D. 2. Metode Pengambilan Sampel D. 3. Jumlah Sampel Penelitian E. Metode Pengambilan Data

3. Berusia 21-60 tahun. Usia tersebut mencakup tiga tahap perkembangan yaitu, masa dewasa awal 21-30 tahun, dewasa madya 31-60 tahun, dewasa lanjut 60 tahun sampai kematian. Masa dewasa menurut Battista Almond juga merupakan waktu untuk seorang manusia mengeksplorasi dan mengeksploitasi identitas dirinya yang telah terbentuk pada tahap perkembangan sebelumnya melalui pilihannya akan gaya hidup, hubungan dan pekerjaan. Pada masa ini biasanya seseorang memperbaharui sesuatu yang ia ketahui tentang hidup, mencapai pemahaman baru mengenai dirinya dan menentukan jalan hidupnya, dan pada masa dewasa inilah seorang individu juga menilai kembali prioritas dan nilai personal mereka yang nantinya berpengaruh pada kemampuannya untuk memperoleh cinta, kesenangan, dan rasa kebermaknaan dalam hidupnya Corr, Nabe Corr, 2003.

III. D. 2. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel berarti mengambil suatu bagian dari populasi sebagai wakil representasi dari populasi itu. Sedangkan teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dan dengan memperhatikan sifat-sifat serta penyebaran populasi. Dalam penelitian ini, responden diperoleh melalui teknik non probability sampling secara incidental yang berarti pemilihan sampel dari populasi didasarkan pada faktor kebetulan dan kemudahan dijumpainya sampel yang sesuai dengan karakteristik tertentu, dapat menghemat tenaga dan biaya, responden juga dapat memilih waktu senggang untuk mengisi agar tidak Universitas Sumatera Utara terlalu terganggu bila dibandingkan dengan wawancara. Kekurangan dari metode ini adalah hasil yang didapatkan tidak dapat digeneralisasikan pada populasi Hadi, 2000.

III. D. 3. Jumlah Sampel Penelitian

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang waria yang berada di daerah Medan Marelan.

III. E. Metode Pengambilan Data

Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala kuesioner sebagai alat pengumpul data. Metode kuesioner mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri self report atau setidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi Hadi, 2000. Hadi 2000 menyatakan bahwa skala dapat digunakan dalam penelitian berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut: 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada penyelidik adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh penyelidik. Kelebihan dari penggunaan metode kuesioner Notoatmodjo, 2005 adalah: 1. Dalam waktu singkat serentak dapat memperoleh data yang banyak. 2. Menghemat tenaga dan biaya. Universitas Sumatera Utara 3. Responden dapat memilih waktu senggang untuk mengisinya, sehingga tidak terlalu terganggu bila dibandingkan dengan wawancara. 4. Secara psikologis subjek penelitian tidak merasa terpaksa, dan dapat menjawab lebih terbuka. Kekurangan dari penggunaan metode kuesioner Notoatmodjo, 2005 adalah: 1. Jawaban akan lebih banyak dibumbui dengan sikap dan harapan- harapan pribadi, sehingga lebih bersifat subjektif. 2. Tidak dapat dilakukan untuk golongan masyarakat yang buta huruf. 3. Apabila responden tidak memahami pernyataantidak dapat menjawab, akan terjadi kemacetan, dan mungkin responden tidak akan menjawab seluruh angket. 4. Sangat sulit untuk memutuskan pertanyaan-pertanyaan secara cepat dengan menggunakan bahasa yang jelas atau bahasa yang sederhana.

III. E. 1. Skala LRI Life Regard Index