2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pemutih kulit wajah 2.3.1. Usia
Usia adalah lamanya waktu hidup dari sejak dilahirkan hingga sekarang Menurut teori perkembangan psikososial Erikson tahap perkembangan manusia menurut umur
dibagi dalam delapan tahapan. Tiga diantaranya yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:
a. Adolescence Remaja : 20 tahun
b. Early adult hood Dewasa Awal : 21-30 tahun
c. Young and middle adult dewasa pertengahan : 30 tahun
Usia sangat mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Pada usia antara 20-30 tahun, fungsi fisiologi tubuh termasuk kulit mencapai puncak kemudian akan menurun sedikit
demi sedikit sesuai dengan bertambahnya umur. Kemunduran fisik yang terjadi setelah usia puncak, yang makin nyata pada usia akhir 40 tahun umumnya akan membawa
wanita pada kesadaran bahwa kecantikannya mulai hilang dengan munculnya gangguan pigmentasi kulit terutama diwajah misalnya melasma dengan insiden terbanyak pada usia
30-40 tahun dan menurunnya elastisitas kulit wajah akibat berkurangnya produksi serum vitamin D. Wanita biasanya merasa risau dan tertekan, karena hal tersebut bagi wanita
berarti kehilangan daya tariknya. Kecemasan yang muncul ini, dapat membuat wanita merasa rendah diri dan kurang menarik seiring dengan bertambahnya usia. Hal inilah
yang dapat menjadi alasan utama bagi para wanita untuk menggunakan berbagai kosmetik termasuk pemutih kulit wajah untuk mengembalikan rasa percaya diri dan daya
tariknya. Umur sangat mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku, yaitu seseorang akan
berubah seiring dengan perubahan kehidupannya. Perkembangan emosional akan sangat mempengaruhi keyakinan dan tindakan seseorang terhadap status kesehatan dan
pelayanan kesehatan.
2.3.2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan tindakan terhadap suatu objek tertentu yang terjadi melalui penciuman, rasa dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
Universitas Sumatera Utara
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior. Sebelum orang mengadopsi prilaku baru atau berprilaku baru, didalam
diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni : Awareness menyadari adanya stimulus, interest merasa tertarik terhadap suatu stimulus, evaluation menimbang-
nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut, trial mencoba dan adoption dengan berprilaku baru terhadap stimulus tersebut Notoadmojo, 2003.
Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun hubungan positif antara kedua variabel ini telah diperlihatkan didalam sejumlah
penelitian yang dilakukan sampai saat ini. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan pribadi terjadi, tetapi tindakan
kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya bertindak atas dasar
pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Notoatmodjo 2003 dalam Widianti 2007, pengetahuan seseorang
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a.
Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang
lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. b.
Tingkat pendidikan Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan
yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah. c.
Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun, baik keyakinan yang positif
maupun keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. d.
Fasilitas Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan
seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, dan lain-lain. e.
Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang.
Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
f. Sosial budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
Dampak buruk dari penggunaan pemutih kulit sebenarnya cukup dikenal oleh wanita, akan tetapi tampaknya pengetahuan mengenai hal ini tidak berpengaruh terhadap
penggunaan dan kepopuleran pemutih kulit .
2.2.3. Pendapatan