Komunikasi Pemasaran Kerangka Teori

Ketiga, pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Hal ini adalah karena pesan yang disampaikan ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu. Keempat, media kommunikasi massa menimbulkan keserempakan pada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Kelima, komunikan komunikasi massa bersifat heterogen dan anonim. Keberadaannya terpencar- pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi. Masing-masing berbeda dalam berbagai hal jenis kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, dll. Komuniasi massa berfungsi menyebarluaskan informasi, media sosialisasi, motivasi, bahan diskusi, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan serta integrasi Cangara, 2005: 57.

I.5.2 Komunikasi Pemasaran

William G. Nickels Swatha, 1997:345 berpendapat bahwa komunikasi pemasran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Komunikasi pemasran adalah komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan cara tatap muka ataupun bermedia yang sifatnya membujuk serta membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan penjualan produk dan jasa. Universitas Sumatera Utara Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan atau produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Pada kenyataannya tidak semua konsumen mengetahui bagaimana cara memenuhi kebutuhannya atau tidak tidak menyadari adanya produk yang mampu memenuhi kebutuhannya. Konsumen mungkin akan aktif mencari informasi tersebut. Pada sisi lain produsen menyadari situasi tersebut sehingga berusaha mengirim dan menyebarkan informasi tentang produk adanya produk baru, manfaat dan kegunaan produk, harga, dimana dan kapan dapat dibeli, dsb kepada mereka. Meskipun telah mengetahui informasi well informed, belum tentu konsumen akan memilih atau membeli kembali produk perusahaan karena belum bersedia membeli sekarang, adanya produk lain yang sejenis, adanya barang pemgganti, merasa harga terlalu mahal, kurang dapat memenuhi kebutuhan, dsb. Produsen perlu membujuk dan mengingatkan selalu mereka agar bersedia membeli maupun memilih kembali produk perusahaan. Untuk semua itu produsen perlu melakukan kegiatan promosi dan berkomunikasi kepada konsumen. Karena kegiatan promosi pada dasarnya adalah proses komunikasi antara produsen dengan konsumen, maka pemahaman komunikasibagi produsen sangat diperlukan. Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada umumnya tidak jauh berbeda. Model komunikasi pemasarn meliputi sender atau juga disebut sumber atau source. Kedua disebut dengan encoding yaitu proses menerjemahkan Universitas Sumatera Utara tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima agency iklan, tenaga penjualan, iklan, personal selling, sales promotion, public relation, dan direct merketing, ketiga adalah tranmisi, yaitu penyampaian pesan mnelalui media radio, tv, surat kabar, majalah dan brosur, keempat adalah decoding, yaitu tindakan konsumen sebagai penerima pesan respons dan interpretasi dari penerima, kelima adalah feedback tindakan yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan.

I.5.3 Media Massa

Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan NutriSari Versi Joshua Suherman Di Televisi Swasta Indonesia Terhadap Brand Awareness Para Atlet Baseball dan Softball PengCab Perbasasi Medan)

5 84 111

Implikatur Percakapan Iklan Produk Kosmetik di Televisi: Tinjauan Pragmatik

43 285 101

Gambaran Tayangan Iklan Fast Food (Makanan Siap Saji) Di Televisi Dan Kebiasaan Makan Fast Food (Makanan Siap Saji) Dan Kejadian Obesitas Pada Pelajar Di Sma Swasta Cahaya Medan Tahun 2013

6 75 135

Pengaruh Iklan Sampo Pantene di Televisi Terhadap Preferensi Konsumen (Studi Kasus Mahasiswi AMIK MBP Medan)

4 60 103

Pengaruh Penayangan Iklan simPATI freedom Di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

2 36 99

Pengaruh Tayangan Iklan Televisi Terhadap Brand Equity Kartu Prabayar Simpati Pada Mahasiswa Fisip USU

4 29 126

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

PENDAHULUAN PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 5 35

PENUTUP PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 27

PERSEPSI MAHASISWA KOMUNIKASI TERHADAP IKLAN PRODUK KOSMETIK PRIA ( Studi Deskriptif Tentang Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP UNS Terhadap Tayangan Iklan Produk Kosmetik Pria di Televisi )

0 1 87