Median tipe-ukuran µm Serrate-42
                                                                                cicak tersebut. Aktivitas manusia dapat memicu perpindahan cicak Menke 2003. Keberadaan  spesies  cicak  di  sekitar  kawasan  industri  kemungkinan  dipengaruhi
oleh aktivitas manusia. Aktivitas pengiriman barang di kawasan industri Tambun diduga menjadi  penyebab utama perpindahan cicak.  Sangat  dimungkinkan, cicak
yang  berada  di  sekitar  kawasan  industri  Tambun  berasal  dari  berbagai  tempat. Cicak  C.  platyurus  mendominasi  ketiga  lokasi  penelitian.  Dominasi  cicak  C.
platyurus  di  Indonesia  terjadi  di  wilayah  Pekalongan,  Tuban,  dan  Lamongan Prawasti  2013.  Selain  itu,  cicak  C.  platyurus  juga  dominan  di  wilayah  Bogor,
Cianjur,  Tanggerang,  dan  Kalijati  Soleha  2006,  Abdussalam  2012,  Anggraini 2012,  dan  Heryanto  2013.  Hasil  penelitian  ini  menambah  laporan  mengenai
dominansi cicak C. platyurus di Indonesia.
Cicak  asal  sekitar  kawasan  industri  diketahui  lebih  banyak  diinfestasi tungau ektoparasit dibandingkan dengan cicak asal luar kawasan industri. Infestasi
tungau pada cicak dapat terjadi akibat adanya interaksi fisik diantara cicak Rivera et al 2003. Kehadiran cahaya lampu dalam suatu habitat cicak dapat menciptakan
interaksi  persaingan  mencari  pakan  berupa  perkelahian.  Hal  ini  dikarenakan cahaya  lampu  dapat  membuat  distribusi  serangga  yang  merupakan  pakan  cicak
menjadi  berkelompok  Petren  dan  Case  1998.  Serangga  merupakan  kategori makanan  yang  dominan  dikonsumsi  oleh  cicak  di  beberapa  wilayah  pulau  jawa
88.73  Wafa  2007.  Tingginya  infestasi  cicak  asal  sekitar  kawasan  industri kemungkinan  dipengaruhi  oleh  kondisi  pencahayaan  yang  lebih  terang
dibandingkan  luar  kawasan    industri  sehingga  interaksi  persaingan  antar  spesies cicak  menjadi  lebih  tinggi.  Selain  itu,  perbandingan  kontruksi  bangunan  sekitar
kawasan industri dan luar kawasan  industri diduga ikut mempengaruhi terjadinya interaksi antar cicak. Luas kontruksi bangunan berbanding lurus dengan interaksi
antar  cicak,  karena  daya  jelajah  cicak  menjadi  lebih  luas  sehingga  memberikan peluang terjadinya pertemuan antar spesies cicak.
Intensitas infestasi total tertinggi terjadi pada cicak asal non industri. Jika dibandingkan antara nilai prevalensi dan nilai intensitas infestasi total cicak asali
sekitar  kawasan  industri  maupun  luar  kawasan  industri,  keduanya  tidak  saling berkaitan
. Kondisi  ini  sesuai  dengan  laporan  Ruiz-Fons  et  al.  2006  yaitu  nilai
prevalensi yang tinggi tidak selalu berkaitan dengan intensitas infestasi. Selain itu, Prevalensi  cicak  diinfestasi  tungau  sebesar  100  tidak  selalu  diikuti  dengan
intensitas infestasi yang tinggi Prawasti 2013.
Tungau  yang  ditemukan  dalam  penelitian  ini  termasuk  kedalam  famili Pterygosomatidae  dan  genus  Geckobia.  Ciri-ciri  yang  menandai  bahwa  tungau
yang  ditemukan  termasuk  famili  Pterygosomatidae  adalah  tubuh  terbagi  menjadi gnathosoma,  podosoma,  dan  opisthosoma.  Pada  gnathosoma  terdapat  kelisera,
palpi, stigmata, dan peritrema. Palpi dilengkapi dengan cakar, bentuk dan ukuran seta  pada  tubuh  bervariasi  Krantz  1978.  Ciri-ciri  tungau  Geckobia  adalah
terdapat  skutum  dorsal,  mulut,  koksa  dengan  spur,  koksa  tungkai  1  dan  2 menyatu,  koksa  tungkai  3  dan  4  menyatu,  serta  seta  pada  tarsus  1  bervariasi
Lawrence  1936.  Hasil  penelitian  ini  menegaskan  bahwa  tungau  dari  genus Geckobia  spesifik  menginfestasi  cicak  Gekkonidae.  Penomoran  spesies  tungau
yang  dilakukan  pada  penelitian  ini  melanjutkan  Abdussalam  2012,  Anggraini 2012, Heryanto 2013, dan Prawasti 2013. Tungau G14 baru ditemukan pada
penelitian  ini.  Ciri-ciri  tungau  G14  antara  lain,  bentuk  tubuh  membulat,  ukuran tubuh lebih besar dari spesies tungau lainnya panjang ± 620 µm dan lebar ± 680
µm,  panjang  kelisera  87.5  µm,  dan  seta  pada  palpa  tibia  bertipe  simple.