dihasilkan dalam menahan beban yang diterima hingga briket pecah. Keteguhan tekan briket dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut :
P = MbA , Dimana :
P = Keteguhan tekan briket Kgcm
2
Mb = Beban yang diterima briket Kg A = Luas permukaan briket cm
2
3. ANALISIS PEMANFAATAN
a. Analisis Teknis pada pendirian industri biobriket ini meliputi analisis terhadap ketersediaan bahan baku, proses produksi, mesin, dan peralatan, serta kebutuhan tenaga kerja.
1.Ketersediaan Bahan Baku PT Sartitanam Pratama Ponorogo memproduksi tepung tapioka dari singkong segar
antara 500 – 700 ton dalam setiap minggunya data produksi tahun 2010. Jika banyaknya kulit singkong yang dihasilkan dalam proses produksinya sebesar 8-15 Grace, 1977 maka
asumsi limbah kulit singkong yang dihasilkan sebagai bahan baku biobriket adalah sebesar 40 tonminggu atau 170 tonbulan.
2. Proses Produksi Urutan proses pembuatan biobriket dari limbah kulit singkong ini meliputi proses
sortasi, penjemuran sinar matahari, karbonasi, pengecilan ukuran, pencampuran dengan bahan perekat, pengempaan, dan pengeringan. Urutan proses produksi yang dilakukan akan berbeda
dalam setiap perlakuan yang akan dipilih, untuk perlakuan dengan metode briket kayu, maka pembuatan biobriket dilakukan tanpa melalui proses pirolisis. Pada perlakuan dengan metode
briket arang, maka pembuatan biobriket dilakukan dengan proses pirolisis. 3. Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan pada pembuatan biobriket ini diantaranya adalah : alat timbang dengan kapasitas 250 Kg, peralatan pengayak yang terbuat dari saringan baja
dengan kapasitas 50 Kg, Tungku pirolisis bentuk drum dengan kapasitas 420 Kg, mesin penggiling dish mill kapasitas 50 kgjam, mesin pengempa briket tipe ulir screw dengan
kapasitas cetak 100 Kgjam, dan satu paket peralatan pembantu lainnya. Penggunaan mesin dan peralatan ini tergantung pada metode pembuatan biobriket yang akan dipilih, metode briket
kayu atau metode briket arang.
4. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pendirian industri biobriket ini tergantung
pada jenis perlakuan dan metode pembuatan biobriket yang akan dipilih. Tenaga kerja tersebut akan di tempatkan pada setiap lini produksi. Tenaga kerja yang akan direkrut berasal dari
warga yang tinggal disekitar area pabrik. b. Analisis Biaya
Analisis biaya pada pendirian industri biobriket ini meliputi biaya investasi, biaya bahan baku, biaya perawatan, gaji pegawai, dan perhitungan biaya operasional. Biaya produksi yang
dihasilkan berbeda-beda pada setiap perlakuan yang diuji sehingga dari berbagai alternatif besarnya biaya produksi akan dibandingkan dengan nilai kalor yang dihasilkan dan dapat
ditentukan jenis perlakuan yang paling optimal. c. Analisis Perbandingan
Dari total biaya pada setiap formulasi tersebut kemudian akan dibandingkan dengan nilai kalor pada setiap masing-masing formulasi dan bahan bakar lainnya yang umum digunakan pada
industri seperti minyak tanah, batu bara,dan LPG.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN