BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
Pada bab ini akan menguraikan gambaran umum subjek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa terhadap data penelitian sesuai
dengan masalah yang akan dijawab maupun analisa tambahan atas data yang ada.
A. Gambaran Subjek Penelitian
Subjek penelitian berjumlah 62 orang waria yang berdomisili di sekitar kota Medan. Melalui skala yang disebarkan ke subjek, diperoleh gambaran subjek
penelitian berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan subjek. Selain itu dari skala penelitian juga akan diperoleh gambaran makna hidup pada waria.
A. 1. Usia
Berdasarkan usia, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3 Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Usia Jumlah N
Persentase
21 - 30 tahun 38
61,3 31 - 60 tahun
24 38,7
60 tahun keatas
Total 62 100
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa subjek berusia dewasa awal 21- 30 tahun yaitu sebanyak 38 orang 61,3, lebih banyak dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
subjek yang berusia dewasa tengah 31-60 tahun yaitu sebanyak 24 orang 38,7, sedangkan subjek dengan usia 60 tahun keatas tidak ditemui 0.
A. 2. Pendidikan
Berdasarkan pendidikan, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4 Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah N
Persentase
SD 5 8,1
SMP 22 35,5
SMU 32 51,6
Diploma 3 4,8
Total 62 100
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan subjek yang terbanyak adalah SMU sebanyak 32 orang 51,6, tingkat pendidikan subjek
yang paling sedikit adalah Diploma sebanyak 3 orang 4,8.
A. 3. Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5 Penyebaran Subjek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah N
Persentase
Pekerja Seks Komersil 25
40,3 Pekerja Salon
20 32,3
Penyanyi CafeBar 10
16,1 Pedagang 7
11,3
Total 62 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa pekerjaan subjek yang terbanyak adalah Pekerja Seks Komersil PSK sebanyak 25 orang 40,3, dan pekerjaan
subjek yang paling sedikit adalah pedagang sebanyak 7 orang 11,3.
B. Hasil Utama Penelitian
Deskripsi data makna hidup dari hasil penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik pada tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6 Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik
Skala LRI N
Mean Standar
Deviasi Min
Max Empirik 62 70,18
11,894 48 96
Hipotetik 62 60 12
24 96
Berdasarkan tabel 6 diperoleh gambaran bahwa mean hipotetik sebesar 60 dengan standard deviasi sebesar 12,236 lebih kecil dibandingkan dengan mean
empirik sebesar 70,18 dengan standard deviasi 11,894. Hal ini berarti bahwa subjek penelitian memandang hidupnya lebih positif dibandingkan dengan makna
hidup rata-rata berdasarkan skala LRI. Mengingat cara pengambilan sampel pada penelitian adalah incidental
sehingga sample kurang bisa mempresentasikan populasi maka pengkategorian dalam penelitian ini menggunakan data empirik.
Kategorisasi penilaian sub-skala ini dibagi kedalam empat kelompok yang pembagiannya berdasarkan mean empirik dan menggunakan jarak 1 standar
deviasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 Kategorisasi LRI
Kategorisasi LRI Jumlah
Persentase Sangat tinggi
82,07 X 15
24,19 Tinggi
70,18 X ≤ 82,07
12 19,35
Rendah 58,28 X
≤ 70,18 26
41,93 Sangat rendah
≤ 58,28 9
14,51
Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa makna hidup pada subjek penelitian berdasarkan skala LRI diperoleh bahwa jumlah subjek paling banyak
terdapat pada kategori rendah sebanyak 26 orang 41,93, kemudian sangat tinggi sebanyak 15 orang 24,19 dan tinggi sebanyak 12 orang 19,35 dan
sangat rendah berada pada urutan terakhir dengan jumlah 9 orang 14,51. Mayoritas subjek penelitian kurang memandang positif hidupnya atau merasa
hidupnya kurang bermakna 41,93, tetapi 24,19 subjek penelitian memandang hidupnya secara sangat positif atau merasa hidupnya sangat
bermakna dalam suatu kerangka acuan tertentu, dan sedang berada dalam proses pemenuhan makna hidup. Selanjutnya 19,35 subjek penelitian memandang
hidupnya secara positif dan bermakna, dan sedang berada dalam proses pemenuhan, sedangkan 14,51 memandang hidupnya tidak positif atau merasa
hidupnya tidak bermakna dan tidak berada dalam proses pemenuhan dari makna hidupnya.
Tabel 8 Perbandingan
Mean Empirik dan Mean Hipotetik Sub-Skala LRI Framework
Framework N Minimum Maximum Mean Std. Devation
Empirik 62 25 52
38,50 6,748
Hipotetik 62 13
52 32,50
6,50
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 8 diperoleh bahwa mean empirik 38,50 dengan standar deviasi 6,748 lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik 32,50 dengan standar
deviasi 6,50. Subjek penelitian lebih mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan tertentu berdasarkan suatu perspektif atau tujuan hidup tertentu
framework dibandingkan dengan rata-rata pada umumnya.
Tabel 9 Kategorisasi Framework
kategorisasi Framework Jumlah Persentase
sangat tinggi 45,24 X
35 56,5
tinggi 38,50 X 45,24
18 29
rendah 31,75 X 38,50
9 14,5
sangat rendah 31,75 X
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa subjek penelitian sangat mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan berdasarkan suatu perspektif 56,5,
sedangkan 29 subjek penelitian mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan tertentu, dan 14,5 subjek penelitian kurang mampu melihat
hidupnya dalam suatu kerangka acuan berdasarkan suatu perspektif.
Tabel 10 Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik
Sub-Skala LRI Fulfillment Fulfillment N Minimum Maximum Mean Std.
Devation Empirik 62 17
44 31,68
5,886 Hipotetik 62
11 44
27,50 5,50
Dari tabel 10 diperoleh mean empirik 31,68 dengan standar deviasi 5,886 lebih besar dibandingkan dengan mean hipotetik 27,50 dengan standar deviasi
5,50. Hal ini berarti subjek penelitian memandang bahwa tujuan hidupnya telah
Universitas Sumatera Utara
terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan fulfillment dibandingkan dengan rata-rata pada umumnya.
Tabel 11 Kategorisasi Fulfillment
Kategorisasi Fulfilment Jumlah Persentase
sangat tinggi 37,56 X
29 46,8
tinggi 31,68 X 37,56
23 37,1
rendah 25,79 X 31,68
9 14,5
sangat rendah 25,79 X
1 1,6
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat kategorisasi Fulfillment, dari kategorisasi fulfillment diperoleh 46,8 subjek penelitian merasa sangat
mampu memandang bahwa tujuan hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan, 37,1 subjek penelitian merasa mampu
memandang bahwa tujuan hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan , sedangkan 14,5 merasa kurang mampu memandang
bahwa tujuan hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan dan 1,6 subjek penelitian merasa tidak mampu memandang bahwa
tujuan hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan.
Tabel 12 z-score Framework dan Fulfillment
SUBJEK FRAMEWORK FULFILLMENT 1 SR
T 2 R
R 3 ST
ST 4 R
R 5 R
R 6 R
SR 7 R
R 8 SR
T 9 SR
R 10 R
R
Universitas Sumatera Utara
11 R R
12 ST T
13 R R
14 R R
15 R R
16 SR R
17 R R
18 T ST
19 SR R
20 SR SR
21 R R
22 T R
23 R R
24 T R
25 R SR
26 ST T
27 T T
28 ST ST
29 R R
30 R R
31 T R
32 SR SR
33 T R
34 R T
35 T R
36 ST ST
37 ST ST
38 T T
39 ST T
40 R R
41 T R
42 R R
43 T SR
44 SR SR
45 R R
46 T ST
47 ST ST
48 SR R
49 R ST
50 T R
51 ST ST
52 T ST
53 ST ST
54 T T
55 ST ST
56 T ST
Universitas Sumatera Utara
57 SR SR
58 R T
59 ST ST
60 ST ST
61 R R
62 T T
Keterangan: ST
: Sangat Tinggi T :
Tinggi R :
Rendah SR
: Sangat Rendah Dari tabel 12 diatas dapat dilihat perbandingan antara framework dan
fulfillment pada masing-masing subjek penelitian.
D. Hasil Tambahan D. 1. Makna Hidup Berdasarkan Usia
Sebagai hasil tambahan dalam penelitian ini dipaparkan gamabaran makna hidup waria berdasarkan usia, yaitu tahap perkembangan dewasa awal dan dewasa
tengah.
Tabel 12 Berdasarkan usia
Usia Mean Total Mean Framework Mean Fulfillment
21 – 30 tahun 65,17
35,58 29,58
31 – 60 tahun 73,34
40,34 33,00
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa berdasarkan usia ternyata usia 31-60 tahun memandang hidupnya lebih positif, subjek penelitian pada rentan usia
31-60 tahun lebih mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan berdasarkan perspektif tertentu framework dan lebih dapat memandang bahwa
Universitas Sumatera Utara
tujuan hidupnya telah terpenuhi atau setidaknya berada dalam proses pemenuhan fulfillment dibandingkan dengan usia 21-30 tahun.
D. 2.Makna Hidup Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sebagai hasil tambahan dalam penelitian ini dipaparkan makna hidup waria berdasarkan jenjang pendidikannya.
Tabel 13 Berdasarkan pendidikan
Pendidikan Mean Total Mean Framework Mean Fulfillment SD 72,60
40,40 32,20 SMP 64,45 35,45
29,00 SMA 74,06 40,44
33,63 Diploma 66,67
37,00 29,67
Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa jenjang pendidikan SMA
memiliki mean total paling tinggi 74,06, jenjang pendidikan SMA memandang hidup lebih positif, merasa mampu melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan
tertentu berdasarkan suatu perspektif atau tujuan hidup tertentu framework dan jenjang pendidikan SMA memandang bahwa tujuan hidupnya telah terpenuhi atau
setidaknya berada dalam proses pemenuhan fulfillment dibandingkan dengan jenjang pendidikan lain yaitu SD 72,60, SMP 64,45 dan Diploma 66,67.
D. 3. Makna Hidup Berdasarkan Pekerjaan
Sebagai hasil tambahan dalam penelitian ini dipaparkan makna hidup waria berdasarkan pekerjaan yang digelutinya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12 Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Mean Total Mean Framework Mean Fulfillment PSK 70,04
38,52 31,52
PS 73 40,05
32,95 PC 63,6
34,80 28,80
Pdg 72 39,29
32,71
■ keterangan:
PSK : Pekerja seks komersil
PS : Pekerja salon
PC : Penyanyi cafebar
Pdg :
Pedagang
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat mean total dari jenis pekerjaan pekerja salon 73 dan pedagang 72 adalah mean total yang paling tinggi yang berarti
pekerja salon dan pedagang lebih dapat memaknai hidup dari segi framework kemampuan melihat hidupnya dalam suatu kerangka acuan, dan fulfillment
mampu memandang bahwa tujuan hidupnya sedang dalam proses pemenuhan dibandingkan dengan pekerja seks komersil 70,04 dan pekerja cafe 63,6.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN