Analisis Kestabilan Titik Tetap Model SIR vaksinasi Bilangan Reproduksi Dasar untuk model SIR vaksinasi

13

4.2.3 Analisis Kestabilan Titik Tetap Model SIR vaksinasi

Titik tetap E = , disubstitusikan ke dalam persamaan 13 sehingga akan diperoleh; [ ] Untuk memperoleh nilai eigen dari matriks jacobi di atas maka |J – I| = 0, sehingga diperoleh nilai eigen yaitu;  - - = 0 1 = - 0 2 = Jika i 0 untuk i = 1,2. Nilai 0 mengakibatkan 1 = - 0, jika 2 0 maka . Jika 1 0 dan 2 0, maka titik tetap bersifat stabil dan jika 1 0 dan 2 0, maka titik tetap bersifat sadel. Nilai mengakibatkan = 1. Jika 1 maka merupakan titik tetap stabil asimtotik. Dengan kata lain, syarat terjadinya bebas penyakit adalah bilangan reproduksi dasar harus kurang dari satu. Jika 1 maka akan tidak stabil. Dengan mengambil parameter positif diperoleh 1, sehingga merupakan titik tetap stabil asimtotik. Kestabilan sistem di titik tetap E 1 Tititk tetap = disubstitusikan pada persamaan 13, maka akan diperoleh matriks jacobinya sebagai berikut ini; [ ] Dari persamaan diatas diperoleh nilai eigen dari matriks jacobi yaitu; √ √ Dari persamaan di atas, titik tetap endemik hanya akan muncul ketika , sedangkan nilai merupakan bilangan real negatif atau berupa bilangan kompleks. Dengan bilangan real bernilai negatif untuk 1 sehingga menyebabkan titik akan stabil asimtotik.

4.2.4 Bilangan Reproduksi Dasar untuk model SIR vaksinasi

R dari model SIR diperoleh sebagai berikut; Persamaan di atas setelah dilinearisasi diperoleh sebagai berikut; 14 R = 4.2.5 Orbit dan Kestabilan Sistem Model SIR vaksinasi Orbit kestabilan diperoleh dengan menggunakan software Maple 12 sehingga diperoleh bentuk orbit seperti dibawah ini. Dengan memilih nilai-nilai parameter sebagai berikut: = 0.5, β = 0.8, = 0.4 dan ξ = 0.03, hal ini berimplikasi pada 1 maka akan diperoleh yang bersifat stabil dan yang bersifat tak stabil. Orbit disajikan sebagai berikut; Gambar 7. Orbit kstabilan model SIR dengan vaksinasi dibidang SI Gambar 8. Dinamika populasi S, I dan R menurut waktu tahun Pada gambar 8 di atas kita dapat melihat bagaimana hubungan individu rentan, infeksi dan pulih. Seiring berjalannya waktu poroporsi individu rentan akan semakin berkurang. Hal ini, disebabkan oleh kelompok individu rentan terjangkit penyakit dan memasuki kelompok individu infeksi. Pada waktu tertentu, proporsi individu pada kelompok rentan tidak mengalami perubahan lagi. Pada keadaan tersebut, sistem berada pada titik kesetimbangan. Kelompok individu infeksi mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh karena kelompok individu rentan tidak terjangkit penyakit setelah adanya penerimaan vaksin. Sehingga pada waktu tertentu kelompok individu rentan tidak memasuki individu I, semakin besar individu rentan yang tidak terjangkit penyakit maka kelompok individu infeksi akan semakin berkurang dan akan mencapai titik stabilan. Program vaksinasi dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit campak measles. Vaksinasi diasumsikan berhasil jika pada waktu tertentu penyakit akan menghilang dari populasi I. Bilangan reproduksi dasar dapat juga digunakan untuk menentukan apakah penyakit campak measles tersebut akan menghilang dari populasi I pada waktu tertentu jika nilai dan jika Penyakit campak measles akan ada sampai batas waktu yang tak terbatas. Upaya pencegahan penyebaran penyakit campak measles dapat dilakukan dengan program vaksinasi pada tingkat �. Pengaruh vaksinasi dapat dilihat dari prilaku proposi individu I yang bersifat endemik. Berdasarkan persamaan 4 tingkat vaksinasi minimum yang diperlukan dalam pencegahan penyebaran penyakit campak measles ialah = 0.4625. Menganalisis bagaimana pengaruh vaksinasi jika tingkat vaksinasi lebih kecil dari vaksinasi minimum. Gambar 9. Proporsi individu I pada saat nilai = 0.4625, = 0.3 , = 0.1, dan = 0 Dari gambar 9 menunjukan bahwa semua vaksinasi yang diberikan bahwa penyakit akan selalu ada dalam jangka waktu yang tak terbatas. Oleh karena itu, penyakit campak measles bersifat endemik. Dengan demikian vaksinasi yang dilakukan tidak berhasil membuat penyakit campak measles menghilang dari populasi individu I. Dengan demikian jika = 0.4625, maka penyakit campak measles tidak akan menghilang dari populasi individu I dalam jangka waktu yang tak terbatas. Kondisi kesetimbangan yang dicapai dalam individu I merupakan titik kesetimbangan endemik. Tabel 1. Titik Tetap, Bilangan Reproduksi Dasar dan Kestabilan. Titik Tetap Kestabilan 1, 0 1.86 -Stabil asimtotik - Takstabil 0.1 1, 0 1.67 -Stabil asimtotik -Takstabil 0.3 0.7, 0 1.3 -Stabil asimtotik -Takstabil Dari Tabel 1 dapat di lihat bahwa jika semakin tinggi tingkat vaksinasi yang diberikan maka nilai bilangan reproduksi dasar akan semakin menurun. Namun demikian c = 0.4625, nilai sehingga penyakit campak measles akan selalu ada dalam jangka waktu yang tak batas. Makinde 2007 menyatakan tingkat vaksinasi yang dilakukan harus lebih besar dari tingkat vaksinasi minimum yang diberikan agar penyebaran campak measles dapat dicegah dengan sangat baik. Oleh karena itu, selanjutnya akan dilakukan simulasi nilai yang lebih besar dari Selajutnya akan menganalisis bagaimana pengaruh vaksinasi jika tingkat vaksinasi yang diberikan lebih besar dari tingkat vaksinasi minimum. Gambar 10 . Proporsi individu I pada saat nilai = 0.4625, = 0.6, = 0.9 , dan =1 Dalam waktu kurang lebih 15 tahun maka sistem akan mencapai stabil dan mencapai titik stabi di = 0.5, 0. merupakan titik tetap bebas penyakit dikarenakan proporsi individu I = 0. Besarnya bilangan reproduksi dasar ialah = 0.74. Titik tetap bebas penyakit tersebut bersifat stabil asimtotis karena nilai . Jika setiap kelahiran memperoleh vaksin sebesar = 1. Diberikan vaksinasi pada tingkat = 1, maka proporsi individu I ditunjukan oleh warna biru. Untuk = 1, penyakit akan menghilang dari populasi dalam jangka waktu kurang lebih 15 tahun. Dalam waktu kurang lebih 15 tahun maka sistem akan mencapai stabil dan mencapai titik stabil di = 0.5, 0. Dengan demikian Penyakit campak measles akan menghilang dari populasi untuk nilai tingkat vaksinasi lebih besar dari tingkat vaksinasi minimum Semakin besar tingkat vaksinasi maka semakin cepat penyakit menghilang dari populasi. Tabel 2. Titik Tetap, Bilangan Reproduksi Dasar dan Kestabilan � Titik tetap Kestabilan 0.6 0.5, -0.2 0.74 -Stabil asimtotik -Takstabil 0.9 0.5, -0.4 0.19 -Stabil asimtotik -Takstabil 1 50, -16 -Stabil asimtotik -Takstabil Dari Tabel 2 dapat di lihat bahwa jika semakin tinggi tingkat vaksinasi yang diberikan maka bilangan reproduksi dasar akan semakin menurun. Namun demikian c = 0.4625, nilai sehingga penyakit campak measles akan selalu ada dalam jangka waktu yang tak batas. Tabel 2 juga menunjukkan bahwa untuk c = 0.4625, kenaikan tingkat vaksinasi dapat menyebabkan semakin menurunnya bilangan reproduksi dasar Untuk = 1, titik stabil pada proporsi kelompok individu rentan bernilai nol. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua individu rentan kebal dari penyebaran penyakit campak measles dan akan memasuki kelompok individu pulih. Titik stabil yang dicapai ialah titik tetap stabil bebas penyakit dikarenakan proporsi kelompok individu infeksi bernilai nol. 4.3 Model SEIR 4.3.1 Titik Tetap Untuk mendapatkan titik tetap diperoleh dari dua persamaan singular an , sehingga dari persamaan 4 diperoleh : = 0 15 = 0 didapat nilai titik tetap yaitu E s, e, i= 1, 0, dan E 1 s, e, i= Dengan menggunakan Software Maple 12 dan parameter yang digunakan , , , dan diperoleh nilai titik tetap yaitu E = 1, 0, 0 dan E 1 = 0.29, 0.22, 0.45 . E merupakan titik tetap tanpa penyakit dan E 1 merupakan titik tetap endemik. 4.3.2 Konstruksi Matriks Jacobi Untuk Model SEIR Misalkan sistem persamaan 6 dituliskan sebagai berikut: [ ] [ ] 15 dengan � � 16

4.3.3 Analisis Kestabilan Titik Tetap Model SEIR