3. Responden dapat memilih waktu senggang untuk mengisinya,
sehingga tidak terlalu terganggu bila dibandingkan dengan wawancara. 4.
Secara psikologis subjek penelitian tidak merasa terpaksa, dan dapat menjawab lebih terbuka.
Kekurangan dari penggunaan metode kuesioner Notoatmodjo, 2005 adalah: 1.
Jawaban akan lebih banyak dibumbui dengan sikap dan harapan- harapan pribadi, sehingga lebih bersifat subjektif.
2. Tidak dapat dilakukan untuk golongan masyarakat yang buta huruf.
3. Apabila responden tidak memahami pernyataantidak dapat menjawab,
akan terjadi kemacetan, dan mungkin responden tidak akan menjawab seluruh angket.
4. Sangat sulit untuk memutuskan pertanyaan-pertanyaan secara cepat
dengan menggunakan bahasa yang jelas atau bahasa yang sederhana.
III. E. 1. Skala LRI Life Regard Index
Skala yang digunakan adalah LRI yang dibuat dalam bentuk skala model Likert dengan 4 empat buah alternative jawaban, yaitu: Setuju S, Agak Setuju
AS, Agak Tidak Setuju ATS dan Tidak Setuju TS. Aitem dalam skala ini disusun berdasarkan Framework dan Fulfillment berdasarkan teori dari Batistta
Almond 1973, terbagi dalam dua arah, yaitu aitem yang bersifat favourable dan aitem yang bersifat unfavourable. Adapun pemberian skor untuk aitem favourable
dan unfavourable Azwar, 2000 adalah:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Item Fovourabel dan Unfovourabel
S AS
ATS TS
Favourable 4 3 2 1
Unfourable 1 2 3 3
III . E. 2.
Uji Coba Alat Ukur
Alat ukur penelitian tersebut sebelum digunakan untuk memperoleh data- data penelitian, diujicobakan terlebih dahulu agar diperoleh alat ukur yang valid
dan reliabel. Hal-hal yang dilakukan pada saat uji coba alat ukur adalah:
III. E. 2. a. Validitas alat ukur
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument atau alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya dan memberikan
hasil yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud diadakannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
content validity yaitu sejauh mana aitem-aitem dalam skala telah komprehensif mencakup semua aspek dalam penelitian dan tingkat relevansinya. Validitas isi
dalam penelitian ini diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional. Validitas isi dicapai dengan bantuan dari professional judgement yaitu
dosen pembimbing peneliti dan ahli bahasa . Skala ini juga dibantu dengan validitas tampilan yaitu validitas yang didasarkan pada penilaian format tampilan
ukur yang dilakukan dengan cara membuat tampilan fisik alat ukur yang rapi, penggunaan kata, dan petunjuk pengerjaan yang sederhana agar subjek penelitian
termotivasi untuk mengisi alat ukur tersebut Azwar, 2000.
Universitas Sumatera Utara
III. E. 2. b. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai
dengan fungsi ukur tes. Dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh alat ukur secara keseluruhan Azwar, 2000.
Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang
relevan, yaitu skor total alat ukur itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang dianalisis dengan bantuan aplikasi
komputer program SPSS for Windows Release Versi 15.0. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien aitem total yang dikenal dengan indeks diskriminasi
aitem Azwar, 2000. Batasan dari daya beda aitem merupakan suatu konvensi kesepakatan
umum, tetapi peneliti dapat menentukan sendiri batasan yang diinginkan dengan mempertimbangkan isi dan tujuan skala yang sedang disusun Azwar, 2005.
Berdasarkan tabel product moment Arikunto, 2006 nilai koefisien korelasi dengan jumlah sample 100 orang adalah r = 0,195.
III. E. 2. c. Reliabilitas Alat Ukur