang berkualitas. Rendahnya mutu pendidikan memerlukan
penanganan secara menyeluruh untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia (Nuryanto, 2015). Salah satu masalah yang
dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran yang
cenderung satu arah arah atau konvensional sehingga siswa hanya menghafal
konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah
dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimilikinya
(Suyanti, 2010).
Salah satunya adalah mata pelajaran kimia yang merupakan mata pelajaran
yang sulit, hal ini tidak terlepas dari materi yang dipelajari dalam kimia bersifat
abstrak, oleh karena itu diperlukan bahan ajar berbasis masalah yang dapat
mengatasi permasalahan tersebut (Faika dan Slide, 2011). Ngalimun (2011)
menyatakaan pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah
dan merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan
menyeluruh.
Dewi, dkk (2013) juga menyatakan pembelajaran berbasis masalah adalah
sebuah pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa dimana permasalahan
digunakan memandu siswa dalam proses pembelajaran dan merupakan
konstruktivis yang mengangkat permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu, pembelajaran berbasis masalah mempunyai kelebihan dalam membantu siswa
mengembangkan berpikir kritis, berkomunikasi secara lisan dan tulisan dan
mengembangkan kerja kelompok (Ngatino, 2011).
Berdasarkan peneliti terdahulu oleh Wulandari, dkk (2011) terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan rata adalah 72,35 %. Penelitian yang

2

dilakukan Wahyuni (2010) diperoleh hasil belajar meningkat pada mata
pelajaran Praktikum Kimia Fisik dengan rerata hasil belajar adalah 81,2%.
Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2013) diperoleh meningkatnya aktivitas
dan hasil belajar kimia siswa terlihat dari kenaikan nilai ulangan siswa dan
peningkatan jumlah peserta didik yang mendapat nilai sebesar 80,88%.
Dalam membantu guru menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah, maka guru dapat mengembangkan bahan ajar ke dalam berbagai bentuk
bahan ajar, dan selain itu guru juga dituntut untuk terus menerus meningkatkan
kemampuannya karena kemampuan guru dalam merancang bahan ajar menjadi
hal yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar dan
pembelajaran siswa melalui bahan ajar (Wahyudi, dkk. 2014).
Menurut Faujiah (2013) bahan ajar merupakan komponen materi yang
disusun secara sistematis untuk digunakan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu bahan ajar harus jelas dan mudah dimengerti
sehingga menumbuhkan motivasi belajar. Nugraha (2013) menyatakan bahan ajar
terdiri atas bahan cetak seperti handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leatflet, wallchart, foto/gambar dan non cetak seperti model/maket. Berdasarkan
akar permasalahan di atas, maka diperlukan bahan ajar sebagai sumber belajar
yang mudah dipahami siswa, bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
modul.
Modul merupakan suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan
tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa (Rusman,
2011). Menurut Prastowo (2014) pembelajaran dengan modul memungkinkan
siswa yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat
menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan siswa lainnya.
Khotim (2015) juga menyatakan bahwa modul digunakan sebagai suplemen
sumber belajar bagi siswa dan dapat menunjang peran guru dalam proses
pembelajaran karena dalam menggunakan modul peran guru dapat diminimalkan,
sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa dan guru hanya
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran kimia.

berperan

3

Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan, oleh Silaban, dkk
(2014) diperoleh bahan ajar yang digunakan memenuhi kriteria sangat baik dan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi
(2014) diperoleh bahwa model pembelajaran berbasis masalah efektif diterapkan,
terlihat dari ketercapaian target pembelajaan diperoleh aktivitas siswa, peserta
didik mencapai nilai KKM, dan peserta didik memiliki sikap baik. Penelitian yang
dilakukan Khotim (2015) diperoleh bahwa modul berbasis masalah layak dan
efektif digunakan sebagai sumber belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh
Suardana (2006) diperoleh meningkatnya hasil belajar mahasiswa dengan ratarata 71,65 %. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi (2014) diperoleh bahan
ajar dapat meningkatkan hasil belajar dengan rata-rata keseluruhan yaitu 91,81%
siswa merespon positif.
Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis ingin mengembangkan
bahan ajar kimia Aldehid dan Keton di SMA dan penulis tertarik melakukan
penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada
Materi Aldehid Dan Keton di Sekolah Menengah Atas
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah pengembangan bahan
ajar berbasis masalah pada materi aldehid dan keton di Sekolah Menengah Atas.
1.3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran yang cenderung satu arah sehingga siswa kurang
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Materi pelajaran kimia yang sarat dengan konsep, abstrak dan
membosankan sehingga sulit dipahami
3. Kurangnya media pembelajaran seperti modul bagi siswa sehingga
kurang memotivasi semangat belajar siswa dalam pembelajaran kimia.

4

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Apakah bahan ajar yang telah disusun pada materi aldehid dan keton
telah memenuhi kriteria kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan
penyajian, kelayakan kegrafikaan standar BSNP?

2.

Bagaimana tanggapan dosen dan guru mengenai bahan ajar berbasis
masalah terhadap pembelajaran kimia?

1.5. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka masalah
dibatasi sebagai berikut:
1. Materi yang dikembangkan adalah Aldehid dan Keton
2. Materi yang akan diintegrasikan adalah pembelajaran berbasis masalah
yang sesuai dengan materi aldehid dan keton
3. Menyusun dan mengembangkan bahan ajar kimia pada materi aldehid
dan keton dari beberapa buku yang mengacu bahan ajar standar
mengikuti kriteria BSNP
4. Bahan ajar akan dikaji dan direvisi oleh dosen kimia, dan guru sampai
diperoleh bahan ajar standar
5. Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan dan penyusunan
bahan ajar standar.
1.6. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar yang sudah
ada sebelumnya melalui pengembangan pembelajaran dan integrasi pendidikan
yang digunakan untuk menciptakan bahan ajar yang jauh lebih menarik, efektif
dan jauh lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Adapun tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh bahan ajar berbasis masalah pada materi Aldehid dan
Keton yang telah memenuhi kriteria kelayakan isi, bahasa, penyajian dan
kegrafikaan standar BSNP.

5

1.7. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata
kepada tenaga pendidik (guru) dan siswa yaitu:
1. Mendapatkan bahan ajar kimia standar untuk siswa yang jauh lebih
mudah dipahami yang sesuai dengan kurikulum
2. Sebagai masukan bagi pendidik dalam bidang kimia bagaimana
mengembangkan materi ajar yang sesuai dengan kurikulum untuk
meningkatkan minat dan memicu peserta didik untuk dapat belajar
mandiri
3. Sebagai referensi bagi siswa dan calon guru untuk semangkin
terinspirasi dan tertantang untuk mengembangkan bahan ajar pada
materi lain.
4. Bagi

peneliti

merupakan

masukan

untuk

memperhatikan

pengembangan pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
1.8. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperjelas
pandangan mengenai beberapa istilah utama yang digunakan sebagai judul
penelitian.
1. Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral, dalam mencapai suatu hasil yang
lebih bermutu dari sebelumnya yang ada
2. Bahan ajar berbasis masalah merupakan suatu bahan ajar yang
melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap
metode ilmiah.
3. Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus
karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hidrogen.
Sedangkan keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai
sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil

45

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah :

1. Bahan ajar yang telah disusun pada materi aldehid dan keton telah memenuhi
kriteria kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, kelayakan
kegrafikaan standar BSNP.
2. Dosen dan guru memberikan pendapat yang positif mengenai bahan ajar
berbasis masalah pada materi aldehid dan keton yang dilihat berdasarkan
penilaian bahwa dosen memberikan penilaian pada angka 87,68% dan guru
memberikan penilaian pada angka 90,12%. Berdasarkan pada hasil penilaian
yang diberikan oleh dua pihak yaitu dua dosen kimia Unimed dan lima guru
kimia memberikan nilai pada rentang 81% - 100%, yang berarti bahan ajar
sangat valid, tidak perlu revisi dan layak digunakan.

5.2

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yag dilakukan, penulis menyarankan :

1. Sebelum menggunakan buku atau bahan ajar sebagai media pembelajaran,
seharusnya pengajar terlebih dahulu memeriksa isi buku yang akan digunakan
sehingga apabila ada kesalahan atau kekurangan baik dari segi urutan materi
serta dalam kebenaran konsep, dapat diperbaiki sebelum disampaikan kepada
siswa
2. Bahan ajar berbasis masalah pada pengajaran aldehid dan keton perlu
direkomedasikan untuk digunakan dalam proses belajar mengajar.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan bahan ajar kimia agar
menganalisis lebih banyak buku kimia kimia dan disarankan untuk
mengembangkan bahan ajar berbasis masalah agar dapat dijadikan sebagai
studi perbandingan untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata
pelajaran kimia.

46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Kedua), Penerbit
PT Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A.,(2008), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Astuti, R, P., Junaedi, I., (2013), Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa SMA kelas X, Lembar Ilmu
Kependidikan, 42 (2) :93-100
Wahyudi, B, S., Hariyadi,S., dan Hariani, S, A., (2014), Pengembangan
BahanAjar Berbasis Model Problem Based Learning Pada Pokok Bahasan
Koloid Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma, Pancaran 3
(3) : 83-92
Cholida, D.F., Muntholib, Aman., (2012), Pengembangan Bahan Ajar Materi
Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Menggunakan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk Siswa
SMA/MA, Jurnal Pendidikan : 1-6
Dewi, R.S., Haryono., dan Utomo, S.,B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi
Sosial dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Model Problem Based Learning
Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5
Surakarta, jurnal pendidikan 2 (1) :15-20
Faika,S., dan Slide,S., (2011), Analisis Kesulitan Mahasiswa Dalam Perkuliahan
dan Praktikum Kimia Dasar di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri
Makasar, Jurnal Chemical 12 (2) : 15-29
Faujiyah, R., Abdullah, A.G., dan Hakim, D.L., (2013), Pembelajaran Saintifik
Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah, jurnal
invotec 9 (2) : 165-178
Febriana, B.W., Ashadi, M. Masykuri., (2012), Pengembangan Modul Kimia
Berbasis Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Senyawa
Hidrokarbon dan Turunannya Kelas XI SMK Kesehatan Ngawi, Jurnal
Pendidikan: 1-10
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Medan.

47

Haryati, M., (2009), Model Dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan, Gaung Persada Perss, Jakarta
Haryati, S, (2012), Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model
Penelitian Dalam Bidang Pendidikan, jurnal pendidikan 37 (1) : 11-26
Hilmi, M., Ikawati, A., Nurhayati, A., dan Widodo, A.T., (2015), Penerapan
Model Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Ketercapaian
Kompetensi Siswa, Chemsitry in Education 4 (2) : 43-49
Jaya, S.P.S., (2011), Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X Semester 2 di
SMK Negeri 3 Singaraja, Jurnal Pendidikan: 1-26
Khotim, H.N., Nurhayati, S., dan Hadisaputro, S., (2015), Pengembangan Modul
Kimia Berbasis Masalah Pada Materi Asam Basa, Chemistry in Education 4
(2) : 64-69
Majid, A., (2011), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Mardapi, D., (2007), Buletin BSNP : Media Komunikasi dan Dialog Standar
Pendidikan, Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta.
Munadi,Y., (2008), Media Pembelajaran, Gaung Persada Perss, Jakarta
Natawidjaya,R., (1985), Penuntun Penggunaan Buku Pelajaran Utama, Kencana
Mukti, Jakarta
Nugraha, D.A., Binadja, A., dan Supartono, (2013), Pengembangan Bahan Ajar
Reaksi Redoks Bervisi Sets, Berorientasi Konstruktivistik, Journal of
Innovative Science Education 2 (1) : 27-34
Nuryanto., Utami, B., dan S, A.N.C., (2015), Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Macromedia Flash Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Presentasi Beajar Siswa
Pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI Siswa SMA Negeri 2
Karanganyar Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4
(4) 87-94

48

Ngalimun., (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,
Banjarmasin
Ngatino., (2011), Pembelajaran Berbasis Masalah yang Diintegrasi dngan Media
Animasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa, Tesis,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan
Parmin, dan Peniati, E., (2012), Pengembangan Modul Mata Kuliah Strategi
Belajar Mengajar IPA Berbasis Penelitian Pembelajaran, Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia 1 (1) : 8-15
Prastowo, A., (2014), Pengembangan Bahan Ajar Tematik, Kencana, Jakarta.
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Maykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X
SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia (JPK) 3 (3) : 40-48
Rizqi, A. M., Parmin, Sri. H., (2013), Pengembangan Modul IPA Terpadu
Berkarakter Tema Pemanasan Global Untuk Siswa SMP/Mts, Jurnal
Pendidikan 2(1):1-6
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Rusimamto, P.W., Agung, A.I., Agustinah,I, (2014), Pengembangan Modul Ajar
Mata Kuliah Fisika II Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif,
Jurnal Aptekindo, 7(1) : 899-909
Sani, M., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Proyek Pada
Mata Kuliah Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Listrik di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Surabaya, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro
4(1): 259-267
Silaban, R., Silaban, S., Panggabean, F.T.M., dan Ginting, E., (2014),
Pengembangan Bahan Ajar Inovatif Rumus Kimia dan Persamaan Reaksi
Berbasis Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL), Laporan
Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan

49

Singarimbun, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif Pada Pokok
Bahasan Reduksi dan Oksidasi Berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi
Pendidikan Karakter, Laporan Hasil Penelitian, Pendidikan Kimia
Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Sinaga,Rudyanto., (2013), Pengembangan Modul Pembelajaran Inovatif Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pengajaran Hidrokarbon,
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate
317414.%20409131068%20ABSTRAK.pdf (diakses pada 4 Mei 2016).
Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi
Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa, Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung : 237-246
Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Asesmen Kompetensi Praktikum
Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction (TWSD) Bagi
Mahasiswa Calon Guru., Disertasi, UPI, Bandung.
Sugiyono, (2008), Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Susilo, A.B., (2012), Pengembangan Model Pembelajaran IPA Berbasis Masalah
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berpikir Kritis Siswa SMP,
Journal of Primary Educational 1 (1) : 58-63
Suyanti, R., (2010), Srategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta
Silitonga, P., M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Trianto, (2014), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan
Kontekstual, Prenadamedia, Jakarta
Wahyuni, S., Widiarti, Nuni., (2010), Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah
Berorientasi Chemo Entrepreneurship Pada Praktikum Kimia Fisika, Jurnal
Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1) : 484-496
Wena, M., (2010), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,
Jakarta
Wiwin ,W., M, F, Liliasari., dan Supriyanti, T., (2011), Pembelajaran Berbasis
Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Dan
Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Larutan Penyangga, Jurnal
Pengajaran FMIPA, 16 (2): 116-121