A. Identifikasi variabel penelitian

24

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran sikap terhadap pemberlakuan hukuman cambuk pada masyarakat Aceh. Menurut Azwar 1998 penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat, fakta dan karakteristik mengenai sample atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan gambaran sikap terhadap pemberlakuan hukuman cambuk pada masyarakat Aceh. Data yang dikumpulkan hanya bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun mempelajari implikasi.

III. A. Identifikasi variabel penelitian

Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sikap terhadap penerapan hukuman cambuk pada masyarakat Aceh. III.B. Defenisi Operasional Defenisi operasional merupakan suatu defenisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang diamati Azwar, 2000. III.B.1. Denisi Operasional Sikap Definisi operasional dari sikap adalah sebuah kecendrungan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu dalam situasi sosial. Sikap merujuk pada evaluasi individu terhadap berbagai aspek dunia sosial serta bagaimana evaluasi tersebut memunculkan rasa suka atau tidak suka individu terhadap isu, ide, orang lain, kelompok sosial dan objek Baron, 2004. Hal ini diungkap dengan skala Universitas Sumatera Utara 25 yang disusun berdasarkan komponen-komponen sikap yang dikemukakan oleh azwar 2005. Aitem pernyataan skala sikap dibuat dalam bentuk skala Likert. Item terdiri dari pernyataan dengan 4 empat pilihan jawaban yaitu : sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS, dan sangat tidak sesuai STS. Skala digunakan dalam bentuk pernyataan fovourable mendukung dan pernyataan unfavourable tidak mendukung. III.B. 2. Definisi operasional Hukuman Cambuk Hukuman cambuk merupakan jenis hukuman badan. Alat cambuk atau pemukul terbuat dari rotan berdiameter 0,75 cm hingga 1 cm, dengan panjang 1 meter. Pelaksanaan hukuman cambuk ini merupakan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh sebagaimana yang diatur dalam peraturan Daerah Qanun Propinsi NAD Nomor 13 Tahun 2004 tentang perjudian maisir, minuman keras Khamr, dan zina khalwat. Dalam qanun disebutkan, setiap orang dilarang melakukan perjudian maisir, minuman keras Khamr, dan zina khalwat. Bagi yang melanggar diancam sanksi cambuk di muka umum sebanyak 6-12 kali. III. B. 3. Definisi operasional Masyarakat Aceh Masyarakat Aceh adalah sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang Aceh sebagai sebuah entitas etnis dan wilayah tertentu yang sangat berbeda dengan etnis atau wilayah lainnya di Indonesia. Masyarakat Aceh adalah masyarakat yang pluralistis dan terbuka memiliki hubungan kekerabatan yang telah terbina sejak beberapa abad yang lalu. Masyarakat Aceh tunduk dan taat kepada Islam serta memperhatikan fatwa ulama dan melaksanakan penerapan syariat Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Universitas Sumatera Utara 26 Skor total yang diperoleh merupakan gambaran sikap terhadap penerapan hukuman cambuk pada masyarakat Aceh. III.C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel Masalah populasi dan sampel yang dipakai dalam penelitian merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan. Populasi adalah objek, gejala atau kejadian yang diselidiki terdiri dari semua individu untuk siapa kenyataan- kenyataan yang diperoleh dari sampel penelitian itu hendak digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Aceh Sedangkan sampel merupakan sebahagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama Hadi, 2000. III.C.1.Karakteristik Populasi Menurut Azwar 2000 subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini memiliki karakteristik : 1. Masyarakat Aceh Pemilihan masyarakat Aceh adalah karena masyarakat Aceh, dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah berdasarkan Undang- undang Nomor 22 Tahun 1999, UU Nomor 44 Tahun 1999, tentang penyelenggaraan keistimewaan Aceh dan UU Nomor 18 Tahun 2001, menerapkan pelaksanaan Syariat Islam yang diatur dalam Perda Nomor 5 Tahun 2001 Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Djalil, 2003. 2. Pernah mengikuti pendidikan di Sekolah formal dan Dayah pesantren. Universitas Sumatera Utara 27 Pertimbangan ini dilakukan karena lembaga pendidikan sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu Azwar, 2005. 3. Pengalaman pribadi Penentuan karakteristik menurut pengalaman pribadi dilakukan karena menurut Azwar 2005 pengalaman pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi sikap. Apa yang telah dan sedang dialami individu akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan individu tersebut terhadap stimulus sosial.

III. C. 2. Teknik Pengambilan Sampel