LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam semua jenis transportasi, terdapat kebutuhan yang mendasar untuk meyakini di manakah posisi yang sebenarnya. Dalam sistem transportasi darat dipergunakan tanda-tanda alami seperti gunung, pepohonan, sungai, batu- batuan, matahari dan sebagainya. Dalam sistem transportasi laut tidak ada tanda-tanda alami seperti di daratan yang bisa dipakai. Karena itu dikembangkan sistem pendugaan posisi atau sistem navigasi yang lebih bisa diandalkan. Tanda-tanda alami yang bisa dipergunakan sebagai acuan sistem navigasi di laut antara lain bintang, matahari dan bulan. Ditambah dengan kepercayaan masyarakat masa lalu kepada benda-benda langit sebagai dewa- dewa yang mempengaruhi hidup mereka maka berkembanglah ilmu astronomi dan astrologi. Sistem navigasi yang berdasarkan benda-benda langit ini juga disebut celestial navigation Umland, 2006. Sistem ini mempergunakan metode pengukuran sudut antara bidang horisontal dengan suatu benda langit yang sudah dikenal sebelumnya. Mataharilah yang paling sering dijadikan acuan, namun bagi para mualim yang terlatih mereka dapat mempergunakan bulan, planet atau salah satu dari bintang-bintang yang terdaftar pada almanak kelautan yang jumlahnya mencapai 57 buah. Peralatan yang dipakai untuk melakukan pengukuran ini disebut sextant. Dari berbagai pengukuran ini akan diperoleh tiga buah lingkaran yang perpotongan garisnya menunjukkan posisi dari kapal tersebut. Sistem navigasi satelit yang paling populer adalah sistem GPS milik militer Amerika Serikat yang memperbolehkan pemakaiannya untuk keperluan sipil. Di kalangan dunia ilmu dasar, sistem GPS dipergunakan antara lain untuk memantau penyebaran hewan-hewan langka seperti gajah, paus dan hiu. Yaitu dengan menempelkan sensor-sensor pemancar pada tubuh 1 hewan-hewan tersebut. Demikian juga di bidang Geofisika, data-data fisis seperti resistivitas, medan magnet akan dihubungkan dengan posisi titik-titik yang diambil datanya. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah sistem pemantau posisi benda berbasis sistem GPS yang juga mentransferkan data tersebut ke pengamat yang berada di tempat lain. Sistem yang akan dibuat nanti diharapkan juga dapat diterapkan sebagai sebuah sistem telemetri untuk bermacam-macam sensor. Gambar 1. Skema Sistem Akuisisi dan Transmisi Data GPS Sensor GPS akan mengeluarkan data posisi bujur, lintang yang diterimanya dari satelit GPS. Data ini berupa data digital dengan format ASCII dan dikeluarkan dengan sistem komunikasi serial TTL. Data ini akan diolah oleh MinSys, namun karena sistem komunikasi serial yang dapat diterima oleh MinSys adalah RS232 maka antara keduanya haruslah terdapat pengubah tegangan TTL-RS232 yang biasanya berbasis MAX232 Webster, 2009. Data yang berasal dari TTL-RS232 Converter akan diterima oleh MinSys yang kemudian akan disimpan di dalam memori internalnya. Data yang tersimpan di dalam memori ini akan dikeluarkan ke tampilan LCD dan juga ditransferkan ke port 1 yang akan meneruskannya ke MinSys kedua, MinSys kedua inilah yang akan mengirimkan data tersebut ke HP Handphone melalui komunikasi serial TTL, yang sebelumnya diubah oleh TTL-RS232 Converter. HP akan mengirimkan data-data GPS ke HP lain dengan SMS. Proses pengiriman SMS ini akan diatur oleh MinSys kedua dengan protokol AT Command Widians,2009.

B. PERUMUSAN MASALAH