BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini dan selanjutnya hasil-hasil penelitian yang diperoleh akan
didiskusikan. Pada akhir bab ini akan dikemukakan saran-saran prkatis dan metodologis sesuai dengan hasil untuk penelitian berikutnya dengan tema yang
sama.
V. A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil utama dan hasil tambahan penelitian, maka penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
1. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik
menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa makna hidup pada subjek penelitian lebih
tinggi dari rata-rata makna hidup berdasarkan skala makna hidup. 2.
Berdasarkan kategorisasi mean empirik dari skala LRI mayoritas subjek penelitian kurang memandang positif hidupnya atau merasa hidupnya
kurang bermakna 41,93, tetapi 24,19 subjek penelitian memandang hidupnya secara sangat positif atau merasa hidupnya sangat bermakna
dalam suatu kerangka acuan tertentu, dan sedang berada dalam proses pemenuhan makna hidup. Selanjutnya 19,35 subjek penelitian
memandang hidupnya secara positif dan bermakna, dan sedang berada dalam proses pemenuhan, sedangkan 14,51 memandang hidupnya
Universitas Sumatera Utara
tidak positif atau merasa hidupnya tidak bermakna dan tidak berada dalam proses pemenuhan dari makna hidupnya.
3. Hasil perbandingan antara skor mean empirik lebih besar dibandingkan
dengan mean hipotetik pada sub-scale framework. Subjek penelitian lebih mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan tertentu
berdasarkan suatu perspektif atau tujuan hidup tertentu framework dibandingkan dengan rata-rata pada umumnya.
4. Berdasarkan kategorisasi framework dapat dilihat bahwa subjek penelitian
sangat mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan berdasarkan suatu perspektif 56,5, sedangkan 29 subjek penelitian mampu
melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan tertentu, dan 14,5 subjek penelitian kurang mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka
acuan berdasarkan suatu perspektif. 5.
Berdasarkan hasil perbandingan pada sub-scale fulfillment didapatkan bahwa skor mean empirik lebih tinggi dibandingkan dengan mean
hipotetik. Hal ini berarti bahwa subjek penelitian memandang tujuan hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan
dibandingkan dengan rata-rata pada umumnya. 6.
Berdasarkan kategorisasi sub-skala fulfillment diperoleh bahwa 46,8 subjek penelitian merasa sangat mampu memandang bahwa tujuan
hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan, 37,1 subjek penelitian merasa mampu memandang bahwa tujuan
hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan , sedangkan 14,5 merasa kurang mampu memandang bahwa tujuan
Universitas Sumatera Utara
hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan dan 1,6 subjek penelitian merasa tidak mampu memandang bahwa tujuan
hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan. Hal ini berarti secara umum waria mampu memandang bahwa tujuan
hidupnya setidaknya berada dalam proses pemenuhan makna hidup. 7.
Berdasarkan hasil tambahan, maka diperoleh: a.
Usia dewasa tengah lebih berkomitmen terhadap nilai-nilai tertentu atau percaya terhadap keyakinan-keyakinan tertentu
dan memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan dewasa awal.
b. Jenjang pendidikan SMU lebih berpikir positif terhadap hidup
yang dijalani, lebih puas dan bahagia dibandingkan dengan jenjang pendidikan SMP, SD dan Diploma.
c. Pekerja salon lebih dapat memaknai hidup, berpikir mengenai
kehidupan yang dijanani dengan pemikiran positif dibandingkan dengan pedagang, pekerja seks komersil dan
penyanyi cafebar.
V. B. DISKUSI Berdasarkan hasil utama penelitian diperoleh bahwa mean empirik lebih